Share

Pengejaran

Teriakan dari salah satu iblis yang menyaksikan pertarungan singkat antara Mo Tian dan juga Nona Muda Kiu Jue serta keempat pengawalnya nyatanya langsung menggugah semangat dari iblis iblis lain yang juga ikut menyaksikannya.

Mereka semua langsung berbondong-bondong melesat dengan kecepatan tertinggi yang dapat dilakukan untuk melakukan pengejaran terhadap iblis muda rupawan yang tidak lain adalah Mo Tian.

Di sisi lain, iblis tua pemilik Penginapan Salju Beku tampak menggelengkan kepalanya ketika menyaksikan kejadian tidak terduga itu. Dia pun sama seperti halnya yang lainnya dan tidak percaya bahwa pelanggannya akan bertindak sedemikian brutal tanpa banyak berpikir lagi terhadap salah satu orang yang paling disegani di kota kecil Luanli ini.

Namun dalam hati iblis tua itu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mo Tian karena telah melenyapkan satu iblis yang selama ini sebenarnya memang telah menjadi seperti halnya hama di Kota Luanli.

'Semoga kau tidak tertangkap, anak muda!' batinnya lalu pergi meninggalkan tempatnya berdiri.

***

Swoooosshh...

Mo Tian terus melesat dengan kecepatan tinggi sehingga menyamai kecepatan cahaya. Dia juga telah meninggalkan Kota Luanli dengan cara mengelabuhi para prajurit menggunakan elemen bayangannya.

"Sial! Mengapa pula aku harus bertemu dengan iblis buruk rupa itu? Cih!" Mo Tian berkata dengan kesal karena waktu yang harusnya dia gunakan untuk beristirahat kini telah pupuslah sudah.

Mo Tian berhenti setelah lebih dari 4 jam terbang dengan kecepatan tertingginya. Dia mendarat di sebuah gua kecil yang terdapat di sebuah pegunungan dalam hutan.

Tap!

"Sepertinya tempat ini jarang sekali di tempati oleh para iblis. Aku harus memasuki Dunia Jiwa terlebih dahulu untuk memulihkan energiku yang terkuras!" Katanya sembari mengedarkan Indra spiritualnya ke dalam gua untuk memastikan gua tersebut tidak berpenghuni.

"Sepertinya aman!" Mo Tian mengangguk kemudian memasuki gua tersebut seraya menciptakan sebuah susunan formasi array ilusi pada mulut gua.

Mo Tian dengan lambaian tangannya kemudian membuka pintu gerbang Dunia Jiwa lalu setelah itu dirinya pun lenyap memasukinya.

***

Di istana Kota Luanli.

Booommmm...

"Bajingan mana yang berani melakukan hal kejam seperti ini kepada putriku!" Raja Kota Luanli Kiu Bei atau ayah Nona Muda Kiu Jue meraung dengan keras dan menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya.

Dia sangat murka ketika mendapati sebuah kabar tidak sedap, yang lalu di susul dengan kedatangan lima peti mati berisikan putrinya beserta keempat pengawalnya.

Niat Membunuh yang di sertai dengan ledakan aura kultivasi diatas Ranah Dewa Langit milik Raja Kota Kiu Bei merembas dengan sangat gila dari dalam tubuhnya hingga membuat semua orang di tempat itu kesusahan untuk bernafas sekaligus tertekan.

Raja Kota Luanli atau Kiu Bei memang terkenal sangat menyayangi putri satu-satunya yang dia miliki. Ya, meski wajahnya memang tidak seperti yang diharapkan, namun Kiu Jue tetaplah darah dagingnya yang harus dia jaga.

Akan tetapi siapa yang mengira bahwa bahkan di wilayah kekuasaannya sendiri, terdapat seorang iblis muda yang berani secara terang-terangan menghabisi putri serta para pengawalnya tanpa banyak berpikir. Ini membuat Raja Kota Kiu Bei shock sekaligus murka yang tidak terhingga.

Swoooosshh...

Kekuatan yang tidak ada duanya di Kota Luanli terus memancar dengan dahsyat lalu menyebar ke segala arah dan menyapu apapun yang dilewatinya serta memberikan penekanan tak terlawan.

Raja Kota Kiu Bei benar-benar marah di dalam kesedihannya!

Zheep!

"Yang Mulia! Tolong hentikan pancaran aura anda. Ini dapat membunuh semua iblis yang tinggal di Kota Luanli ini!" Sesosok iblis paruh baya dengan kekuatan Ranah Dewa Langit Tahap Akhir tiba-tiba muncul lalu memberanikan diri untuk berbicara kepada Raja Kota Kiu Bei yang sedang kehilangan kendalinya.

"Paman Kiu Shi!" Raja Kota Luanli langsung tersadar saat mendengarkan seruan iblis paruh baya yang tiba-tiba muncul di istananya tersebut. Dia juga segera menarik kembali pancaran aura kultivasi serta Niat Membunuhnya ke dalam tubuhnya.

"Terima kasih karena telah mendengarkan ucapan iblis tua ini, Yang Mulia!" Kata iblis paruh baya yang memiliki nama Kiu Shi tersebut sembari membungkukkan sedikit badannya.

"Apa yang kau lakukan, Paman Kiu Shi! Aku adalah keponakanmu dan kamu adalah orang yang selalu ada untukku, serta menjadi penasehat paling baik untukku. Jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi!" Ujar Raja Kota Kiu Bei yang memang sangat menghormati pamannya tersebut meski jika masalah kekuatan jadinya jauh lebih unggul.

"Baiklah, keponakan! Kau boleh bersedih dan murka atas kematian putrimu yang juga adalah cucuku. Namun kau juga harus mengendalikan dirimu, karena di Kota Luanli kita ini banyak para Pangeran dan Tuan Muda dari kota-kota yang lebih besar daripada Kota Luanli.."

"Jika mereka mati ataupun terluka akibat pancaran auramu, kekuatan di belakang mereka pasti tidak akan tinggal diam. Sudah dipastikan Kota Luanli ini akan rata dengan tanah!" Paman Kiu Shi memberikan nasehatnya.

"Baik, paman! Keponakanmu ini akan mendengarkanmu. Lalu apa yang harus kulakukan saat ini?" Tanya Raja Kota Kiu Bei.

"Lakukan pemakaman terbaik untuk cucuku! Namun sebarkan juga sayembara untuk semua orang agar mereka menangkap pembunuh kejam itu!" Jawab Paman Kiu Shi.

"En! Aku pasti akan melakukannya!" Angguk Raja Kota Kiu Bei lalu setelah itu dia menyuruh prajurit istana untuk mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan pemakaman putrinya.

***

Di tempat lain yang ada di Kota Luanli, sekelompok iblis muda sedang duduk dan berbincang satu sama lain. Wajah mereka tampak menyeringai dan seperti dipenuhi kegembiraan yang sangat besar.

"Seperti yang di harapkan, Raja Kota Kiu Bei yang murka telah mengumumkan sayembara untuk semua iblis yang tinggal di Kota Luanli. Dia bahkan menyiapkan hadiah fantastis sebagai bounty kepala pembunuh Nona Muda Kiu Jue. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tutur salah satu diantara mereka.

"Ha-ha-ha.. Tentu saja kita harus ikut melakukan pengejaran pada iblis muda itu, atau puluhan juta batu roh tingkat tinggi itu akan lenyap dari tangan kita!" Satu teman mereka menjawabnya sembari tertawa terbahak-bahak.

"Kau selalu bersemangat seperti biasa ketika berhubungan dengan uang!" Satu iblis muda lain mencibir.

"Ha-ha-ha.. Ayolah, kawan! Kau tahu bukan, dengan uang kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan! Kita dapat menjadi raja atau bahkan kaisar jika memiliki uang!"

"Ya-ya-ya.. Itu terserah kau saja lah! Baiklah.. Mari segera berangkat sekarang, agar tangkapan kita tidak di ambil oleh orang lain!"

"Ayo!"

"Tangkap dan jadikan uang, iblis muda itu!"

Kawan-kawan iblis muda itu saling menyahut satu sama lain dengan begitu bersemangat. Kemudian dengan kecepatan tinggi, mereka pun melesat pergi ke arah dimana Mo Tian pergi untuk melakukan pengejaran.

Zheep! Zheep! Zheep!

Zheep!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status