Home / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 138. Menghilangkan kutukan kebodohan 1.

Share

138. Menghilangkan kutukan kebodohan 1.

Author: Al_Fazza
last update Huling Na-update: 2025-07-23 17:13:05

"Kiana... Antarkan ramuan ini pada Febri... Junaidi, Nei, bantu aku bersiap untuk menyambut para warga yang akan segera datang."

Ketiganya mengangguk, mereka bersiap dengan aktivitas yang telah dibagi oleh Bintang. Hingga tak lama, satu persatu warga mulai berdatangan. Mereka, yang mendengar berita Candra telah sembuh dari cacar sisik naga mulai berkata.

"Apa ramuanmu memang sehebat itu?"

"Yaaa! Jika benar, tolong bantu aku?!"

"Benar... Ayoo, berikan segera ramuan itu?!"

Bintang tersenyum tipis, rencananya berhasil. dia mulai meletakan gelas kecil yang berisi ramuan.

"Ambil..."

Gleeeek! Gleeeek!

Satu persatu, warga mulai merasakan tubuh yang hangat. Stamina tiba tiba meningkat, diikuti oleh melelehnya cacar keras yang ada di kulit tubuh mereka.

"I-ini..."

"Sa-sangat manjur..."

"Klinik tabib rahasia ini sangat hebat?! Lihatlah aku telah sembuh!"

Semua kegirangan, hingga para warga yang belum kebagian mulai berebut. Dan tindakan ini, sangat di benci oleh Bintang.

"Kalian semua, apa tid
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   139.

    Merubah pandangannya, entah kenapa. Kepala desa itu seakan percaya pada ungkapan Bintang. Namun siapa identitas pria bertopeng didepannya?Bisa menghancurkan kota Boma, siapa yang dapat melakukannya?"Jeni... Sudah lihat ada tamu, kenapa kamu masih sibuk dengan urusanmu sendiri? Tolong, berikan tuan muda jamuan teh..."Gadis berumur dua puluh tiga tahun, memasuki ruang penelitian. Dia hanya mengangguk, namun dari tatapan sorot matanya. Bintang mulai merasa janggal dengan gadis itu.Hingga teh hangat, yang diproduksi oleh desa mutiara Utara tersuguh didepannya."Tuan muda... Teh hangat ini, sangatlah lembut rasanya ketika masih hangat... Seduhlah segera..." Jeni tersenyum hangat.Bintang mengangguk, dia menyeduh, sembari secara perlahan mencium aroma teh di gelasnya."Sangat harum, tapi begitu berbahaya..." Dia tersenyum kecil, tidak membuangnya. Bahkan mulai menelannya.Gleeeek?!Sorot mata Jeni berubah, namun Kepala Desa yang mengangkat Jeni sebagai anak angkatnya memincingkan satu a

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   138. Menghilangkan kutukan kebodohan 1.

    "Kiana... Antarkan ramuan ini pada Febri... Junaidi, Nei, bantu aku bersiap untuk menyambut para warga yang akan segera datang."Ketiganya mengangguk, mereka bersiap dengan aktivitas yang telah dibagi oleh Bintang. Hingga tak lama, satu persatu warga mulai berdatangan. Mereka, yang mendengar berita Candra telah sembuh dari cacar sisik naga mulai berkata."Apa ramuanmu memang sehebat itu?""Yaaa! Jika benar, tolong bantu aku?!""Benar... Ayoo, berikan segera ramuan itu?!"Bintang tersenyum tipis, rencananya berhasil. dia mulai meletakan gelas kecil yang berisi ramuan."Ambil..."Gleeeek! Gleeeek!Satu persatu, warga mulai merasakan tubuh yang hangat. Stamina tiba tiba meningkat, diikuti oleh melelehnya cacar keras yang ada di kulit tubuh mereka."I-ini...""Sa-sangat manjur...""Klinik tabib rahasia ini sangat hebat?! Lihatlah aku telah sembuh!"Semua kegirangan, hingga para warga yang belum kebagian mulai berebut. Dan tindakan ini, sangat di benci oleh Bintang."Kalian semua, apa tid

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   137. Darahku dan milik guruku, adalah obat paling manjur.

    Ranting ditangan Dewi Perang patah menjadi dua bagian. Ini sudah bisa di artikan, Nei telah memenangkan pertandingan di babak ke tiga."A-Aku kalah...""Pedang bagi seorang ahli seniman bela diri adalah nyawa... Mematahkan pedang, itu diartikan kalah..." Dewi Judi berkata diluar kendali.Hingga Bintang menatap ke arah dua gurunya, "semua syarat telah ku penuhi... Apa kalian ingin mengingkari janji kalian?"Keduanya menggelengkan kepalanya, "kamu menang, maka kami tidak akan mengingkari janji... Ayo, masuk kedalam..." Dewi Judi melangkahkan kaki, diikuti oleh Bintang.Namun, Bintang tak memasuki kediaman itu. Melainkan dia menatap Kiana dengan lekat."Guru?" Kiana masih belum mengerti.Slaaaaaash!Mengambil satu jarum, lalu menancapkan pada area urat tangannya. Seketika darah merah, sedikit hitam kehijauan keluar kedalam mangkuk, bekas teh milih Dewi Judi.Meremas dua Pill penawar seribu racun, agar darah dan dua Pill itu saling menyatu. Bintang mulai berkata, "berikan pada Febri... In

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   136. Nei Vs Dewi Perang?!

    "Aku..." Nei mengajukan diri, hal ini membuat Bintang menatap calon istrinya dengan santai."Apa rules untuk bisa memenangkan pertandingan kali ini?""Tiga serangan lumpuh... Maka dia akan menang..."Bintang menganggukan kepalanya, dia mulai menatap semua orang secara bergantian sembari memberikan ungkapannya."Meski gadis ini juga seorang ahli bela diri, tapi dia tidak sepintar, dan sekuat kamu... Dengan cara permainan pedangmu, dia akan terjatuh dalam hitungan sepuluh gerakan... Pertandingan ini tak menarik..." Bintang menggelengkan kepalanya."Apa maksudmu?""Mudah saja... Agar pertandingan menjadi lebih menarik, maka Biarkan aku membimbingnya dalam bertanding denganmu? Bagaimana?""Heeem boleh saja..." Dewi Perang mengangguk, jika satu lawan satu. Siapa yang dapat mengalahkannya.Bintang meraih dua ranting yang sama panjang, dia segera melemparkan kedua ranting kearah Nei, dan juga Dewi Perang."Mulai..." Bintang menjadi wasit.Swuuuush! Swuuuush!Keduanya saling melompat kearah y

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   135. Junaidi Vs Dewi Judi.

    Jodi terdiam sejenak, apakah gadis, dan pemuda di klinik tabib rahasia murid dari pria bertopeng ini."Kenapa kamu tidak memanggilnya sendiri? Apa kah..." ungkapan Jodi terhenti."Tuan muda, itu tak perlu..." Nei yang mengenakan topeng, bersama Kiana, dan juga Junaidi memasuki wilayah kediaman sunyi milik tiga wanita Naga.Melihat tampilan mereka yang terlalu asing, Dewi Judi mulai berkata, "Satu permainan maka akan mengakhiri semuanya... Keberuntungan mu dalam bertemu Febri, itu akan ditentukan oleh kemenangan... Apa benar kau tak ingin bermain dengan dirimu sendiri?"Junaidi dengan langkah percaya diri, mulai berjalan kearah Bintang."Guru, pertandingan apa yang kamu maksud?""Kamu hanya perlu bermain poker bersamanya saja, tolong wakili guru... Anggap ini sebagai ujianmu setelah menjadi muridku.""Dia..." Junaidi berpikir kuat. Siapa identitas wanita cantik dan seksi didepannya? "Dewi Judi?" tidak tidak, pikiran itu harus dibuang. Dia belum pernah bertemu dengan Dewi Judi."Lihatl

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   134. Menerima Syarat dari Dewi Judi.

    "Ta-tapi bukankah tuan muda harus menyembunyikan identitas... Kenapa tuan muda, malah kadang berkata secara jujur?" "Kamu kira pendengaran Tia itu begitu baik? Nei, tunggu saja... Beberapa diantara mereka, pasti akan datang untuk menemui kita." Bintang terkekeh geli, dia juga tahu, Tia ada diatas atap kediaman yang tengah mereka tinggali. Malam harinya. Rombongan truk besar memasuki desa. Ini membuat warga yang berjaga di pintu keluar masuk desa mulai bersikap waspada. "Apa yang kalian bawa? Turun dari mobil, kami ingin mengeceknya..." Zidane dengan menggunakan topengnya turun dari truk, dia memperlihatkan beberapa stempel herbal yang dibutuhkan Bintang. "Semua isi truk yang kami bawa, berisi bahan herbal yang dipesan oleh tabib rahasia yang baru saja membuka klinik di desa ini... Apa kalian ingin menunda niat baik tabib itu?" "Ini..." Penjaga yang menerima suap dari Bintang saling pandang. Kenapa hal sebesar ini bisa dilakukan oleh pria bertopeng? Memberi mereka uang tiga rat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status