Home / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 168. Lue Yinan 2. Organisasi Kapak Naga!

Share

168. Lue Yinan 2. Organisasi Kapak Naga!

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-08-27 17:56:41

"Mereka mengira bisa merebut barang ditanganku ini? Tciiiih! Dasar Ang He bodoh!"

Melakukan manufer pada perempatan jalanan. Tindakan Lue Yinan membuat pegangan tangan Bintang sedikit terlepas. Sikut tangannya, tak sengaja menempel kearah salah satu gunung besar milik gadis disisinya.

"Ka-kamu jangan coba coba mencari kesempatan didalam kesulitan?!"

"Sialan?! Caramu mengendarai mobil ini baru pernah ku rasakan... Mana tahu, apa yang akan kamu lakukan kedepannya!"

"Tciiih!"

Lue Yinan terus memfokuskan pandangannya, dia tanpa rasa takut menerobos semua lampu merah dengan santai.

Namun di tengah perjalanan menegangkan itu. Raut wajah santai Bintang tidak seperti yang terlihat. Sebenarnya dia sangat tegang!

"Kim... Jemput mobil Marcedes S-Class dipertengahan jalan Miuw!" Lue Yinan segera memanggil seseorang dengan jam di tangannya.

Seketika mobil trailer besar yang memiliki penutup tiba tiba memotong jalan. Melihat temannya datang dengan cepat, Lue Yinan menatap kearah helikopter yang mas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   249.

    Tujuh kota Hantu.Kota ini terlihat sunyi, dari jauh tempat Ardhana berdiri, dia melihat beberapa penjaga yang tengah berlalu lalang.Terlihat ketat, tapi mereka mengingatkan tentang pasukan yang pernah menginvasi negara Amerta."Blades... Mereka adalah anggota Blades..."Pedang tajam tersarung rapi, mengenakan cadar hitam. Pasukan Blades mungkin pernah dikalahkan oleh ayahnya. Tapi tahun demi tahun telah terlewati, mungkin kemampuan mereka akan meningkat setelah melihat kekalahan ketika menangkap ayahnya."Katanya pasukan ini terus memburu pasukan Pemberontak, tapi kenapa mereka tak dapat menemukan paviliun teratai suci?" dipenuhi banyak pertanyaan. Ardhana tanpa rasa gentar mulai melangkah.Dia menyelinap, dari balik pohon satu ke pohon lainnya.Hingga ditengah aksi senyapnya. Ardhana berjongkok di balik reruntuhan tembok, matanya memperhatikan gerak pasukan itu.Gerakan mereka rapi, berdisiplin. Setiap langkah terhitung, seperti tak membiarkan suara lain masuk kedalam pendengaran

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   248. Menuju kota tujuh Hantu.

    Ardhana mengangkat dagu, senyum tipis tak lekang dari wajahnya. Suara ranting patah di bawah kaki—tanda mereka tak lagi bersembunyi. Angin dingin malam menerpa, menambah kesunyian sebelum badai.“Jadi kalian memilih perang di hutan,” katanya pelan. “Baiklah. Ayo tunjukkan alasan kalian membawa pedang malam-malam.”Salah seorang dari sepuluh itu maju; suaranya serak, seperti yang sering dipakai para eksekutor. “Kalian membuat malu Komandan Lio, bocah! Jadi perintahnya jelas, bunuh atau bawa tubuhmu kembali… hidup atau mati, bayarannya sama!”Ardhana menatap mereka. Sekilas ia membaca ketakutan terpendam pada mata mereka, tapi keserakahan yang dipupuk oleh janji upah. Membuat keberanian untuk ditugaskan oleh Lio. Wuuuuuush! Wuuuuuush!Tanpa ampun, para penyerang menyerbu serempak. Mereka ingin cepat menyelesaikan seorang pemuda sendirian, dengan satu kesalahan fatal.Namun Ardhana mundur satu langkah, lalu bergerak seperti bayangan. Tidak ada jurus ajaib, hanya teknik tangkas yang dila

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   247.

    Ardhana menunduk sebentar, menempelkan ujung jarinya pada pergelangan tangan pria tua itu. Nadi yang ia rasakan tipis, cepat, seperti senar yang terlalu tegang. Wajahnya berubah bukan karena keheranan, melainkan sebuah kepastian.“Bukan hanya PPOK,” gumam Ardhana pelan, mengunci pandangan ke Komandan Lio. “Ada campuran alkaloid laut, berasal dari racun dosis kecil yang memperparah serangan paru. Dia telah diracuni perlahan selama berminggu-minggu. Itu membuat dokter-pabrik percaya pada diagnosis alami. Tapi aku bisa membersihkan racunnya, jika kau beri aku waktu lima menit dan sedikit herbal dari tukang obat lorong itu.”Lio mencibir. “Kau tak boleh...”“Diam!” potong seorang ibu dari kerumunan. “Jika pemuda ini bisa menyelamatkan kakek ini, biarkan saja! Lagi pula nyawa tidak bisa dibeli...”Bisik-bisik pendukung muncul, lalu suara-suara keberatan pejabat mulai terbata. Lio menatap Ardhana, mukanya memerah karena dipermalukan publik. “Kau pikir ini sandiwara? Kita tak akan biarkan ke

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   246.

    Ardhana Putra turun dari kereta batas dengan langkah tenang, tapi dadanya berdegup kencang bukan karena lelah, melainkan karena hawa asing yang pekat, berasal dari bau garam, asap arang dari tungku kapal, dan bisik-bisik waspada orang-orang Dumai yang menatap tiap orang asing seperti melihat musang di ladang jagung.Di balik topi hitamnya, matanya mengecil, menandai barisan pos pemeriksaan. Di kejauhan, bendera Dumai berkibar keras di tiang-tiang batu, simbol kekuatan yang tak mau dipermalukan. Ia tahu, setiap langkah kecilnya akan ditimbang oleh banyak mata.Seorang petugas pos mendekat, lengannya bersenjata tombak panjang. “Siapa kau, orang asing? Apa urusanmu di perbatasan Dumai?”Ardhana menunduk sopan. “Perjalanan sendiri. Mencari jejak lama, bukan untuk membuat onar. Hanya ingin melihat negeri Dumai dari dekat.”Petugas itu menatap lama, lalu mencibir. “Hati-hati, pendatang. Dumai tak ramah pada orang yang datang hanya untuk singgah. Bilang pada kami jika kau punya tujuan. Atau…

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   245. Season 2. Perjalanan Ardhana Putra mengobrak abrik negara Dumai.

    "Hahaha! Guru kau pasti sangat penasaran kan? Sekarang bagaimana kamu segera lihat apa isinya?!" ungkap Junaidi semangat yang disetujui oleh Kiana.Melangkahkan kaki kearah truk kontainer, seketika puluhan set pakaian bayi dengan bahan kualitas terbaik di tiga negara muncul dihadapan Bintang. Bola matanya seketika bergetar, dia mengingat saat ini dia bukan hanya seorang Raja Naga.Tapi akan menjadi seorang ayah. "Kalian...""Guru kami hanya bisa memberikan hadiah ini padamu... Maafkan kami berdua yang selalu merepotkan mu, tanpa mu... Kami tidak akan bisa menginjakan kaki di istana kebesaranmu ini..." keduanya berlutut secara khidmad. Tidak memandang wajah, hanya penuh kehormatan kepada Bintang."Berdirilah terimakasih telah memberi hadiah besar ini..."Bintang menarik nafasnya dalam dalam. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Nama Raja Naga tersebar keseluruh benua.Satu persatu negara besar, mulai menarik diri untuk menjalin hubungan dengan negara Amerta. Menaruh banyak aset, bahka

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   244.

    Kabut pagi belum luruh ketika Huan Li dan ratusan Silver Blades berbaris seperti bayangan tajam, pedang mereka berkilau dingin, wajah mereka kosong. Di seberang, Bintang melangkah sendiri bukan sekadar manusia, melainkan sosok yang dipahat takdir, jubahnya tertiup angin, dan di pinggangnya tergantung Pedang Naga sarungnya bertatahkan motif sisik, gagangnya memantulkan warna matahari pagi.Huan Li menatap, bibirnya melengkung sinis. “Hari ini, kami akan membuktikan, bahwa Raja Naga dari Amerta, bukanlah sosok yang mengerikan lagi?!""Hahahahaha! Aku juga ingin melihat sendiri dia menggunakan pedang disarungnya itu?!"Bintang tidak menjawab. Ia mengeluarkan pedang itu perlahan, bunyi logam pada sarungnya seperti dengung jauh. Saat pedangnya melepaskan cahaya, udara di sekelilingnya seakan menegang seakan udara bisa terbelah!“Sebenarnya pedang naga ini tidak pantas untuk membunuh seekor hewan,” kata Bintang pelan, “tapi yasudahlah, puluhan anjing ini benar benar terlalu brisik.”Huan L

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status