Karena Bau Terasi

Karena Bau Terasi

last updateHuling Na-update : 2022-12-23
By:  Maey Angel Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Mga Ratings. 3 Rebyu
81Mga Kabanata
12.6Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Zidan memilih meninggalkan Almira setelah ia merasa bosan. Selama ini istrinya itu tampak buruk dan lemah tak bergairah. Alasan itu membuat Almira diusir dan diasingkan oleh Zidan. Almira bangkit dari keterpurukan setelah memilih hidup bersama seorang artis yang merupakan sahabat dari teman masa lalunya, Lian.

view more

Kabanata 1

Terjadi lagi

"Mas, mau kemana lagi? Kemarin kamu sudah pulang malam, sekarang pergi tengah malam lagi. Sebenarnya kamu kenapa, Mas?" tanya Almira pada Zidan yang malam itu ingin pergi begitu saja setelah berhubungan in tim.

"Sudah aku bilang, jaga tubuhmu. Aku benci aroma pada alatmu itu, rasanya aku mau muntah saja. Sudah berulang kali aku minta, jaga! Jaga! Jaga! Bukanya semakin harum, tapi malah bau terasi!"

Zidan beranjak pergi meninggalkan Almira yang menangisi kepergian suaminya itu. Bahkan, suara tangis Faris–anak lelakinya, tak didengarkan oleh Zidan.

**

"Kenapa, Bro? Mukanya kusut amat?" tanya Ardi–sahabat Zidan satu kantor.

"Gue bosen."

Zidan memesan satu gelas wine dan meminumnya sampai tandas. Ia menelpon Ardi malam itu untuk menemaninya ke club. Menghabiskan malam menyebalkan yang telah ia lalui bersama Almira.

"Sama bini?"

"Siapa lagi. Akhir-akhir ini dia begitu menyebalkan," adu Zidan.

Ardi yang paham akan karakter Zidan memilih mendengarkan, alih-alih memberi saran. Karena Zidan bukan type yang gampang menerima saran.

"Bro, itu bukannya Kia?" tanya Ardi menunjuk Zazkia yang juga ada di dalam klub.

Zidan menengok ke arah Kia, gadis yang dulu pernah menjadi mantan semasa kuliahnya.

Ardi mendekat pada Kia dan memintanya bergabung.

"Hai, Dan. Tumben di sini?" tanya Zazkia.

"Kia? Apa kabar?" tanya Zidan kaget.

"Baik, kamu kenapa ada si sini?"

"Aku biasa di sini. Seharusnya aku yang tanya, kenapa seorang wanita baik berada di sini?"

Zazkia tertawa kecil sembari menepuk paha Zidan.

"Kenapa yakin benar jika aku wanita baik? Inilah aku sekarang. Bukankah kamu sudah menikah?" tanya Kia.

"Zidan sedang bete dengan istrinya, Ki. Butuh hiburan dia," sela Ardi.

"What? Seorang Zidan bisa bete?" Kia menertawakan wajah menyedihkan Zidan dan semakin membuatnya tertantang.

"Ki, ajak Zidan pergi sana. Engap gue lihat muka dia," ejek Ardi.

"Nji rr, emang luh … bilang aja kamu mau du gem kan?" balas Zidan.

"Yuk, Dan. Kita ke atas! Di sana kita bisa ngobrol tanpa diganggu curut sawah ini," balas Kia mencibir Ardi membuat Zidan tersenyum.

***

Malam itu, Zidan tak pulang. Almira yang gelisah menunggu, akhirnya tertidur di atas sofa.

Suara tangisan Nadine membuat Almira terbangun. Semalam ia ingat betul apa yang Zidan ucapkan. Alih-alih beranjak, justru Almira merasa kepalanya begitu pusing.

"Ma!!" teriakan Nadine membuat Almira tersenyum kala matanya terpejam kembali dan ia jatuh pingsan.

Almira terbangun dan mendapati dirinya sudah ada di kamar. Terlihat Zidan tertidur di sampingnya. Almira melirik jam di dinding dan menunjukan pukul 7 pagi. Almira menggoyangkan tubuh Zidan dan suaminya itu hanya menggeliat tanpa membuka mata.

"Mas.... “

" Mas.... "

Tak ada tanggapan dari Zidan membuat Almira segera beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi dengan pelan. Ia merasa kema luannya begitu sakit. Bahkan untuk buang air kencing, ia harus meringis kesakitan.

"Aku kenapa?" batin Almira.

Akhir-akhir ini ia memang kerap merasakan nyeri di sekitar ke maluan. Hendak chek up ke dokter tapi ia belum sempat karena jadwal mengajarnya. Almira adalah guru sekolah TK tempat Nadine sekolah. Meski ada waktu ke dokter, belum tentu Zidan berkenan menemani.

Selesai mandi, Almira melangkah mendekati Zidan lagi. Membangunkan lagi, berharap ia mau terbangun.

"Mas! Ini sudah siang. Nggak kerja?" tanya Almira lirih.

"Brisik kamu! Aku mau tidur, jangan ganggu!" bentak Zidan.

"Tapi, Mas...."

Bukannya bangun, justru Almira dilempar dengan bantal yang digunakan Zidan.

"Pergi sana! Ganggu orang tidur saja. Gara-gara kamu, aku jadi begini! Makanya jadi wanita itu mikir, nggak selalu merepotkan suami. Paham?!"

Almira tidak begitu kaget dengan umpatan Zidan kali ini. Karena Zidan sudah sering melakukan hal ini padanya.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Dhafinarvinoaltaf
blm baca sih blm tau novel ny seru atau enggk.. mampir dmari cuma rasa ny aneh aja ma judulny...
2022-11-30 14:52:38
0
user avatar
Arkhan Khalfani.
judul nya ganti thor
2022-11-18 21:32:48
1
user avatar
Arkhan Khalfani.
judul nya ganti thor.. ...
2022-11-18 21:32:33
0
81 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status