Share

Bab 24 - Terusir

Mata membulat sempurna, saat melihat Mamah dan Papah berdiri diambang pintu dengan tatapan murka dan menakutkan.

Hawa panas langsung menyerang tubuh, firasatku mengatakan saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Ada apa, Mah? Datang kok marah-marah begitu?" Tanyaku berpura tenang, sambil bangkit dari kursi.

Mamah mendengkus sinis, lalu berjalan mendekat.

"Kemasi barang-barangmu. Hari ini juga jabatanmu Mamah cabut, Mamah ga mau melihat kamu ada diperusahaan ini," ucapnya dengan nafas memburu dan mata mendelik tajam.

Alisku menaut kencang, lelucon macam apa lagi ini?

"Mamah lupa? Aku pemilik perusahaan ini. Papah sendiri yang sudah menyerahkan semuanya padaku," balasku tak terima.

Enak saja mau mencopot jabatanku, aku ini pemilik. Tidak bisa digantikan.

"Sayangnya, saat itu Papah hanya berencana saja Mahes." Timpal Papah, membuat pandangan kini fokus melihatnya.

"Mak-sud Papah?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status