Share

kemarahan Lyan

....

Lyan tak habis pikir. Kenapa dia harus berurusan dengan lelaki berkepala batu seperti Zidan. Setelah kasus ini dilaporkan pada pengacaranya, ia juga harus menjelaskan pada keluarganya terkait ini.

Dia sengaja izin satu hari pada Almira tidak di apartemen, sengaja ia akan ke rumah ayahnya untuk menjelaskan semua terkait hal ini. Siap tak siap, resiko sebagai artis adalah masalah sekecil apapun akan menjadi besar jika media sudah berbondong-bondong ikut meramaikan. Apalagi pihak-pihak terkait yang ikut membuat berita palsu untuk memperkeruh situasi.

“Ayah ada, Mang?” tanya Lyan saat mobilnya masuk ke pekarangan rumah yang dijaga satpam.

“Ada. Baru pulang, Tuan.”

Lyan gegas masuk dan menemui sang ayah. Meski hatinya begitu takut akan hal yang akan terjadi, setidaknya dia sudah mencoba untuk menjelaskan pada sang ayah kronologi kejadian.

“Ayah.”

Lyan memanggil sang ayah yang sedang menyantap makan siangnya.

“Lyan sayang? Kamu datang nggak bilang-bilang mama. Ayo! Makan siang bareng.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status