Short
Karma Dibalik Kematian Palsu Suamiku

Karma Dibalik Kematian Palsu Suamiku

Oleh:  Nisa UlfahTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di kehidupan sebelumnya, suami dan ibu mertuaku jatuh dari tebing saat memetik jamur di gunung. Aku yang sedang hamil besar mendengar kabar buruk itu langsung pingsan. Karena tak bisa menerima kenyataan, aku melahirkan bayi secara prematur. Setelah beberapa hari koma, seorang tetangga memberitahuku bahwa bayiku kemungkinan tidak selamat dan memintaku untuk melihatnya untuk terakhir kali. Jenazah suami dan ibu mertuaku juga tak ditemukan. Setahun kemudian, keluarga mertuaku mendapat ganti rugi dari proyek pembebasan lahan. Namun, aku yang makan sayuran liar, malah keracunan herbisida dan mendekati ajal. Di saat-saat terakhirku, aku melihat ibu mertua dan suamiku muncul di hadapanku. "Akhirnya kami berhasil menyingkirkanmu. Sekarang menantu dan cucuku bisa masuk ke rumah ini dengan sah." Jane, anak tetangga kami berdiri di sebelah ibu mertuaku, dengan seorang anak laki-laki kecil.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Setelah keracunan herbisida, rasa sakitnya seperti ada yang mencabik-cabik seluruh organ tubuhku.

Saat ini, aku menatap mereka sekeluarga dengan penuh kebencian.

Rasa sakit yang luar biasa membuatku tidak bisa bangkit sama sekali.

"Haha, ibu, lihat dia! Sepertinya wanita ini sudah mau mati."

Anak Jane menunjuk ke arahku sambil tertawa keras. Sementara itu, Josua mengelus kepala anak itu dengan penuh kasih sayang, sambil berkata,

"Benar sekali, nak. Wanita ini memang pantas mati. Dia orang jahat yang merebut rumah kita dan nggak mau pergi."

Anak mereka kemudian mengambil batu dari lantai dan mulai melemparkannya ke arahku dengan penuh tenaga.

Bahkan ada bata merah yang menghantam kepalaku.

"Perempuan jahat! Perempuan jahat! Mati kamu!"

Aku berguling-guling kesakitan di lantai. Kepalaku sudah berlumuran darah, tubuhku perlahan hancur oleh racun yang menyebar.

Darah segar keluar dari mulutku tanpa henti.

Namun, mereka sekeluarga hanya berdiri di sana, tertawa sambil menikmati penderitaanku.

Jane bahkan dengan lembut membersihkan darah di tangan anaknya.

"Nak, pakai ini saja untuk menusuk dia. Ini saat yang tepat untuk melatih keberanianmu. Kalau nggak, kamu malah ditindas orang di luar sana. Ayo, semangat nak!"

Usai bicara, Jane memberikan sekotak jatum kecil kepada anaknya.

Aku yang sudah lemah tak bisa melawan.

Jari-jariku ditusuk satu per satu dengan jarum, lalu berlanjut ke jari-jari kakiku. Rasa sakitnya begitu parah hingga aku pingsan, tetapi rasa sakit itu juga yang membangunkanku kembali.

Mereka terus menyiksaku berulang kali. Aku merasa lebih baik mati saja. Semakin aku menangis dan memohon, semakin puas mereka. Hingga akhirnya, aku berhenti bernapas.

Saat aku membuka mata lagi, aku kembali ke hari di mana suami dan ibu mertuaku pergi ke gunung untuk memetik jamur.

"Mina, kami sudah berusaha semampu kami. Kami sudah menyisir ke tebing bawah, tapi nggak menemukan jasad mereka. Mungkin mereka sudah dimakan serigala. Hanya ini yang tersisa."

Saat kejadian itu, Junanti, tetangga kami membawa beberapa orang untuk mencari di dasar tebing.

Yang ditemukan hanya dua jaket berlumuran darah.

Jane dengan ekspresi penuh kepalsuannya, menggenggam tanganku dan berkata dengan penuh perhatian,

"Orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Kamu sedang hamil besar, jadi harus jaga kesehatanmu."

Di kehidupan sebelumnya, aku terbuai oleh kebaikan palsu Jane, bahkan memercayai kata-katanya. Aku terlalu sedih hingga pingsan.

Pada akhirnya, anakku tidak selamat. Siapa sangka, itu adalah hasil dari rencana yang diinginkannya.

Namun kali ini, aku tetap tenang. Aku menatap tebing di mana mereka jatuh, lalu melihat tiga pria yang membantu pencarian. Semuanya adalah kerabat Junanti.

Wajah mereka dipenuhi ekspresi sedih yang palsu.

Aku tersenyum dingin di dalam hati. Akting mereka benar-benar luar biasa.

"Halo, aku mau melapor, suami dan ibu mertuaku jatuh dari tebing ... iya, mereka belum ditemukan."

"Mina, apa yang kamu lakukan?"

Junanti segera mendekat, mencoba menghentikanku, tapi aku sudah menutup teleponnya.

"Hidup atau mati, aku tetap harus menemui jasad mereka. Mungkin tempat yang kalian cari belum tepat."

"Mana mungkin? Kami sudah mencarinya. Meski polisi datang, itu hanya akan sia-sia."

Nada suara Jane terdengar tidak senang.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status