Share

Bab 204

Elkan melirik Seruni yang telah berganti pakaian dengan kaos dan celana panjang jeans. Polesan riasan di wajahnya sudah terhapus sebagian. Kini rambut panjangnya dibiarkan tergerai.

Dengan tampilan seperti itu, Seruni memang pantas memanggilnya Om. Elkan mengulum senyumnya. Tak menyangka bahwa ia telah memiliki istri yang usianya jauh di bawahnya.

"Untung saja cantik," bathin Elkan, mengingat kejadian pahit yang baru saja dia alami.

Sesekali diliriknya sang istri yang terlihat masih kaku. Melihat sikap Seruni, Elkan tak yakin dengan ucapan para warga yang mengatakan bahwa Seruni bekerja dengan menjual diri. Dari

sikap dan pembawaannya yang pendiam, sama sekali tidak manggambarkan hal itu.

"Kamu sudah makan?" tanya Elkan saat merasakan perutnya meminta diisi.

Seruni menggeleng samar tanpa menoleh padanya.

Elkan tak punya apapun yang bisa di makan di rumahnya.

"Kamu bisa masak?"

Lagi-lagi seruni hanya mengangguk tanpa bersuara dan tanpa menoleh padanya. Hal itu membuat Elkan ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status