Share

Bab 465

Akhirnya, Alya tidak membiarkan Irfan mengantarnya kerja. Akan tetapi, dia membolehkan pria itu mengantar anak-anaknya sekolah.

Alya pergi ke kantor seorang diri.

Karena dia belum punya tempat tinggal permanen, dia pun belum membeli mobil. Lucu juga bila dikatakan bahwa sebagai bos, dia setiap hari pergi ke kantor dengan berdesakan di dalam kereta atau bus. Sementara itu, Angga yang merupakan bawahannya sudah lama membeli skuter.

Dalam perjalanan ke kantor, Citra meneleponnya dari seberang lautan.

"Alya-ku, muah muah. Bagaimana kabarmu belakangan ini? Aku sudah lama nggak meneleponmu. Bagaimana dengan perusahaanmu?"

Suara Citra terdengar baik, Alya pun tersenyum dan menjawab dengan lembut, "Nggak buruk, bagaimana kabarmu?"

"Jangan dibicarakan, aku disiksa oleh bosku. Biar kuberi tahu kamu, Alya, aku sudah hidup selama bertahun-tahun, tapi aku belum pernah melihat seseorang yang dapat memeras pegawainya seperti dia! Sebenarnya bagaimana bisa dia mengeksploitasi pegawainya seperti ini?

A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status