Beranda / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 14. Berjudi 3. Duel poker dengan Tuan Setan!

Share

14. Berjudi 3. Duel poker dengan Tuan Setan!

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-03 15:56:30

"Lima Ratus Milyar Chip?" Tuan Setan mengelungkan salah satu sudut bibirnya. Dia tidak menyangka taruhan ini mungkin akan menjadi taruhan yang begitu besar.

Namun memiliki banyak pengalaman kemenangan. Mental seorang Dewa Judi muncul pada sorot matanya. Jelas tatapan ini menunjukan sedikit arti remeh.

Prooook! Prooook! Prooook!

Tuan setan bertepuk tangan, tiba tiba seorang pelayan membawa tas berukuran sama yang mungkin isinya berjumlah sama.

"Apa kita bisa segera memulainya?" Tuan Setan mulai membuka sleting tasnya.

"Tentu..."

Sontak mendengar Tuan Setan akan bertanding, suasana sepi diujung meja berubah menjadi ramai. Semua orang menghentikan aktivitas mereka, bahkan mereka mulai mengelilingi meja karena ingin menonton pertaruhan besar di malam ini.

Siapa yang tak mengenal Tuan Setan?

"Tuan bagikan kartu..." Tuan Setan memberi perintah kepada sang bandar.

Bandar di tengah tengah mereka menganggukan kepalanya, pria paruh baya mulai mengocok kartu secara cepat. Bahkan terlihat seper
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   49. Niat menyinggung Asosiasi Pill milik Leon!

    "Apa maksud tuan muda?" Pak Diki masih kebingungan. Mendengar hal itu, Bintang menjelaskan beberapa detail akan tujuannya. "Beli semua sahamnya, lalu jika bisa ambil alih sekalian perusahaannya, aku ingin membesarkan semua perusahaan itu dengan tanganku sendiri!" "Ta-tapi dana tuan muda..." Bintang tersenyum tipis, dia mengeluarkan kartu hitam miliknya. "Didalamnya masih terdapat empat ratus triliun... Kamu bisa memakainya secara bebas!" "Ba-banyak sekali... Bukankah sebelumnya keuangan tuan muda hanya beberapa saja? Sejak kapan menjadi berkali kali lipat seperti ini?" "Apa kamu perlu aku menjelaskannya lagi?" Diki menggelengkan kepalanya cepat, dia mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Bintang. Hingga menatap para petinggi perusahaan Langit pada pembelian saham online. Bintang mulai meneliti satu persatu perusahaan yang tengah ditawar oleh Diki. Beberapa saat kemudian. "Tuan muda, kami hanya mendapatkan tiga perusahaan kecil..." "Tidak masalah... Diki, atur orang untuk

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   48. Sidak perusahaan Gagal!

    "Kamu mengusirku?" Bintang tersenyum sinis, dia menatap kearah dua penjaga yang kini bersiap melemparkan tubuhnya keluar dari perusahaan tersebut. "Kenapa hanya diam saja? Lempar dia segera!" "Ba-baik nona Kiana!" "Siapa orang yang ingin kau lempar keluar?" seorang pria paruh baya, tiba tiba menimpal. Sontak Kiana dengan raut wajah centilnya menyapa pria itu segera. "Pak CEO, akhirnya kamu tiba! Sebelum bahas pembelian tanah di keluarga lain, baiknya kita mengusir sampah ini... Dari tadi dia hanya menawar, dan malah mencaci maki perusahaan Langit Corp ini..." Pak Teo tak menggubris ungkapan Kiana, dia hanya berjalan kehadapan Bintang lalu segera menundukan kepalanya. "Tuan muda Bintang, datang kemari kenapa anda tidak mengabari ku?" Dua penjaga yang akan mengusir Bintang menatap Kiana. Sikap Pak Teo ini benar benar membuat mereka kebingungan. "Pak Teo..." Plaaaaaak! Membalikan tubuh, lalu menampar wajah Kiana tanpa pandang bulu. Reflek spontan itu jelas membuat semua yang

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   47.

    "Kau tenanglah, sehebat apapun Dewa Racun... Pada akhirnya dia juga akan tunduk ditanganku... Menyinggungku sejauh ini, aku juga pasti akan membalasnya berkali kali lipat." Bintang menunjukan sifat yang belum pernah diperlihatkan pada orang lain. Apa keuntungannya juga jika membunuh Zidane? Bukankah Dewa Racun tak perlu melakukannya? Beberapa saat ketiganya mendengar teriakan yang semakin parau terdengar. Kini Bintang mulai menciptakan penawar untuk racun seribu gajah yang telah berkuasa didalam tubuh Zidane. Memberinya beberapa rumput kesadaran, seketika kulit dan otot Zidane yang tegang berubah menjadi lebih rileks. Namun akibat banyak darah yang dimuntahkan, kondisi Zidane masih memprihatinkan. Dan tanpa banyak menunggu hal lain, dia meraih darah segar yang telah di beli lalu mentransferkan darah itu melalui infus. "Akhirnya selesai..." "Bintang terimakasih! Aku tak tahu harus bagaimana cara membalasnya... Tapi..." Anya hendak melepas pakaiannya di depan Nei yang langs

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   46. Dewa Racun terlibat!

    Sang Bandar tersenyum tipis, mungkin Bintang tak mengenal siapa keluarga Deo. Tapi tidak baginya, dia menimpal dengan penuh bangga menyebutkan keluarga Deo. "Keluarga Deo, mereka semua penjudi, memiliki julukan yang berbeda, yang pasti banyak korban kekalahan, bahkan Dewi Judi di negara Amerta ini harus sedikit memberi wajah jika ingin bermain dengannya... Kemampuanmu masih belum cukup, ku harap tidak gegabah untuk menyepelekan keluarga Deo." Bintang mendengus dingin, "ohh seperti itu, jika tak terima. Datang dan cari aku... Aku dengan setia akan melayani permainannya!" Bersama Nei, keduanya berjalan menemui sang pelayan penukar chip! Setelah tiba, dan menukarkan chipnya. "Tuan, kemenangan anda cukup tinggi... Bagaimana jika anda menulis nama tuan di tempat ini agar kami bisa mengenal tuan muda?" Pelayan itu tersenyum tipis. "Tak perlu, aku datang sesukaku, dan pergi sesukaku... Aku juga tahu maksudmu, jangan harap bisa mengadu domba aku dengan para penjudi lainnya...," tatapan

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   45. Ancaman Deo Listiana!

    "Ohhh, kamu ingin melawanku lagi?" Bintang menghentikan langkahnya, namun Nei segera menggelengkan kepalanya. Dia takut keberuntungan yang sama tidak berpihak kepada tuannya."Tuan...""Diam, kamu hanya pengawalnya saja sudah berani mengaturnya...," suara dingin Deo Listiana memotong keinginan Nei.Mendengar hal itu, Bintang tersenyum tipis. Mungkin empat ratus triliun memang sudah cukup untuknya, tapi Deo Listiana malah mengancam orangnya? Ini bukan lagi soal tantangan, melainkan harga diri Nei yang sekarang bekerja untuknya."Jika bermain empat ratus triliun, aku akan meladenimu...,"Deo Listiana mendengus kesal, dia segera menelephone seseorang untuk membawakan sejumlah chip yang sama! Hingga setelah itu, seorang pria dengan raut wajah datar tiba. Dan Deo Listiana mulai memberikan aturan baru untuk Bintang."Aturan kali ini, hanya Bandar yang akan membagi kartu, dan semua pilihan hanya ada pada sang Bandar... Apa kamu keberatan?"Bintang menggelengkan kepalanya, dia menatap sang Ba

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   44. Raja Judi Casino Mahakam! Deo Listiana!

    "Eeeh, kamu hanya membawa chip dua puluh triliun, tapi malah menciptakan all ini yang begitu cepat?""All in, orang miskin saja masih berani bertindak gegabah di tempat ini!""Brisik!" Nei mengeluarkan aura membunuhnya ketika mereka mencoba memprovokasi tuannnya.Namun tidak dengan Bintang, dia hanya menatap sang Bandar yang terlihat kesal melihat pilihan Bintang. 'Permainan ini sama saja aku tak diuntungkan...' dia membuka penutup dadu."Kecil lagi?!"Semua tamu terkejut, hingga Nei terkekeh kecil melihat tebakan tuannya tak salah sama sekali!Lima belas menit kemudian."Me-menang lagi?!""Te-tebakannya sampai saat ini masih tak meleset... Di-dia siapa?!""Ooh tidak! Hanya membawa dua puluh triliun kini malah menjadi dua ratus triliun? Sialan dia ini..."Semua tamu tercengang, mereka benar benar tak menyangka bahwa setelah lima belas permainan terlewati, Bintang selalu menang. Dan kekalahan telak berada pada Bandar karena tidak ada satupun tamu yang ikut bertaruh!"Ka-kamu..." Banda

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   43. Leon datang menemui Bintang!

    Membiarkan masalah itu pergi, Bintang yang dipenuhi pikiran mulai tertidur sejenak. Hingga malam harinya. Hawa dingin yang tak lain aura membunuh mulai menyentuh tubuhnya. Menyadari kehadiran orang lain, dia mulai membuka satu matanya. "Kamu masih berpikir dapat membunuhku?" Bintang menatap wanita pembunuh kelas SSS yang kini wajahnya terlihat sedikit pucat. "Ti-tidak..." Gleeeeeeek! Wanita itu jatuh berlutut, melihat kejadian ini. Bintang berjalan, lalu memeriksa denyut wanita didepannya dengan santai. "Dia terluka?" Menggelengkan kepalanya, Bintang memapah tubuh itu. Dia dengan cepat pergi kekamarnya untuk mengobati wanita itu secara intens. Tiga jam kemudian! "A-aku..." Wanita itu terbangun, dia sangat terkejut melihat beberapa pakaiannya telah berganti. Bahkan beberapa luka robekan kecil pada perutnya mulai terasa yang membuatnya menatap kearah Bintang! "A-apa yang telah kamu lakukan?! Apa kamu..." "Apa begini caramu berterimakasih? Jika bius kematian itu tak ku kelua

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   42. Kakek Rei tiba! Permohonan Maaf!

    Setelah tiba dirumah kecil milik Awan. Tatapan mata Bintang sedikit berkaca kaca, dia menarik nafasnya dalam dalam ketika melihat seorang wanita yang berumur tiga puluh tujuh tahunan tergeletak dengan peralatan Medist seadanya. Insting sebagai tabib muncul dibenaknya, Bintang segera memeriksa denyut nadi wanita di depannya dengan kerutan wajah sedikit panik. "Berapa lama ibumu mengidap penyakit ini?" Bintang menatap kearah Awan dengan rasa penuh keprihatinan yang tinggi. "Dua tahunan..." "Katanya kakak seorang tabib? Apa kakak bisa menyembuhkan ibuku?" Awan segera berlutut didepan Bintang. "Tidak perlu berlutut dihadapanku... Aku hanya ingin melihat kondisi ibumu, ternyata..." ungkapannya tertahan, karena Awan telah memotong penjelasan Bintang secara cepat. "Ternyata tuan muda tidak bisa menyembuhkan ibuku? Tak apa tuan muda, aku tahu penyakit ibuku sudah terlanjur parah. Aku tak akan menyalahkan tuan muda." Bintang tersenyum lembut, dia meraih sakunya. Dan menatap Pill

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   41. Membantu Awan.

    Jarum Roulette kembali berputar, hal ini dibarengi dengan sindiran keras dari tamu bayaran disisi Bintang."Jangan berpura pura tenang, nomor sepuluh tidak akan pernah keluar! Dari pada menerima kekalahan telak, baiknya kamu segera pergi dari sini!"Mengendus kesal, Bintang yang merasa terganggu mulai menunjuk kearah jarum yang berputar."Sepertinya tebakanmu yang salah... Jarum penunjuk berhenti tepat pada nomor sepuluh!"Semua mata tertuju kearah jarum penunjuk. Sontak tamu bayaran menyatukan rahangnya, mungkin dia tidak akan mendapatkan kerugian setelah kalah bertaruh. "Bajingan! Kamu benar benar menipu kami ya?! Kami sudah mengikuti pilihanmu! Tapi lihatlah!""Ohh tidak hartaku!""Gila kamu memang gila!"Tamu bayaran menelan ludahnya sendiri, dia tidak ingin menjebak tamu miskin yang mencoba keberuntungannya. Dia hanya ingin menjebak Bintang, tapi Bintang tak terprovokasi."Ke-kenapa kalian menyalahkanku? Sudah tahu bermain tebak angka hanya ada kata keberuntungan dan sial, sekar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status