Home / Pendekar / Kaisar Dewa Ling S2 / Mengunjungi Dunia Jiwa

Share

Mengunjungi Dunia Jiwa

Author: Adib Mudzofar
last update Last Updated: 2024-05-11 17:39:51

Di Dunia Jiwa.

Swoooosshh...

Sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan muncul di atas langit-langit Istana Ling. Dari dalamnya lalu muncul seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah Mo Tian.

Tap!

Mo Tian mendarat dengan mulus lalu beberapa orang yang dikenalinya segera datang menghampiri dan menyambutnya dengan penuh keramahan.

"Selamat datang kembali di dalam Dunia Jiwa, Tuan Muda!" Ucap seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Putri Pa Nie yang berasal dari Dunia Lotus Putih dan memutuskan untuk mengikuti Mo Tian bersama dengan Ja Bu.

Terdapat juga dua gadis kecil yang mungil beserta dua pemuda tampan di sebelah Putri Pa Nie. Mereka berdua tentu saja adalah Tian Ru'er alias putri angkat Mo Tian dan Putri dari Pangeran Mahkota Kekaisaran Naga Ye Langtian bernama Ye Lan'er yang menjadi murid keduanya. Sedangkan kedua pemuda itu adalah Ja Bu dan Gang Jiang.

Kini di dalam Dunia Jiwa hanya tersisa mereka berlima saja. Semuanya telah Mo Tian keluarkan pada saat masih berada di Alam Menengah lalu saat itu hendak menuju ke Alam Dewa bersama-sama.

Namun Karena tujuan lain dari gurunya, terpaksa dia harus terpisah dari yang lainnya dan terlempar jauh hingga masuk ke Alam Neraka.

Kekuatan dari Putri Pa Nie, Ja Bu dan Gang Jiang sendiri juga telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir. Mereka telah mencapai puncaknya dan sedang mencoba untuk menerobos hingga ke ranah yang lebih tinggi lagi.

Gang Jiang yang merupakan orang spesial pengguna energi kekacauan dan menjadi orang yang paling kuat daripada yang lainnya tentu saja menjadi pembimbing yang baik untuk mereka. Dia dengan tekun terus mengajari saudara dan saudarinya hingga ke titik yang sama dengan dirinya sendiri.

"Ayah!"

"Guru!"

Tian Ru'er dan Ye Lan'er juga segera berseru dan berlari untuk memeluk Mo Tian yang sudah lama tidak mereka temui.

"Ayah, mengapa ayah lama sekali tidak mengunjungi Ru'er? Apa ayah sudah tidak sayang lagi denganku?" Tanya Tian Ru'er yang merengek manja.

"Iya, betul! Lan'er juga sudah lama tidak dilatih oleh guru. Sedangkan paman Gang Jiang ataupun 2 lainnya cara melatihnya sangat berbeda! Mereka bertiga cepat membuat Lan'er bosan!" Sahut Ye Lan'er.

"Hei-hei..? Mengapa kalian berdua ini begitu manja denganku? Apa memang kalian berdua begitu merindukanku atau hanya karena menginginkan suatu hal dariku?" Mo Tian bertanya dengan heran sembari mengelus-elus pucuk kepala kedua gadis kecil tersebut.

"Ayaaah!" "Guruuu!""

Tian Ru'er dan Ye Lan'er berseru secara serentak dan menggembungkan pipinya sehingga terlihat begitu imut. Mereka berdua sangat kesal kepada Mo Tian yang justru tidak merespon ungkapan kerinduan keduanya.

Mo Tian pun segera berhenti menggoda mereka berdua dan berjanji akan menemani mereka untuk beberapa saat di dalam Dunia Jiwa. Keduanya terlihat begitu senang sih langsung berlari menuju ke Istana Ling untuk melakukan suatu hal yang mereka senangi.

"Aiih.. Salam saudara dan saudariku semua! Maaf karena baru dapat berkunjung setelah sekian lama menitipkan putri angkat serta muridku kepada kalian," ujar Mo Tian dengan perasaan yang tidak enak.

"Anda tidak perlu merisaukan hal kecil seperti itu, Tuan Muda! Justru dengan keberadaan Ru'er dan Lan'er, Kami bertiga ini menjadi sedikit memiliki hiburan. Tuan Muda pasti tahulah bahwa di Dunia Jiwa yang begitu luas ini hanya tinggal kami berlima saja yang menempatinya," kata Gang Jiang sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Mo Tian.

"Hmm.. Baiklah.. Terima kasih jika begitu. Aku juga sedikit menyesal karena tidak dapat membuat kalian keluar dari dalam Dunia Jiwa ini untuk melakukan petualangan. Sebab tempatku berada sekarang adalah di Alam Neraka yang sangat tidak cocok untuk mereka-mereka yang memiliki energi Qi Dewa murni," ucap Mo Tian.

"Itu sama sekali juga tidak masalah, Tuan Muda! Kami di sini juga bahkan sudah bisa berpetualang sendiri dan bertarung melawan para monster yang memiliki kekuatan setara dengan kami semua. Bahkan sudah beberapa bulan ini kekuatan mereka juga terus meningkat dengan seiring menebalnya aura langit dan bumi Dunia Jiwa!" Tutur Putri Pa Nie.

"Jika memang seperti itu maka sangat lah bagus! Teruslah berlatih dan meningkatkan kekuatan kalian semua, karena mungkin jika dalam kondisi yang terdesak aku akan membutuhkan pertolongan kalian bertiga!"

"Baik, Tuan Muda! Kami akan senantiasa berlatih dengan baik dan tekun!" Jawab ketiganya dengan serentak.

"Baiklah.. Aku akan memulihkan diri terlebih dahulu sebelum menemani Ru'er dan Lan'er,"

"Silakan, Tuan Muda!"

***

Seminggu telah terlewati dengan sekejap oleh Mo Tian di dalam Dunia Jiwa. Itu setara dengan dua hari lebih beberapa jam jika di dunia luar.

Mo Tian yang saat ini sedang berdiri bersama dengan lima orang lainnya telah selesai mengucapkan kalimat perpisahan kepada mereka. Rencananya dia akan pergi meninggalkan Dunia Jiwa dan melanjutkan petualangannya di Alam Neraka.

Dia juga berjanji akan membawa beberapa iblis sebagai anggota baru Gerbang Langit Ling agar Dunia Jiwa tidak lagi terasa begitu sepi.

"Ayah berhati-hatilah di luaran sana! Ru'er akan menunggu ayah kembali dan menemani Ru'er lagi di sini!" ucap Tian Ru'er.

"Benar yang dikatakan oleh adik kecil! Guru harus berhati-hati dan bawalah beberapa kakak untuk menemani kami semua di sini!" Sahut Ye Lan'er.

"Haiih.. Aku akan mengingat pesan kalian! Tapi Kalian juga jangan lupa untuk terus berlatih dan meningkatkan kekuatan kalian hingga terus bertambah kuat ketika bertemu denganku lagi!" pesan Mo Tian.

"Baik, ayah!"

"Baik, guru!"

Keduanya menjawab dengan serentak.

"Baiklah.. Kalau begitu aku pergi dulu!" Ujar Mo Tian pada akhirnya lalu tubuhnya pun melayang untuk memasuki portal yang telah tercipta di atas langit-langit Istana Ling.

Zheep!

***

Swoooosshh...

Tap!

Mo Tian muncul kembali di dalam gua kecil yang terletak di rimbunnya hutan. Setelah menampakkan kakinya dengan mantap, dia langsung menghapus susunan formasi array ilusi yang sengaja ia ciptakan sebelumnya. Akan tetapi..

Booommmm...

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gilang Sepdiana
good bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kaisar Dewa Ling S2    Iblis Muda Yang Gila

    Tuan Muda Yui Cheng hanya bisa menggelengkan kepala serta menghela nafas panjangnya ketika melihat ekspresi wajah dari iblis muda yang mengenakan topeng separuh wajah di hadapannya.Dia mungkin bisa menganggap bahwa pemuda itu benar-benar telah gila karena ingin menuju suatu tempat di mana tempat tersebut justru hanya akan menjadi kuburannya. Setor mati saja, jika dalam pembahasaan gampangnya. Tuan Muda Yui Cheng tidak lagi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan Makam Sejuta Pedang ataupun membujuk iblis muda di depannya agar tidak mendatanginya. Dia merasa akan sangat sia-sia saja. Namun dalam hatinya ada sedikit harapan yang timbul agar pemuda gila ini akan selamat seperti halnya sang jenius sejati di seluruh Alam Neraka alias Yang Mulia Kaisar Iblis, Mogui Tufui.Selesai dengan hidangan yang disajikan, Mo Tian kemudian pamit undur diri kepada Yui Cheng dengan alasan ingin beristirahat, karena merasakan sedikit kelelahan akibat melakukan latihan bersama dengan Patriark Yui Qui

  • Kaisar Dewa Ling S2    Rumor Makam Sejuta Pedang

    Di Klan Yui.Mo Tian yang tidak tahu dengan rencana Patriark Klan Wen serta putranya Wen Danye yang akan melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan oleh Patriark Yui Qui ketika dirinya berkunjung ke Klan Wen suatu hari nanti saat ini sedang menikmati jamuan mewah yang disuguhkan oleh Tuan Muda Yui Cheng.Mo Tian sama sekali tidak sungkan dan memakan semua jamuan itu dengan sangat lahap. Baginya, makan-makan merupakan hal penting sekaligus menyenangkan, meski sebenarnya bagi tingkatan kultivator yang telah mencapai Ranah Dewa Raja Tahap Akhir sepertinya dapat tidak makan sampai waktu tak terbatas lagi masih ada energi Qi di tempat yang dia pijaki."Senior Mo Tian, jika saya boleh tahu, ke manakah senior akan pergi setelah dari klan kami?" Tuan Muda Yui Cheng mencoba bertanya dan mengakrabkan diri dengan iblis muda yang begitu kuat di depannya itu."Emm.. Sebenarnya aku sedang dalam perjalanan menuju ke Kekaisaran Iblis atau lebih tepatnya Makam Sejuta Pedang. Jadi, aku hanya ingin me

  • Kaisar Dewa Ling S2    Penasaran

    Patriark Yui Qui sadar betul dengan kekuatan yang dimiliki oleh iblis muda bertopeng separuh wajah di sampingnya ini. Bahkan, setelah dia mengerahkan seluruh kekuatannya yang telah mencapai kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Menengah, pemuda ini masih saja sanggup mengimbanginya serta teknik pedang yang dimilikinya benar-benar terlalu mengerikan. Patriark Yui Qui masih ingat dengan jelas ketika pemuda ini hendak menebaskan pedangnya ke arah lehernya dibatalkannya sehingga pria paruh baya yang menjadi salah satu entitas terkuat di Kota Yunluo terselamatkan. Lalu bagaimana mungkin para tertuanya yang hanya berada di tingkatan di bawah kultivasinya dapat mengalahkan sosok semengerikan ini? Itu benar-benar sangat mustahil di dalam penilaian Patriark Yui Qui. Yang ada, mereka semua pasti akan dibantai habis oleh Mo Tian jika dirinya merasa tersinggung. Beruntungnya ayah Yui Cheng atau Patriark Yui Qui tidak bertindak impulsif sejak awal kepada pemuda ini sehingga menghindarkan dari sesuat

  • Kaisar Dewa Ling S2    Murka Patriark Yui

    Wush!Bammmm!Bammmm!Mo Tian dan Patriark Yui Qui sama-sama terpental mundur akibat ledakan pertemuan antara dua jurus terkuat. Keduanya terlihat imbang dalam segala aspek dan hal ini tentu saja mengejutkan salah satu orang paling kuat di Kota Yunluo itu."Cukup, temanku!" Patriark Yui Qui dengan cepat berbicara seraya mengangkat tangannya menghentikan Mo Tian yang telah bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya menggunakan jurus terkuat lainnya."Oh..? Apakah disini anda menyerah, Patriark Yui?" Mo Tian bertanya dengan seringai tipis terpancar dari sudut bibirnya."Ha-ha-ha.. Tentu saja tidak, teman Mo Tian! Aku tidak mungkin kalah darimu yang hanya memiliki kekuatan Ranah Dewa Raja Tahap Akhir!" Patriark Yui Qui menjawab sembari tertawa terbahak-bahak. Namun dalam hatinya dia mengakui bahwa kekuatan pemuda bertopeng di hadapannya ini benar-benar sangat luar biasa menakutkan karena dapat mengimbangi dua tahapan tingkatan kultivasi. Hanya mereka yang dianggap sebagai monster atau

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding 2

    Tempat latih tanding antara Mo Tian dan Patriark Yui Qui memang telah dilindungi oleh susunan formasi array yang sangat kuat. Namun, hal itu masih saja tidak dapat menyamarkan dari suara dentuman yang sangat keras disertai sebuah getaran yang melingkupi dihampir keseluruhan wilayah mansion Klan Yui.Kepanikan tentu saja terjadi dan semua orang mengira bahwa terjadi sebuah penyerangan di kediaman keluarga Yui. Bahkan Yui Cheng yang sebelumnya mengantarkan Mo Tian untuk menghadap kepada sang ayah ayahnya melakukan suatu hal yang sependapat dengan Yui Gong hingga terpantik lah sebuah perseteruan yang berujung pada pertarungan.'Apa ayah lebih memilih mengambil pendapat iblis tidak masuk akal itu daripada putranya sendiri?' Yui Cheng bergumam dalam hatinya dan merasakan kekecewaan kepada sang ayah karena setelah menyerang dermawannya.Di tempat salah satu Tetua Klan Yui, Yui Zo dan Yui Gong yang sedang berbicara beberapa hal di kejutkan dengan suara dentuman keras dan getaran hebat. Kedua

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding

    "Salam, ayah!" Yui Cheng memberikan salam sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan kepada sosok pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo taman belakang kediaman Patriark."Salam, Patriark Yui!" Mo Tian juga melakukan hal sama namun sama sekali tidak membungkukkan badannya."Hmm.. Yui Cheng, kau boleh pergi! Ayah ingin berbicara empat mata dengan dermawan mu ini. Tuan Muda Mo Tian, silakan duduk bersamaku! Aku telah menyiapkan teh galaxy untuk kita nikmati bersama!" Patriark Yui Qui berkata dengan sangat ramah."Baik, ayah!" Yui Cheng menurut dan pergi."Terima kasih, Patriark Yui!" Sedangkan Mo Tian dengan tanpa sungkan langsung duduk di tempat yang dipersilahkan oleh sang Patriark Yui.Mo Tian dengan santai menyeruput teh galaxy itu hingga sudut bibir Patriark Yui Qui terangkat sedikit. Dia cukup kagum dengan pemuda bertopeng separuh wajah ini karena masih begitu tenang meskipun sebenarnya sejak awal dia telah mengumbarkan aura kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status