Share

Keberuntungan Tidak Terduga

Pandya bersimpuh dihadapan Rajendra yang sudah sadarkan diri, sambil menepuk-nepuk pundaknya dengan pelan namun kuat. Itu bentuk peluapan emosinya yang cukup bercampur aduk, namun lebih banyak perasaan lega dan bahagia.

“Bagaimana kondisimu saat ini?” tanya Pandya untuk memastikan keadaan Rajendra.

“Saya merasa badan saya lebih segar dibanding sebelumnya, Pangeran. Terima kasih karena sudah menolong saya, dan tidak meninggalkan saya!” jawab Rajendra sambil merubah posisinya ikut bersimpuh kemudian berlutut menghadap Pandya.

“Itu memang sudah kewajibanku. Kau hanya perlu menjaga tubuhmu lebih baik lagi!” sahut Pandya sambil memegang pundak Rajendra dan memintanya untuk bangun.

Mata Rajendra berkaca-kaca, setelah mendengar jawaban dari Sang Pangeran. Dia sangat bersyukur karena tidak salah memilih pemimpin, dan juga memiliki teman yang tidak jauh berbeda dari seorang saudara.

“Ma-maafkan saya yang sudah membuat kelompok kita kerepotan, Pangeran!” teriak Rajendra yang mulai menangis sese
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status