Tuan muda melihat pengikutnya mati, bertambah takut dan ingin kabur. Tapi sama seperti tetua sekte api sebelumnya, dia tidak dapat bergerak dan kontrol tubuhnya sudah bukan milik dia lagi. Tidak hanya tuan muda sekte api tapi wanita di sampingnya yang tadi penuh hinaan melihat Long Chen berkeringat dingin. Dia tidak menyangka kalau pria yang bepergian sendirian ternyata adalah ahli yang lebih kuat dari tetua sekte api pantas saja ia berani sendirian di atas kapal besar.“Kamu.. Kamu berani membunuhku? Apa kamu tidak takut dengan balas dendam sekte api?” “Aku sudah bilang, di mataku sekte apimu itu tidak ada artinya! Jika mereka ingin balas dendam maka datanglah! aku akan senang hati membunuh satu atau dua dari mereka. Jika perlu, aku sendiri berkunjung ke sekte apimu!” Ucapan Long Chen pembuat tuan muda semakin ketakutan. Sosok seperti Long Chen yang tidak takut dengan sekte api, takutnya pria ini adalah sosok yang melebihi master sekte apinya. “Matilah!” ucap Long Chen menusuk dada
Mendengar kalau anak tetua agung mati, wajah master sekte juga berubah. Anak dari tetua agung termasuk sebagai salah satu tuan muda dari sekte api dan juga jenius berbakat dari sekte mereka. "Aku tidak tahu! Sepertinya tetua yang bersamanya juga mati. Ini menyulitkan kita untuk mencari tahu siapa yang melakukannya!" Tetua agung merasa sangat sulit sekarang. Pelindung yang ditugaskan untuk menjaga anaknya juga mati, sekarang dia hanya tahu kalau jiwa dari anaknya sudah benar-benar menghilang menandakan dia sudah mati. Keduanya segera memerintahkan untuk menyelidiki masalah kematian tuan muda sekte api. Dan saat perintah itu keluar, seluruh dunia tingkat menengah menjadi heboh. Sekte api adalah salah satu sekte kuat di dunia tingkat menengah, dan mereka dikatakan memiliki hubungan dengan orang dunia atas. Di dunia tingkat menengah, sekte api sangat ditakuti oleh cultivator maupun kekuatan yang berada di bawahnya. Sangat sedikit yang masih berani membuat masalah dengan sekte api, tapi
Long Chen memasuki kamar yang ada di dalam kapal dengan menggendong wanita sekarat itu. Meletakan si wanita di atas kasur, Long Chen mencoba memeriksa seluruh tubuh dengan meletakan dua jarinya di kening wanita tersebut. Dalam sekejap Long Chen merasakan kalau setiap organ dalam rusak dan meridiannya agak rusak, hal yang paling membuat Long Chen agak bingung adalah dantian si wanita yang tampak seperti kepompong."Apa ini? Kenapa ada dantian seperti ini?" Pikir Long Chen mengenai dantian si wanita. Ia ingin mencoba memeriksa lebih jauh tapi tiba-tiba Long Ning'er dipaksa mundur oleh sesuatu yang tak terlihat dari dantian wanita tersebut."Ho? Ini seperti pelindung kah? Pantas saja wanita ini masih dapat bertahan hingga sekarang!" Long Chen mengerti kenapa wanita yang terluka ini dapat bertahan hingga sekarang. Itu pasti disebabkan oleh kepompong yang melindungi dantian si wanita. Seperti pelindung dan hidup, kepompong itu berusaha untuk membuat wanita agar tetap hidup meskipun organ d
Wanita itu membuka matanya dan melihat langit di dalam kamar dengan keadaan bingung. Dia bukankah sudah mati? Kenapa dia merasa seluruh tubuh masih kaku? Dan apa itu di atas langit?“Kakak senior!” Teriak kedua gadis segera setelah melihat kakak senior mereka membuka mata. Mereka langsung mendekati kakak senior itu dengan perasaan bahagia, akhirnya mereka dapat melupakan kecemasan yang sudah menyelimuti mereka.“Kalian… Apa aku tidak mati?” Tanya kakak senior itu yang masih dalam keadaan bingung.“Kakak, kamu tidak mati! Kamu hidup, apa kamu tidak mengenal aku lagi?”“Iya kakak, jika kamu mati bagaimana kamu bisa melihat kami? Dan juga, harusnya kakak dapat merasakan tubuh kakak sekarang!” Lanjut yang lain bicara dengan penuh semangat kepada kakak senior itu. Mendengar ucapan dari keduanya, membuat dia terdiam sejenak lalu dia mencoba untuk mengangkat salah satu tangannya tapi dia begitu terkejut karena satu tangannya sudah hilang. “Huf.. Sepertinya tanganku tidak akan kembali!” Ucap
Hua Meili tidak menjawab, memang seperti yang Long Chen katakan padanya. Ada alasan kenapa tuan muda sekte api mengejar mereka dan sangat ingin membunuh mereka bertiga. Alasan itulah yang membuat dia dan dua saudaranya hampir mati, walaupun dia sendiri juga sebenarnya bisa dibilang sudah mati kalau tidak ada Long Chen."Itu.." Hua Meili tidak dapat menjelaskan kepada Long Chen takut kalau pria yang ada di depannya memiliki pikiran sama dengan sekte api tersebut."Apa ada masalah bila mengatakan padaku?" Tanya Long Chen menatap Hua Meili dengan serius."Tidak, bukan begitu. Hanya saja, ini cukup.." "Kakak senior, katakan saja. Aku percaya dengan senior!" Ucap gadis yang meminta bantuan kepada Long Chen sebelumnya.Hua Meili menatap dua saudarinya dengan serius entah kenapa dia merasa kalau keduanya tampak sudah percaya dengan Long Chen. Meskipun mungkin dia sedikit percaya setelah Long Chen membantunya tanpa syarat, tapi itu bukan berarti sepenuhnya dapat mempercayai Long Chen mengena
Di dalam kehampaan, kapal Long Chen mengubah arah sesuai dengan panduan dari Hua Meili. Sekarang mereka akan menuju ke tempat dimana pintu masuk alam rahasia berada. Long Chen yang agak malas kembali ke kamarnya untuk istirahat, sedangkan Hua Meili yang sudah pulih meski kehilangan tangan kiri mengambil alih kapal. Dengan dua saudarinya yang membantu, tidak ada masalah dengan perjalan mereka selama di kehampaan. Dan dalam dua hari lagi kemungkinan mereka akan sampai di tempat tujuan. "Kakak, tanganmu apa bisa kembali?" "Entahlah! Hanya kembali ke sekte aku dapat mengetahuinya. Untuk sekarang mari fokus dengan alam rahasia itu dulu," jawab Hua Meili pada juniornya itu."Maafkan kami kakak senior! Jika bukan untuk kami, kamu tidak akan seperti ini," ucap junior Hua Meili dengan wajah yang sedih. Hua Meili tersenyum lalu menghibur kedua juniornya itu. Semua tidak bisa dikatakan salah mereka berdua, sebenarnya ini juga salah dirinya sendiri karena tidak melapor ke sekte saat itu. Dan d
Mereka tidak menyangka belati kecil yang ada di tangan Long Xia dapat mengeluarkan semacam aura yang aneh. Aura itu jelas telah menargetkan mereka berdua sehingga pikiran keduanya menjadi berantakan. Mereka merasa ada yang berdiri di tengah, lalu menyentuh pundak mereka sambil tersenyum menyeramkan menatap mereka berdua. Terlebih, sosok itu seolah memiliki dua kepala yang masing-masing menatap mereka dengan tatapan bahagia."Dagger of death!" Ucap salah satunya dengan terkejut. Dagger of death adalah milik salah satu jenderal dari kekaisaran Long, setahu mereka itu tidak pernah diberikan kepada orang lain. Tapi sekarang kenapa belati itu justru ada di tangan Long Xia? Dan juga, tampak belati itu seolah cocok dengan Long Xia sendiri."Ba..Bagaimana bisa kamu memiliki belati itu? Bukankah death general yang memilikinya?" Tanya salah satu dari mereka dengan ketakutan."Paman Si kebetulan memberikannya padaku!" Jawab Long Xia sambil tersenyum."Sial! Artefak seperti itu diberikan kepada g
Long Chen sekarang mengerti kenapa tempat ia berada disebut dengan Padang pasir kematian. Jadi, bahkan jika ahli ranah raja sendiri datang kesini mereka hanya akan mati ditelan oleh beast dari Padang pasir. Tidak hanya di bawah saja yang berbahaya tapi di langit juga berbahaya bila terbang hanya dengan sedikit orang. Biasanya sekte-sekte atau kekuatan kuat akan terbang menggunakan kapal seperti yang Long Chen lakukan dengan begitu akan memiliki tingkat keselamatan lebih tinggi daripada dengan terbang di langit. Atau biasanya mereka akan menunggangi beast kuat untuk membuat takut beast yang ada dalam Padang pasir kematian hanya saja itu juga tergantung tingkat beast apa yang mereka bawa. "Sepertinya ini akan menarik!" Ucap Long Chen memandangi Padang pasir dengan penuh minat. Ia dapat melihat dengan mata kaisarnya ada beberapa beast yang sedang menatap kapal miliknya dari dalam Padang pasir. Jelas beast-beast itu ragu untuk menyerang karena kapal Long Chen sendiri sudah termasuk ke da