Share

Berdamai Dengan Takdir

Pagi ini udara terasa lebih lembap dari biasanya, jalanan basah sisa guyuran hujan semalam masih menyisa di beberapa sudut halaman rumah.

Langit pagi yang masih menampakkan mendung membuat Langit dan Bulan enggan beranjak dari tempat tidurnya. Suara panggilan yang sudah beberapa hari tak mereka dengar, kini menyapa telinga mereka berdua.

“Langit, Bulan, bangun. Kalian bisa terlambat!”

Bulan terkejut begitu pula dengan Langit. Sejak kapan mertuanya memasang speaker yang memekakkan telinga mereka berdua.

“Sepertinya ketenangan kita mulai terusik lagi,” keluh Bulan seraya menurunkan kedua kakinya ke lantai.

Dia turun dari ranjang dan segera menuju kamar mandi. Keduanya harus bersiap-siap sebelum warning dari mamanya membuatnya menggila.

Tubuh Bulan meremang saat dia tak sengaja ditangkap oleh suaminya ketika hampir jatuh terpeleset.

“Terima kasih.”

Langit mengangguk, mereka turun ke lantai bawah di mana mamanya yang sudah hilang beberapa hari, kini sudah menunggu di meja makan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status