Share

Pengejaran

Author: Adib Mudzofar
last update Last Updated: 2024-05-10 11:01:55

Teriakan dari salah satu iblis yang menyaksikan pertarungan singkat antara Mo Tian dan juga Nona Muda Kiu Jue serta keempat pengawalnya nyatanya langsung menggugah semangat dari iblis iblis lain yang juga ikut menyaksikannya.

Mereka semua langsung berbondong-bondong melesat dengan kecepatan tertinggi yang dapat dilakukan untuk melakukan pengejaran terhadap iblis muda rupawan yang tidak lain adalah Mo Tian.

Di sisi lain, iblis tua pemilik Penginapan Salju Beku tampak menggelengkan kepalanya ketika menyaksikan kejadian tidak terduga itu. Dia pun sama seperti halnya yang lainnya dan tidak percaya bahwa pelanggannya akan bertindak sedemikian brutal tanpa banyak berpikir lagi terhadap salah satu orang yang paling disegani di kota kecil Luanli ini.

Namun dalam hati iblis tua itu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mo Tian karena telah melenyapkan satu iblis yang selama ini sebenarnya memang telah menjadi seperti halnya hama di Kota Luanli.

'Semoga kau tidak tertangkap, anak muda!' batinnya lalu pergi meninggalkan tempatnya berdiri.

***

Swoooosshh...

Mo Tian terus melesat dengan kecepatan tinggi sehingga menyamai kecepatan cahaya. Dia juga telah meninggalkan Kota Luanli dengan cara mengelabuhi para prajurit menggunakan elemen bayangannya.

"Sial! Mengapa pula aku harus bertemu dengan iblis buruk rupa itu? Cih!" Mo Tian berkata dengan kesal karena waktu yang harusnya dia gunakan untuk beristirahat kini telah pupuslah sudah.

Mo Tian berhenti setelah lebih dari 4 jam terbang dengan kecepatan tertingginya. Dia mendarat di sebuah gua kecil yang terdapat di sebuah pegunungan dalam hutan.

Tap!

"Sepertinya tempat ini jarang sekali di tempati oleh para iblis. Aku harus memasuki Dunia Jiwa terlebih dahulu untuk memulihkan energiku yang terkuras!" Katanya sembari mengedarkan Indra spiritualnya ke dalam gua untuk memastikan gua tersebut tidak berpenghuni.

"Sepertinya aman!" Mo Tian mengangguk kemudian memasuki gua tersebut seraya menciptakan sebuah susunan formasi array ilusi pada mulut gua.

Mo Tian dengan lambaian tangannya kemudian membuka pintu gerbang Dunia Jiwa lalu setelah itu dirinya pun lenyap memasukinya.

***

Di istana Kota Luanli.

Booommmm...

"Bajingan mana yang berani melakukan hal kejam seperti ini kepada putriku!" Raja Kota Luanli Kiu Bei atau ayah Nona Muda Kiu Jue meraung dengan keras dan menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya.

Dia sangat murka ketika mendapati sebuah kabar tidak sedap, yang lalu di susul dengan kedatangan lima peti mati berisikan putrinya beserta keempat pengawalnya.

Niat Membunuh yang di sertai dengan ledakan aura kultivasi diatas Ranah Dewa Langit milik Raja Kota Kiu Bei merembas dengan sangat gila dari dalam tubuhnya hingga membuat semua orang di tempat itu kesusahan untuk bernafas sekaligus tertekan.

Raja Kota Luanli atau Kiu Bei memang terkenal sangat menyayangi putri satu-satunya yang dia miliki. Ya, meski wajahnya memang tidak seperti yang diharapkan, namun Kiu Jue tetaplah darah dagingnya yang harus dia jaga.

Akan tetapi siapa yang mengira bahwa bahkan di wilayah kekuasaannya sendiri, terdapat seorang iblis muda yang berani secara terang-terangan menghabisi putri serta para pengawalnya tanpa banyak berpikir. Ini membuat Raja Kota Kiu Bei shock sekaligus murka yang tidak terhingga.

Swoooosshh...

Kekuatan yang tidak ada duanya di Kota Luanli terus memancar dengan dahsyat lalu menyebar ke segala arah dan menyapu apapun yang dilewatinya serta memberikan penekanan tak terlawan.

Raja Kota Kiu Bei benar-benar marah di dalam kesedihannya!

Zheep!

"Yang Mulia! Tolong hentikan pancaran aura anda. Ini dapat membunuh semua iblis yang tinggal di Kota Luanli ini!" Sesosok iblis paruh baya dengan kekuatan Ranah Dewa Langit Tahap Akhir tiba-tiba muncul lalu memberanikan diri untuk berbicara kepada Raja Kota Kiu Bei yang sedang kehilangan kendalinya.

"Paman Kiu Shi!" Raja Kota Luanli langsung tersadar saat mendengarkan seruan iblis paruh baya yang tiba-tiba muncul di istananya tersebut. Dia juga segera menarik kembali pancaran aura kultivasi serta Niat Membunuhnya ke dalam tubuhnya.

"Terima kasih karena telah mendengarkan ucapan iblis tua ini, Yang Mulia!" Kata iblis paruh baya yang memiliki nama Kiu Shi tersebut sembari membungkukkan sedikit badannya.

"Apa yang kau lakukan, Paman Kiu Shi! Aku adalah keponakanmu dan kamu adalah orang yang selalu ada untukku, serta menjadi penasehat paling baik untukku. Jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi!" Ujar Raja Kota Kiu Bei yang memang sangat menghormati pamannya tersebut meski jika masalah kekuatan dirinya jauh lebih unggul.

"Baiklah, keponakan! Kau boleh bersedih dan murka atas kematian putrimu yang juga adalah cucuku. Namun kau juga harus mengendalikan dirimu, karena di Kota Luanli kita ini banyak para Pangeran dan Tuan Muda dari kota-kota yang lebih besar daripada Kota Luanli.."

"Jika mereka mati ataupun terluka akibat pancaran auramu, kekuatan di belakang mereka pasti tidak akan tinggal diam. Sudah dipastikan Kota Luanli ini akan rata dengan tanah!" Paman Kiu Shi memberikan nasehatnya.

"Baik, paman! Keponakanmu ini akan mendengarkanmu. Lalu apa yang harus kulakukan saat ini?" Tanya Raja Kota Kiu Bei.

"Lakukan pemakaman terbaik untuk cucuku! Namun sebarkan juga sayembara untuk semua orang agar mereka menangkap pembunuh kejam itu!" Jawab Paman Kiu Shi.

"En! Aku pasti akan melakukannya!" Angguk Raja Kota Kiu Bei lalu setelah itu dia menyuruh prajurit istana untuk mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan pemakaman putrinya.

***

Di tempat lain yang ada di Kota Luanli, sekelompok iblis muda sedang duduk dan berbincang satu sama lain. Wajah mereka tampak menyeringai dan seperti dipenuhi kegembiraan yang sangat besar.

"Seperti yang di harapkan, Raja Kota Kiu Bei yang murka telah mengumumkan sayembara untuk semua iblis yang tinggal di Kota Luanli. Dia bahkan menyiapkan hadiah fantastis sebagai bounty kepala pembunuh Nona Muda Kiu Jue. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tutur salah satu diantara mereka.

"Ha-ha-ha.. Tentu saja kita harus ikut melakukan pengejaran pada iblis muda itu, atau puluhan juta batu roh tingkat tinggi itu akan lenyap dari tangan kita!" Satu teman mereka menjawabnya sembari tertawa terbahak-bahak.

"Kau selalu bersemangat seperti biasa ketika berhubungan dengan uang!" Satu iblis muda lain mencibir.

"Ha-ha-ha.. Ayolah, kawan! Kau tahu bukan, dengan uang kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan! Kita dapat menjadi raja atau bahkan kaisar jika memiliki uang!"

"Ya-ya-ya.. Itu terserah kau saja lah! Baiklah.. Mari segera berangkat sekarang, agar tangkapan kita tidak di ambil oleh orang lain!"

"Ayo!"

"Tangkap dan jadikan uang, iblis muda itu!"

Kawan-kawan iblis muda itu saling menyahut satu sama lain dengan begitu bersemangat. Kemudian dengan kecepatan tinggi, mereka pun melesat pergi ke arah dimana Mo Tian pergi untuk melakukan pengejaran.

Zheep! Zheep! Zheep!

Zheep!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rutewi
ga kreatif ceritanya cuma berulang2 dg tokohnya saja yg beda
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kaisar Dewa Ling S2    Iblis Muda Yang Gila

    Tuan Muda Yui Cheng hanya bisa menggelengkan kepala serta menghela nafas panjangnya ketika melihat ekspresi wajah dari iblis muda yang mengenakan topeng separuh wajah di hadapannya.Dia mungkin bisa menganggap bahwa pemuda itu benar-benar telah gila karena ingin menuju suatu tempat di mana tempat tersebut justru hanya akan menjadi kuburannya. Setor mati saja, jika dalam pembahasaan gampangnya. Tuan Muda Yui Cheng tidak lagi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan Makam Sejuta Pedang ataupun membujuk iblis muda di depannya agar tidak mendatanginya. Dia merasa akan sangat sia-sia saja. Namun dalam hatinya ada sedikit harapan yang timbul agar pemuda gila ini akan selamat seperti halnya sang jenius sejati di seluruh Alam Neraka alias Yang Mulia Kaisar Iblis, Mogui Tufui.Selesai dengan hidangan yang disajikan, Mo Tian kemudian pamit undur diri kepada Yui Cheng dengan alasan ingin beristirahat, karena merasakan sedikit kelelahan akibat melakukan latihan bersama dengan Patriark Yui Qui

  • Kaisar Dewa Ling S2    Rumor Makam Sejuta Pedang

    Di Klan Yui.Mo Tian yang tidak tahu dengan rencana Patriark Klan Wen serta putranya Wen Danye yang akan melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan oleh Patriark Yui Qui ketika dirinya berkunjung ke Klan Wen suatu hari nanti saat ini sedang menikmati jamuan mewah yang disuguhkan oleh Tuan Muda Yui Cheng.Mo Tian sama sekali tidak sungkan dan memakan semua jamuan itu dengan sangat lahap. Baginya, makan-makan merupakan hal penting sekaligus menyenangkan, meski sebenarnya bagi tingkatan kultivator yang telah mencapai Ranah Dewa Raja Tahap Akhir sepertinya dapat tidak makan sampai waktu tak terbatas lagi masih ada energi Qi di tempat yang dia pijaki."Senior Mo Tian, jika saya boleh tahu, ke manakah senior akan pergi setelah dari klan kami?" Tuan Muda Yui Cheng mencoba bertanya dan mengakrabkan diri dengan iblis muda yang begitu kuat di depannya itu."Emm.. Sebenarnya aku sedang dalam perjalanan menuju ke Kekaisaran Iblis atau lebih tepatnya Makam Sejuta Pedang. Jadi, aku hanya ingin me

  • Kaisar Dewa Ling S2    Penasaran

    Patriark Yui Qui sadar betul dengan kekuatan yang dimiliki oleh iblis muda bertopeng separuh wajah di sampingnya ini. Bahkan, setelah dia mengerahkan seluruh kekuatannya yang telah mencapai kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Menengah, pemuda ini masih saja sanggup mengimbanginya serta teknik pedang yang dimilikinya benar-benar terlalu mengerikan. Patriark Yui Qui masih ingat dengan jelas ketika pemuda ini hendak menebaskan pedangnya ke arah lehernya dibatalkannya sehingga pria paruh baya yang menjadi salah satu entitas terkuat di Kota Yunluo terselamatkan. Lalu bagaimana mungkin para tertuanya yang hanya berada di tingkatan di bawah kultivasinya dapat mengalahkan sosok semengerikan ini? Itu benar-benar sangat mustahil di dalam penilaian Patriark Yui Qui. Yang ada, mereka semua pasti akan dibantai habis oleh Mo Tian jika dirinya merasa tersinggung. Beruntungnya ayah Yui Cheng atau Patriark Yui Qui tidak bertindak impulsif sejak awal kepada pemuda ini sehingga menghindarkan dari sesuat

  • Kaisar Dewa Ling S2    Murka Patriark Yui

    Wush!Bammmm!Bammmm!Mo Tian dan Patriark Yui Qui sama-sama terpental mundur akibat ledakan pertemuan antara dua jurus terkuat. Keduanya terlihat imbang dalam segala aspek dan hal ini tentu saja mengejutkan salah satu orang paling kuat di Kota Yunluo itu."Cukup, temanku!" Patriark Yui Qui dengan cepat berbicara seraya mengangkat tangannya menghentikan Mo Tian yang telah bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya menggunakan jurus terkuat lainnya."Oh..? Apakah disini anda menyerah, Patriark Yui?" Mo Tian bertanya dengan seringai tipis terpancar dari sudut bibirnya."Ha-ha-ha.. Tentu saja tidak, teman Mo Tian! Aku tidak mungkin kalah darimu yang hanya memiliki kekuatan Ranah Dewa Raja Tahap Akhir!" Patriark Yui Qui menjawab sembari tertawa terbahak-bahak. Namun dalam hatinya dia mengakui bahwa kekuatan pemuda bertopeng di hadapannya ini benar-benar sangat luar biasa menakutkan karena dapat mengimbangi dua tahapan tingkatan kultivasi. Hanya mereka yang dianggap sebagai monster atau

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding 2

    Tempat latih tanding antara Mo Tian dan Patriark Yui Qui memang telah dilindungi oleh susunan formasi array yang sangat kuat. Namun, hal itu masih saja tidak dapat menyamarkan dari suara dentuman yang sangat keras disertai sebuah getaran yang melingkupi dihampir keseluruhan wilayah mansion Klan Yui.Kepanikan tentu saja terjadi dan semua orang mengira bahwa terjadi sebuah penyerangan di kediaman keluarga Yui. Bahkan Yui Cheng yang sebelumnya mengantarkan Mo Tian untuk menghadap kepada sang ayah ayahnya melakukan suatu hal yang sependapat dengan Yui Gong hingga terpantik lah sebuah perseteruan yang berujung pada pertarungan.'Apa ayah lebih memilih mengambil pendapat iblis tidak masuk akal itu daripada putranya sendiri?' Yui Cheng bergumam dalam hatinya dan merasakan kekecewaan kepada sang ayah karena setelah menyerang dermawannya.Di tempat salah satu Tetua Klan Yui, Yui Zo dan Yui Gong yang sedang berbicara beberapa hal di kejutkan dengan suara dentuman keras dan getaran hebat. Kedua

  • Kaisar Dewa Ling S2    Latih Tanding

    "Salam, ayah!" Yui Cheng memberikan salam sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan kepada sosok pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo taman belakang kediaman Patriark."Salam, Patriark Yui!" Mo Tian juga melakukan hal sama namun sama sekali tidak membungkukkan badannya."Hmm.. Yui Cheng, kau boleh pergi! Ayah ingin berbicara empat mata dengan dermawan mu ini. Tuan Muda Mo Tian, silakan duduk bersamaku! Aku telah menyiapkan teh galaxy untuk kita nikmati bersama!" Patriark Yui Qui berkata dengan sangat ramah."Baik, ayah!" Yui Cheng menurut dan pergi."Terima kasih, Patriark Yui!" Sedangkan Mo Tian dengan tanpa sungkan langsung duduk di tempat yang dipersilahkan oleh sang Patriark Yui.Mo Tian dengan santai menyeruput teh galaxy itu hingga sudut bibir Patriark Yui Qui terangkat sedikit. Dia cukup kagum dengan pemuda bertopeng separuh wajah ini karena masih begitu tenang meskipun sebenarnya sejak awal dia telah mengumbarkan aura kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status