Di Dunia Jiwa.
Swoooosshh...Sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan muncul di atas langit-langit Istana Ling. Dari dalamnya lalu muncul seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah Mo Tian.Tap!Mo Tian mendarat dengan mulus lalu beberapa orang yang dikenalinya segera datang menghampiri dan menyambutnya dengan penuh keramahan."Selamat datang kembali di dalam Dunia Jiwa, Tuan Muda!" Ucap seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Putri Pa Nie yang berasal dari Dunia Lotus Putih dan memutuskan untuk mengikuti Mo Tian bersama dengan Ja Bu.Terdapat juga dua gadis kecil yang mungil beserta dua pemuda tampan di sebelah Putri Pa Nie. Mereka berdua tentu saja adalah Tian Ru'er alias putri angkat Mo Tian dan Putri dari Pangeran Mahkota Kekaisaran Naga Ye Langtian bernama Ye Lan'er yang menjadi murid keduanya. Sedangkan kedua pemuda itu adalah Ja Bu dan Gang Jiang.Kini di dalam Dunia Jiwa hanya tersisa mereka berlima saja. Semuanya telah Mo Tian keluarkan pada saat masih berada di Alam Menengah lalu saat itu hendak menuju ke Alam Dewa bersama-sama.Namun Karena tujuan lain dari gurunya, terpaksa dia harus terpisah dari yang lainnya dan terlempar jauh hingga masuk ke Alam Neraka.Kekuatan dari Putri Pa Nie, Ja Bu dan Gang Jiang sendiri juga telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir. Mereka telah mencapai puncaknya dan sedang mencoba untuk menerobos hingga ke ranah yang lebih tinggi lagi.Gang Jiang yang merupakan orang spesial pengguna energi kekacauan dan menjadi orang yang paling kuat daripada yang lainnya tentu saja menjadi pembimbing yang baik untuk mereka. Dia dengan tekun terus mengajari saudara dan saudarinya hingga ke titik yang sama dengan dirinya sendiri."Ayah!""Guru!"Tian Ru'er dan Ye Lan'er juga segera berseru dan berlari untuk memeluk Mo Tian yang sudah lama tidak mereka temui."Ayah, mengapa ayah lama sekali tidak mengunjungi Ru'er? Apa ayah sudah tidak sayang lagi denganku?" Tanya Tian Ru'er yang merengek manja."Iya, betul! Lan'er juga sudah lama tidak dilatih oleh guru. Sedangkan paman Gang Jiang ataupun 2 lainnya cara melatihnya sangat berbeda! Mereka bertiga cepat membuat Lan'er bosan!" Sahut Ye Lan'er."Hei-hei..? Mengapa kalian berdua ini begitu manja denganku? Apa memang kalian berdua begitu merindukanku atau hanya karena menginginkan suatu hal dariku?" Mo Tian bertanya dengan heran sembari mengelus-elus pucuk kepala kedua gadis kecil tersebut."Ayaaah!" "Guruuu!""Tian Ru'er dan Ye Lan'er berseru secara serentak dan menggembungkan pipinya sehingga terlihat begitu imut. Mereka berdua sangat kesal kepada Mo Tian yang justru tidak merespon ungkapan kerinduan keduanya.Mo Tian pun segera berhenti menggoda mereka berdua dan berjanji akan menemani mereka untuk beberapa saat di dalam Dunia Jiwa. Keduanya terlihat begitu senang sih langsung berlari menuju ke Istana Ling untuk melakukan suatu hal yang mereka senangi."Aiih.. Salam saudara dan saudariku semua! Maaf karena baru dapat berkunjung setelah sekian lama menitipkan putri angkat serta muridku kepada kalian," ujar Mo Tian dengan perasaan yang tidak enak."Anda tidak perlu merisaukan hal kecil seperti itu, Tuan Muda! Justru dengan keberadaan Ru'er dan Lan'er, Kami bertiga ini menjadi sedikit memiliki hiburan. Tuan Muda pasti tahulah bahwa di Dunia Jiwa yang begitu luas ini hanya tinggal kami berlima saja yang menempatinya," kata Gang Jiang sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Mo Tian."Hmm.. Baiklah.. Terima kasih jika begitu. Aku juga sedikit menyesal karena tidak dapat membuat kalian keluar dari dalam Dunia Jiwa ini untuk melakukan petualangan. Sebab tempatku berada sekarang adalah di Alam Neraka yang sangat tidak cocok untuk mereka-mereka yang memiliki energi Qi Dewa murni," ucap Mo Tian."Itu sama sekali juga tidak masalah, Tuan Muda! Kami di sini juga bahkan sudah bisa berpetualang sendiri dan bertarung melawan para monster yang memiliki kekuatan setara dengan kami semua. Bahkan sudah beberapa bulan ini kekuatan mereka juga terus meningkat dengan seiring menebalnya aura langit dan bumi Dunia Jiwa!" Tutur Putri Pa Nie."Jika memang seperti itu maka sangat lah bagus! Teruslah berlatih dan meningkatkan kekuatan kalian semua, karena mungkin jika dalam kondisi yang terdesak aku akan membutuhkan pertolongan kalian bertiga!""Baik, Tuan Muda! Kami akan senantiasa berlatih dengan baik dan tekun!" Jawab ketiganya dengan serentak."Baiklah.. Aku akan memulihkan diri terlebih dahulu sebelum menemani Ru'er dan Lan'er,""Silakan, Tuan Muda!"***Seminggu telah terlewati dengan sekejap oleh Mo Tian di dalam Dunia Jiwa. Itu setara dengan dua hari lebih beberapa jam jika di dunia luar.Mo Tian yang saat ini sedang berdiri bersama dengan lima orang lainnya telah selesai mengucapkan kalimat perpisahan kepada mereka. Rencananya dia akan pergi meninggalkan Dunia Jiwa dan melanjutkan petualangannya di Alam Neraka.Dia juga berjanji akan membawa beberapa iblis sebagai anggota baru Gerbang Langit Ling agar Dunia Jiwa tidak lagi terasa begitu sepi."Ayah berhati-hatilah di luaran sana! Ru'er akan menunggu ayah kembali dan menemani Ru'er lagi di sini!" ucap Tian Ru'er."Benar yang dikatakan oleh adik kecil! Guru harus berhati-hati dan bawalah beberapa kakak untuk menemani kami semua di sini!" Sahut Ye Lan'er."Haiih.. Aku akan mengingat pesan kalian! Tapi Kalian juga jangan lupa untuk terus berlatih dan meningkatkan kekuatan kalian hingga terus bertambah kuat ketika bertemu denganku lagi!" pesan Mo Tian."Baik, ayah!""Baik, guru!"Keduanya menjawab dengan serentak."Baiklah.. Kalau begitu aku pergi dulu!" Ujar Mo Tian pada akhirnya lalu tubuhnya pun melayang untuk memasuki portal yang telah tercipta di atas langit-langit Istana Ling.Zheep!***Swoooosshh...Tap!Mo Tian muncul kembali di dalam gua kecil yang terletak di rimbunnya hutan. Setelah menampakkan kakinya dengan mantap, dia langsung menghapus susunan formasi array ilusi yang sengaja ia ciptakan sebelumnya. Akan tetapi..Booommmm...Saat Mo Tian baru saja menghapus susunan formasi array ilusi pada mulut gua tiba-tiba saja sebuah serangan yang sangat kuat karena terdiri dari gabungan beberapa orang yang melakukannya secara bersamaan mengarah kepada dirinya. Untung saja, ada Jingshen Wangzhi yang selalu setia menemani Mo Tian di balik bayang-bayangnya sehingga secara refleks dia menciptakan sebuah pelindung energi agar tidak terkena serangan mematikan itu. Ya, nyatanya para iblis yang mengejar Mo Tian telah curiga dan menemukan tempat persembunyian iblis muda yang membunuh putri dari Walikota Luanli. Akan tetapi karena tidak dapat menghancurkan susunan formasi array ilusi buatan Mo Tian tersebut, mereka semuanya menunggu dan terus menunggu hingga sampai pada akhirnya formasi itu terbuka sendiri, mereka langsung menyerangnya secara membabi buta."Ha-ha-ha.. Ternyata memang benar bahwa kau bersembunyi di balik susunan formasi array ilusi ini, bocah laknat!" Ujar iblis muda pertama dengan suara tawanya yang terdenga
Trank! Trank! Trank! Pertarungan antara Mo Tian dengan iblis belati ketiga masih terus berlangsung dengan begitu sengit. Mereka terus melancarkan serangan demi serangan terkuat mereka untuk menjatuhkan lawan. Namun, jika dilihat dari pandangan kasat mata, keduanya benar-benar dalam kondisi yang sangat berbeda. Mo Tian masih dalam kondisi yang sangat fit dan tidak menerima luka sama sekali, sedangkan iblis belati ketiga sudah menerima cukup banyak luka sehingga pakaian yang dia kenakan telah bersimbah dengan darah. Ketika Mo Tian ingin mengakhiri pertarungannya dengan menggunakan salah satu jurus dari teknik pedang awan miliknya, tiba-tiba saja dia terpaksa harus berhenti karena keempat saudara dari iblis belati muncul menghadangnya dengan serangan gabungan. Zheep! Mo Tian yang terpaksa harus mundur beberapa langkah karena tebasan keempatnya tersebut sungguh sangat berbahaya. Dengan kultivasinya saat ini yang hanya berada di Ranah Dewa Tahap Akhir tentu hal tersebut dapat membaha
Keempat Iblis belati bersaudara membeku di tempat mereka ketika melihat sebuah ledakan yang sangat besar akibat serangan yang diciptakan oleh iblis muda yang telah mengeluarkan jurus andalannya.Dengan kekuatan ledakan yang sedemikian besar dan dampak yang ditimbulkan maka sudah dipastikan saudara pertama mereka akan mati di tempat.Tubuh keempatnya lalu bergetar hebat karena kemarahan yang menyelimuti hati mereka. Niat Membunuh yang begitu besar juga meledak dengan gila yang disertai dengan aura tirani dari kultivasi Ranah Dewa Langit Tahap Menengah.Karena gabungan keempat Iblis belati bersaudara tersebut, udara di sekitar mereka sampai terdistorsi dan ruang terlihat begitu kacau. Mo Tian yang melihat itu tampak memasang wajah serius karena bagaimanapun pertarungan yang akan cukup melelahkan sekaligus merepotkan akan segera terjadi.Kau badjingan sialan berani membunuh saudara pertama kami, kau tidak akan pernah kami lepaskan! teriak Iblis belati ketiga yang kini tubuhnya telah puli
Kekuatan serangan yang dikeluarkan oleh Iblis belati kedua benar-benar sangat kuat sehingga ketika Mo Tian melakukan gerakan untuk pengadangan terciptalah sebuah ledakan yang sangat-sangat kuat dan besar.Swush!Mo Tian terpental puluhan langkah ke belakang sembari memasang wajah garang dan serius. Dia sedikit kurang percaya bahwa kekuatan dari Iblis belati kedua akan sekuat itu padahal kekuatannya saat ini telah dapat disetarakan dengan mereka yang berada di Ranah Dewa Langit Tahap Akhir.Sedangkan di sisi lain, ketika melihat saudara Kedua mereka telah selesai melakukan serangan kepada Mo Tian, Iblis belati ketiga, keempat dan kelima langsung menyiapkan serangan mereka masing-masing. Mereka ingin memberikan serangan beruntun dengan kekuatan maksimal mereka agar iblis muda bertopeng separuh wajah dapat mereka bunuh dengan lebih cepat tanpa diketahui oleh iblis-iblis lainnya."Sekarang!" Ucap Iblis belati ketiga yang langsung diangguki oleh kedua saudaranya yang lain."Gerakan Ketiga
Setelah berbincang-bincang sejenak dengan Tuan Mudanya, Jingshen Wangzhi yang sebelumnya berada di balik bayangan langsung keluar dan menghilang.Dalam waktu sekejap saja, Jingshen Wangzhi setelah kembali lagi kepada Mo Tian dengan kondisi seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Namun terdapat suatu hal yang membedakan antara sebelumnya dan setelah dia pergi.Itu adalah dari tangannya terdapat jejak aura keempat Iblis belati bersaudara yang tersisa. Ya, meskipun tidak ada sedikitpun bercak darah di sana namun Mo Tian yakin bahwa pengawalnya itu telah menghabisi keempat iblis yang memburunya tersebut. Ini benar-benar hal yang sangat tidak terduga sekali dan membuktikan bahwa kekuatan dari Jingshen Wangzhi benar-benar sangat kuat.Di sisi lain hal tersebut semakin membuat Mo Tian merasakan sakit hati karena merasa akan begitu lemahnya dia. Jiwanya menjadi semakin bertekad dan menggebu-gebu untuk lebih keras lagi dalam berlatih setelah ini.Yang diperlukan oleh Mo Tian saat ini adalah temp
"A-apa! B-bagaimana bisa ada sosok sekuat itu disini?" Mo Tian sampai tergagap ketika berbicara karena saking terkejutnya."Saya juga tidak tahu, Tuan Muda. Namun satu hal yang pasti, sosok iblis sekuat ini pasti mengenali aura anda," ujar Jingshen Wangzhi tiba-tiba dan nada bicaranya terdengar begitu tenang."Ha?" Mo Tian bingung dengan maksud ucapan pelayannya itu."Maksudku adalah semua iblis kuat yang ada di alam neraka pasti mengenali orang milik Kaisar Dewa Ling, karena mereka adalah pengikut setia beliau. Oleh karenanya, anda tidak perlu takut dan cukup perlihatkan aura Kaisar Dewa milik anda, Tuan Muda!" Jelas Jingshen Wangzhi."Oh? Begitukah?" Mo Tian pun menjadi lebih rileks dan tenang setelah mendengarkan penuturan tersebut.Mo Tian kemudian menatap lurus ke arah hutan gelap di depannya dengan pandangan intens seolah tidak ada rasa takut sama sekali di hatinya. Dengan suara lantang dia berseru, "Siapapun di sana, tunjukkan dirimu sekarang juga!"Bersamaan dengan mulutnya ya
Mo Tian tersenyum sedikit masam ketika mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mui Juzi. Itu karena alasan dan penjelasan mengenai identitas aslinya cukuplah rumit. Bagaimana dia bisa memiliki nama Mo Tian? Bagaimana bisa diam memiliki orang yang sama dengan Kaisar Dewa Ling? lalu bagaimana bisa dia menjadi murid dari Sang Maha Dewa? Semua berhubungan satu sama lain dan dia harus menjelaskannya satu persatu jika ingin menjawab pertanyaan sederhana dari Mui Juzi ini. Akan tetapi untuk mempersingkat penjelasannya maka dia hanya mengatakan bahwa sebenarnya dia telah kembali bereinkarnasi menjadi sosok yang lemah dengan tanpa kultivasi. Namun Mo Tian tentu saja menjelaskan juga mengenai beberapa hal karena dikatakan bahwa sebenarnya semua orang di seluruh alam telah mengetahui bahwa jiwanya ikut hancur ketika dirinya dibunuh oleh Dewa Perang di masa lalu. Mo Tian menjelaskan bahwa sebelum dia mati, dia mendapatkan keberuntungan berupa kesempatan kedua yang diberikan oleh sang Mah
Di Kota Luanli.Walikota Luanli atau Kiu Bei mengeratkan tangannya dengan sangat kuat sehingga leher prajurit yang membawa informasi mengenai kegagalan akan pencarian pembunuh putrinya patah dan nyawanya melayang.Krek!Walikota Kiu Bei sangat marah sekali karena orang-orang yang memburu iblis muda itu sangatlah tidak becus sekali padahal kekuatannya hanya berada di Ranah Dewa Tahap Akhir saja."Dasar tidak berguna! Kalian semua benar-benar sangat tidak becus!" Raung Walikota Luanli dengan suara yang menggelegar dan Niat Membunuh yang menyebarkan segala arah.Kiu Bei sudah tidak dapat lagi untuk dinasihati oleh pamannya dan dia bertindak anarkis tanpa memperdulikan kemungkinan yang akan terjadi jika sampai para Tuan Muda atau Nona Muda dari sekte maupun kota besar yang berkunjung untuk berburu terluka karenanya.Intinya, Walikota Kiu Bei saat ini benar-benar sangat murka!Ranah Dewa Raja Tahap Awal miliknya terus merembas tanpa henti lalu dengan kecepatan yang tidak dapat dilihat oleh