Tian Sen muntah darah dan terlempar ke belakang sambil memeluk putri Chu. Dia menggunakan serangan dari anak panah itu untuk menambah jarak dari para penjahat tersebut. Meskipun resikonya adalah luka parah yang membuat organ dalamnya bergejolak sampai memuntahkan darah di depan mata putri Chu. Putri Chu melihat sendiri bagaimana Tian Sen tidak menyerah, meski dia terluka sekali lagi menelan Pill kuning dan menambah kecepatan larinya. Jelas sekali dia gemetar, dia pasti kesakitan tapi tekad di mata pemuda itu benar-benar sangat kuat sampai putri sendiri kagum dengan tekad itu sekaligus merasa sakit melihat pemuda yang dipenuhi darah di tubuhnya. “Pemimpin kita tidak bisa lagi terlalu lama menahannya, jika sampai mereka kabur dan ditemukan oleh We Yan maka semuanya akan gagal. Lebih baik membunuh mereka berdua disini daripada membiarkan mereka kabur!”“Benar, gerakan mereka sangat cepat aku tidak tahu darimana dia bisa bergerak secepat itu padahal hanya di tingkat dua pemurnian tubuh!”
Dia benar-benar lupa kalau banyak orang yang mengorbankan diri mereka hanya untuk kerajaan ini, mereka rela melindungi anggota kerajaan agar kerajaan tetap berjalan seperti biasa. Sekarang dia sadar betapa bodohnya setelah melakukan banyak hal yang merepotkan untuk Tian Sen sebelumnya. Andai saja dia tidak membuat masalah, mungkin mereka masih bisa bersembunyi dan selamat dari orang-orang ini. Tapi sekarang penyesalan tidak ada artinya karena dia hanya dapat menerima semuanya sebagai kebodohan yang telah dia lakukan. Tian Sen yang melihat putri Chu akan di bawa, berusaha untuk bangkit tapi penglihatan matanya mulai menjadi buram. Dia bahkan telah berusaha untuk berdiri tapi rasa sakit di seluruh tubuhnya membuat ia mati rasa, yang ada akhirnya Tian Sen hanya dapat mengangkat tangannya sebagai tanda dia ingin menyelamatkan putri Chu. “Hahahaha, anak yang gigih. Pada akhirnya kamu akan mati juga tapi kenapa kamu begitu gigih? Tidak masalah, pada akhirnya kamu mati juga bukan? Hehehe, a
Di dalam alam bawah sadar Tian Sen, dia terbaring di lantai hitam yang gelap. Dan di disana tidak ada cahaya hanya ada kegelapan yang membuat Tian Sen tidak tahu dimana posisinya sekarang? Yang lebih buruk, Tian Sen tidak bisa menggerakan tubuhnya. Dia hanya dapat melihat tapi dalam kegelapan memang apa yang dapat dilihat selain kegelapan itu sendiri? Di saat Tian Sen berpikir kalau dirinya sudah mati, tiba-tiba sebuah api yang menyala seperti obor muncul di atasnya. Api itu menggerakan tubuh Tian Sen yang tadi terbaring menjadi berdiri, lalu membawa Tubuh Tian Sen ke suatu tempat yang juga masuk ke dalam sebuah istana. Dimana istana itu diwarnai oleh merah api, dan ada simbol sebuah burung api yang indah di bendera pada satu-satunya tempat duduk paling tinggi di istana itu. “Indah, dan juga kuat! Apakah itu adalah simbol dari api? Tidak, hanya satu makhluk yang bisa disebut sebagai simbol dari api. Tapi kenapa? Kenapa aku merasa kalau istana ini terasa familiar dan terasa sangat dek
“Haaaa!” Tian Sen yang tidak sadarkan diri setelah terluka parah akhirnya sadar. Tapi kali ini dia sadar di tempat yang tidak di kenal olehnya, dimana kamar itu lima kali lipat lebih luas daripada kamar di rumahnya dulu. Dan lagi, bau dari kamar itu juga sangat wangi dia dapat melihat kalau penampilan kamar itu benar-benar berbeda dari tempat yang dia tinggali dulu. Tian Sen berusaha untuk bangun tapi tubuhnya benar-benar tidak dapat bergerak, setelah dia melihat lagi semua tubuhnya dibalut perban serta dia dapat merasakan kalau perut bagian kirinya sakit. Terlebih dari bisa merasakan kalau tubuhnya memang sangat lemah sekarang, seperti kaca yang kapan saja bisa pecah jika sedikit didorong oleh angin atau disentuh oleh dorongan tangan seseorang. “Nak, kamu sudah sadar? Bagus,” tiba-tiba pintu kamar terbuka dan We Yan masuk dengan berpakaian sangat mewah. Penampilannya berbeda dari penampilan biasanya yang pernah di lihat oleh Tian Sen, dan juga ada aura yang berbeda dari ayah angkat
Saat orang yang dimaksud masuk, Tian Sen dan Kakaknya tidak bersuara. Mereka hanya sedikit membungkuk kepada orang itu karena itu adalah keharusan jika bertemu dengan anggota keluarga kerajaan. Dan orang yang menemui mereka adalah putri Chu, sehingga Tian Sen agak tidak senang bertemu dengan wanita itu. Dan lagi, karena wanita ini juga dia hampir mati di dalam hutan kalau tidak We Yan datang tepat waktu pasti ia sudah mati di tempat. Putri Chu bisa melihat kalau Tian Sen tidak senang bertemu dengannya, tapi dia datang hanya untuk meminta maaf atas masalah yang dia perbuat. “Maaf, aku benar-benar minta maaf karena bersikap egois saat itu. Jika aku mendengarkan perkataanmu mungkin saja kamu tidak akan terluka seperti ini!” Ucap putri sedikit menurunkan kepalanya ke arah Tian Sen. “Oh, tidak masalah. Ini sudah tanggung jawabku untuk membantumu! Tapi ingatlah untuk tidak melakukan keegoisan itus lagi, mungkin aku beruntung masih hidup tapi jika itu orang lain mungkin mereka bisa saja ma
“Iya, dan mungkin sekarang sudah saatnya kerajaan kehilangan pendukung. Leluhur kerajaan yang pergi kesana semua entah mati atau hidup, kita tidak tahu karena tidak lagi berhubungan dengan mereka! Bahkan aku pun…” We Yan mengatakan kalau dirinya saja tidak layak meski dulu juga disebut jenius di seratus kerajaan. Tian Sen terkejut mendengar kalau bahkan We Yan tidak bisa disebut sebagai ahli kuat di tempat itu dan hanya bisa disebut terkuat di seratus kerajaan. Tapi posisi We Yan saat itu juga terbilang rendah meskipun dapat membuat kerajaan bertahan sampai sekarang, hanya saja kalau dalam beberapa tahun dari sekarang tidak ada lagi penerus dalam kerajaan Chu mungkin mereka akan jadi kerajaan tingkat rendah. Pada saat itu musuh-musuh yang di atas mereka atau memiliki status sama di mereka dulu pasti akan menyerang mereka tanpa ampun. Situasi sekarang dalam ibukota sangat tegang, banyak yang ketakutan terlebih mereka yang berasal dari rakyat biasa. Mereka memang memiliki hidup baik se
“Hahahaha, aku tidak pernah menyangka kalau anakku benar-benar sembuh dengan cepat. Ini benar-benar berkah di balik bencana bukan Sen'er?” We Yan yang duduk di meja makan tidak percaya di awal kalau Tian Sen akan sembuh tapi saat melihat anaknya dapat bergerak dengan normal apalagi tingkatnya naik ke tingkat empat dalam sekali jalan itu sudah cukup menunjukan TIan Sen sudah sembuh dari cederanya. Apalagi sekarang anaknya entah kenapa memancarkan aura berbeda yang membuat beberapa pelayan wanita di rumah menjadi tergila-gila pada Tian Sen.“Ayah, apa aku terlihat aneh?” Tanya Tian Sen merasa bingung melihat kalau pelayan wanita di belakang sedang menatapnya dengan tatapan yang sedikit aneh. Itu bukan tatapan membenci ataupun senang melihatnya sembuh, lebih ke seperti tatapan wanita yang sedang jatuh hati kepada seorang pria. Kakak Tian Sen yang melihat adiknya tidak paham alasan kenapa banyak pelayan yang terpesona menjelaskan kalau memang adiknya menjadi lebih tampan dari sebelumnya.
“Haa? Kamu… Bagaimana kamu bisa sembuh begitu cepat?” Putri Chu yang baru saja datang untuk melihat kondisi Tian Sen sangat terkejut melihat pemuda yang sudah duduk di meja saling berhadapan dengannya. Saat dia datang, dia mendengar kalau Tian Sen menunggu di ruang tamu tapi siapa sangka kalau Tian Sen benar-benar sudah sembuh bahkan dia bisa melihat tidak ada yang salah dengan tubuh pemuda tersebut. Hanya saja, entah kenapa dia merasa kalau Tian Sen lebih tampan dari sebelumnya yang membuat sang putri sedikit merasa malu melihat wajah Tian Sen.“Yah… Selalu ada berkah di balik bencana bukan? Mungkin ini hadiah untukku karena telah melindungimu dengan hidupku?” Perkataan Tian Sen benar-benar tidak berubah padanya, jelas kata-kata tadi itu untuk menghina dirinya. Sang putri agak kesal dengan Tian Sen yang masih bersikap cuek, entah itu memang sifatnya pada orang lain atau memang tidak suka dengannya. Bahkan pelayannya sendiri juga sedikit tidak senang dengan Tian Sen tapi dia bisa mel
Kata-kata TIan Sen membuat semua penjahat itu diam sesaat tapi setelahnya mereka dengan ekspresi marah membalas ucapan Tian Sen dengan serangan. Serangan yang mereka arahkan pada Tian Sen membuat Tian Sen yang baru saja bangun tersebut hanya menghindar. Pada saat di serang oleh dua orang golden core, TIan Sen tidak mundur malah dengan sedikit gerakan tangannya semua musuh yang tadi bergerak mati dengan cara aneh. Tubuh mereka jatuh begitu saja dan inti emas yang ada di dalam tubuh mereka hancur secara aneh, mereka benar-benar mati tanpa mengeluarkan darah sedikitpun. “Aku tidak menyangka kalau serangan jiwaku akan jadi jauh lebih kuat. Belati kematian juga benar-benar menunjukan kemampuannya!” Kat TIan Sen bisa melihat belati kematian tidak terlihat oleh musuhnya atau orang yang ada disana. Mereka hanya melihat Tian Sen mundur lalu musuh yang seharusnya menyerang malah mati dengan tubuh jatuh sendiri tanpa dapat mengetahui bagaimana mereka bisa mati.“Kau seorang master mental? Tidak
“Aman? Ha, itu hanya omong kosong yang kalian katakan! Selama ini kalian selalu membuat masalah dimanapun. Sekarang kalian benar-benar masih ingin membuat masalah? Apa kalian tidak punya malu?” Tanya pelayan putri dengan marah menatap semua orang tersebut. Mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh putri Zun, mereka hanya menjalankan tugas yang telah diperintahkan saja. Saat melihat semua musuh itu tidak menghiraukan dirinya, putri Zun melepaskan auranya yang tentu bukan apa-apa di mata mereka semua. Putri juga tahu itu tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk melawan musuh yang menginginkan kerajaan Zun hancur. Pelayan wanita yang tampak sangat santai pun menjadi sangat serius dengan ekspresinya yang sekarang, prajurit putri tampak benar-benar rela mati untuk melindungi sang putri. Puluhan orang itu yang melihat betapa keras kepalanya mereka, membuat para penjahat sangat senang karena mereka dapat meregangkan tubuh kaku mereka.“Serang!” Penyerangan terjadi dan kelompok san
“Dimana ini?” Tian Sen yang sudah lama tidak sadarkan diri mulai membangkitkan kesadarannya. Saat membuka mata, yang ada di depannya adalah sepasang mata besar menatapnya dengan tatapan tenang. Dari tatapan mata tersebut Tian Sen merasa seolah menatap dirinya sendiri, mata ungu dengan pola seperti bunga membuat Tian Sen sedikit tidak mengerti. “Apa kamu adalah mataku? Kamu adalah aku?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang serius dan penuh rasa ingin tahu. Tapi bagaimana bisa mata menjawab pertanyaan tersebut, malah Tian Sen merasakan pertanyaan yang dikatakan olehnya malah berbalik pada Tian Sen sendiri. Tian Sen menarik nafas lalu membuat hatinya keras mengatakan kalau itu memang matanya. Dan hasilnya hati Tian Sen juga merasakan hal yang baru saja di pikirkan olehnya, gerakan mata itu juga sedikit aneh sebelum akhirnya mata tersebut tertutup sendiri. Tian Sen menghela nafas, sekarang roh miliknya sudah sadar dan ia memeriksa kalau tidak ada bahaya di sekitar atau lebih tepatnya di
Di dalam laut kesadaran Tian Sen, banyak retakan yang membuat qi tubuh Tian Sen tidak bisa terus berada di dalam tubuhnya. Lalu, garis darah Tian Sen berkurang drastis di tambah mental energinya juga mengalami kerusakan. Naga petir telah melakukan segala cara agar kerusakan lebih besar tidak terjadi tapi tetap saja selama Tian Sen tidak sadar, akan sulit bagi naga petir menyembuhkan Tian Sen. Saat ini Tian Sen benar-benar berada di dalam kesadaran yang membuatnya tidak bisa bergerak. “Anak ini, apa yang terjadi? Kenapa…!”BOOOOOMMM….“Ha? Mata itu… kenapa begitu menakutkan? Tidak, keberadaan seperti apa mata itu?” Entah apa yang terjadi, dia merasakan mata berwarna ungu yang muncul dalam lautan kesadaran muridnya sungguh mata yang misterius. Dia yakin kalau mata itu milik dari orangtua Tian Sen sendiri, garis keturunan paling kuat dalam tubuh muridnya ini. Bahkan garis clan Phoenix yang ada dalam tubuh Tian Sen pun kalah dengan mata ungu tersebut. Dia melihat mata itu terbuka, panca
“Iya, kakek sudah janji pada Yan'er… kenapa kakek tidak menjemput Yan'er?” Sang cucu yang mendekati kakeknya itu langsung minta di gendong. Kakeknya juga tersenyum dan menggendong Xu Yan dengan penuh kasih sayang. Kali ini dia benar-benar lupa soal Xu Yan tapi itu karena Tian Sen cucu keduanya telah menghilang dari benua barat. Membuat emosinya tidak terkendali dan membuat sang cucu menjadi tidak sabar untuk menemuinya.“Ah, ini salah kakek. Baiklah! Ayo bermain dengan kakek setelah kakek sedikit bicara dengan pamanmu yah…” Xu Yan mengangguk seolah paham apa yang sedang dikatakan oleh kakeknya tersebut. Dengan patuh duduk di pangkuan sang kakek, semua orang juga kembali ke suasana tenang tapi suasana yang tadi sedikit sesak menjadi lebih luas daripada sebelumnya. Bahkan mereka bisa merasakan udara di sekitar jauh lebih segar dari sebelumnya.“Baiklah, kirim orang untuk menyelidiki masalah ini. Dan kirim beberapa ahli ke kerajaan Chu untuk melindungi kerajaan tersebut, sekte abadi ini
Melihat sekitar lagi, si wanita tampak menghela nafas, kali ini sekte mengalami hal yang sama tapi bedanya murid itu selamat meski tidak tahu apa dia benar-benar selamat atau tidak. Hal yang juga dia takuti apalagi saat melihat sang suami yang agak lelah dengan semuanya, dia hanya dapat memberi mereka semua semangat. Andai saja dia tidak terlalu terburu-buru pada saat itu mungkin beban mereka semua akan berkurang, tapi dia harus kembali karena jika tidak akan sulit untuk mendapatkan kembali apa yang dicari olehnya. Kali ini dia akan membiarkan Ying Liangyi berlatih lalu dia berharap mereka semua tetap waspada dan mulai menutup sekte sementara waktu untuk orang luar. “Aku setuju!” Zao We duluan berbicara, dia memutuskan akan memanggil semua murid yang tidak bertugas untuk kembali.“Aku juga,” Semua petinggi setuju dengan usulan dari istri master sekte tersebut. Mereka tidak punya pilihan lain, jika apa yang disampaikan Tian Sen benar maka mereka benar-benar butuh persiapan matang. Mel
Di suatu tempat yang berada di dalam sekte Shenlin, sosok Ying Liangyi datang ke tempat yang sebenarnya sangat tidak boleh dikunjungi oleh siapapun. Dengan rambut birunya dan mata birunya, Ying Liangyi berjalan masuk ke dalam gua yang ada disana. Saat Ying Liangyi datang, sosok yang selalu ada di danau sekte melihatnya dengan helaan nafas panjang, kali ini hal yang seharusnya tidak terjadi terlalu cepat telah mulai terjadi. Dia yang menjadi pelindung sekte pun tidak dapat menahan apa yang akan dilakukan oleh Ying Liangyi itu.“Ha, ternyata gadis ini bahkan lebih keras kepalan dari ibunya, tapi aku tidak tahu apakah ibunya akan memberi izin atau tidak? Yah, aku harap mereka tidak terlalu berdebat!” Ucap leluhur tersebut terus memandangi Ying Liangyi sampai wanita itu masuk ke dalam gua tersebut. Setelah Ying Liangyi masuk, dia baru pergi tapi inderanya tidak lepas dari gua karena dia masih punya tanggung jawab untuk melindungi gadis kecil itu dari bahaya.Saat itu, Ying Liangyi bisa me
Tu Si yang sudah tahu Tian Sen tidak kembali hanya duduk diam pada kursinya, ekspresi Tu Si sangat jelas kecewa dan dia juga terlihat marah karena tidak menyangka kalau satu-satunya murid paling dia percayai akan pergi. Tangan Tu si sedikit gemetar dan matanya juga merah, dia mendengar juga suara Tian Sen yang begitu dingin dan juga penuh kebencian. Anak itu tidak akan melakukan sesuatu yang menyulitkan kecuali memang tidak ada terpaksa, dia yakin itu dan tangannya kali ini benar-benar lemah. “Aku tampaknya terlalu tua nak. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kekuatan? Status? atau cinta? Menurutku kamu sudah mendapatkan semuanya disini, hanya saja apa kamu masih memiliki hal lain? Katakan saja padaku dan aku Tu Si akan berusaha untuk memenuhinya!” Tu Si memandang ke arah langit dengan ekspresi yang berat. Di dalam hatinya Tian Sen sudah lebih seperti anaknya sendiri. Tidak hanya dia merasa kehilangan murid tapi juga kehilangan anak yang sudah dia besarkan semenjak masuk ke sekte, mes
Sosok Tian Sen di telan oleh portal yang mulai tertutup itu tapi matanya yang bisa menembus ke jiwa seseorang dapat dirasakan oleh kedua master sekte. Mereka bisa merasakan betapa besarnya kebencian Tian Sen pada mereka, jika mereka tidak membunuh Tian Sen akan ada masalah yang jauh lebih besar dibandingkan saat seorang murid sekte Shenlin menerobos masuk ke dalam sekte mereka dulu. Tapi bagaimana mereka dapat membunuh TIan Sen sekarang? Pemuda itu sudah masuk ke dalam portal dan menghilang bersamaan dengan portal tersebut. SWUSSHHHH“Dia benar-benar berhasil kabur dari dua master sekte abadi!” Ju Jingyi yang melihat Tian Sen berhasil lepas dari cengkraman dua master sekte menunjukan senyum di balik cadarnya. Kali ini dia merasa sangat lega, meskipun tidak dapat melihat karena pertarungan dua master sekte terlalu keras dan tidak bisa di sentuh oleh mereka yang dibawah golden core. Ju Jingyi tersenyum dan tidak mengatakan apapun mengenai Tian Sen, dia merasa kalau saat Tian Sen kembal