Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai

Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai

By:  ElenorIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8.8
952 Mga Ratings. 952 Rebyu
432Mga Kabanata
1.5Mviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Setelah menikah selama tujuh tahun, Edward tetap saja begitu dingin, Clara hanya bisa menghadapinya dengan tersenyum. Semua karena dia sangat mencintainya. Dia juga percaya suatu hari nanti, dia bisa melelehkan es di dalam hatinya. Akan tetapi pada akhirnya Edward malah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap cewek lain. Clara tetap bersikeras menjaga rumah tangganya. Hingga di hari ulang tahunnya, putrinya yang baru saja pulang dari luar negeri, dibawa oleh Edward untuk menemani cewek itu, meninggalkannya sendirian di rumah kosong. Dia akhirnya putus asa. Melihat putri yang dibesarkannya sendiri akan menjadi anak dari cewek lain, Clara tidak merasa sedih lagi. Dia menyiapkan surat cerai, menyerahkan hak asuh anaknya, dan pergi dengan gagah, tidak pernah menanyakan kabar Edward dan anaknya lagi, hanya menunggu proses perceraian selesai. Dia menyerah atas rumah tangganya, kembali ke dunia bisnis, dan akhirnya dirinya yang sebelumnya diremehkan semua orang menjadi kaya raya. Akan tetapi setelah menunggu sekian lama, proses perceraian masih tidak selesai. Bahkan, pria yang biasanya tidak suka pulang ke rumah malah berubah menjadi sering pulang ke rumah, dan menjadi makin lengket dengannya. Setelah mengetahui bahwa Clara mau bercerai dengannya, pria yang biasanya dingin langsung menahannya ke dinding: "Cerai? Nggak mungkin."

view more

Kabanata 1

Bab 1

Saat Clara Hermosa tiba di bandara Negara Latvin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Begitu dia membuka ponselnya, dia menerima sekelompok ucapan selamat ulang tahun.

Semuanya dari teman dan rekan kerjanya.

Tapi tidak ada kabar sama sekali dari Edward Anggasta.

Senyum Clara pun memudar.

Ketika dia tiba di vila, sudah jam 10 lebih.

Saat Bibi Sari melihatnya, dia tertegun sejenak: “Bu Clara, kenapa Ibu... bisa datang ke sini?”

“Di mana Edward dan Elsa?”

“Pak Edward belum pulang, Nona Elsa masih main di dalam kamar.”

Clara pun memberikan barangnya pada Bibi Sari, tapi saat di lantai atas dia melihat Elsa Anggasta yang memakai baju tidur, tampak duduk di meja kecil, entah sedang memukul apa, tapi dia sangat serius, hingga bahkan tidak tahu ada orang yang masuk ke kamarnya.

“Elsa?”

Saat Elsa dengar suara ini, dia langsung berbalik dan menyebut dengan riang: “Mama!”

Lalu, dia kembali membalikkan badan dan lanjut memukul barang di tangannya.

Clara lalu mendekat dan memeluknya, saat dia hampir menciumnya, dia didorong oleh Elsa: “Mama, aku lagi sibuk.”

Clara sudah dua bulan tidak bertemu anaknya, jadi dia rindu padanya, tentu saja ingin menciumnya, dan berbicara dengan putrinya itu.

Melihatnya begitu serius, dia juga tidak mau mengganggunya: “Seminggu lagi, Tante Vanessa berulang tahun, ini hadiah yang aku dan Ayah siapkan untuk dia! Kulit kerang ini buatan aku dan ayah sendiri pakai mesin, cantik ‘kan?”

Clara merasa tenggorokannya tercekat, sebelum dia menjawab, putrinya yang masih memunggunginya pun lanjut berkata: “Ayah juga sudah siapkan hadiah lain untuk Tante Vanessa, besok—“

Hati Clara tercekat, dia tidak tahan lagi, “Elsa... masih ingat ulang tahun Ibu?”

“Ha? Apa?” Elsa menatapnya, lalu tunduk kembali dan menatap untaian manik-manik, sambil menggerutu: “Sudah kubilang jangan bicara denganku dulu, susunan manik-manikku jadi berantakan—“

Clara melepaskan tangan yang tadi sedang memeluk putrinya, dan tidak berbicara lagi.

Dia berdiri diam begitu lama, melihat putrinya bahkan tidak melihatnya, Clara mengatup erat bibirnya, lalu pergi dalam diam.

Bibi Sari melihatnya, lalu berkata: “Bu Clara, tadi aku sudah telepon Pak Edward, dia bilang malam ini dia ada urusan, jadi dia minta Anda tidur duluan.”

“Oke.”

Clara menjawab pendek, teringat perkataan putrinya tadi, dia tertegun, dan menelepon Edward.

Setelah berdering sejenak telepon itu diangkat, tapi suaranya terdengar begitu tenang: “Aku masih ada urusan, besok saja—“

“Edward, ini sudah malam, siapa itu?”

Itu suara Vanessa Gori.

Clara menggenggam ponselnya erat-erat.

“Nggak apa.”

Sebelum Clara selesai bicara, Edward langsung mematikan telepon.

Mereka sudah 3 bulan tidak ketemu, hari ini akhirnya dia pulang ke Negara Latvin, tapi Edward malah tidak mau segera pulang, bahkan dengar teleponnya pun, dia tidak mau.

Setelah nikah begitu lama, Edward selalu gini padanya, dingin, menjauh, dan tidak sabar.

Sebenarnya dia sudah terbiasa.

Kalau dulu, dia pasti akan telepon Edward lagi, lalu dengan sabar menanyakan keberadaannya, dan apa dia bisa pulang.

Akan tetapi mungkin hari ini dia kelelahan, jadi tidak ada tenaga untuk melakukan ini.

Keesokan paginya begitu bangun, dia berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk menelepon Edward lagi.

Negara Latvin dan Negara Marola memiliki perbedaan 17 hingga 18 jam, jadi di Negara Latvia, hari ini barulah ulang tahunnya.

Kali ini tujuannya pulang ke Negara Latvin, selain ingin bertemu Edward dan Elsa, dia juga berharap di hari yang spesial ini, mereka bisa berkumpul, dan makan bersama.

Ini adalah doanya dalam ulang tahun kali ini.

Edward tidak mengangkat teleponnya.

Setelah begitu lama, dia baru mengirim sebuah pesan.

[Ada apa?]

Clara: [Siang ini ada waktu? Aku bawa Elsa, kita makan bareng yuk?]

[Oke, beri tahu aku setelah tahu lokasinya.]

Clara: [Oke.]

Setelah itu, Edward tidak membalas lagi.

Dia tidak teringat hari ini ulang tahunnya.

Meski Clara sudah mempersiapkan hatinya, tapi dia tetap merasa kecewa.

Setelah mandi, dia bersiap turun ke bawah, tapi saat ini dia mendengar suara putrinya dan Bibi Sari.

“Bu Clara sudah pulang, Nona Elsa nggak senang?”

“Aku dan Ayah sudah setuju mau main di pantai bersama Tante Vanessa, tapi ibu mendadak pulang, kalau dia mau ikut kami pergi, suasananya pasti nggak enak.”

“Ibu juga jahat banget, selalu nggak suka Tante Vanessa—“

“Nona, Bu Elsa itu ibumu, nggak boleh bilang gitu, nanti Bu Clara jadi sedih oke?”

“Aku tahu, tapi aku dan Ayah memang lebih suka sama Tante Vanessa, apa Tante Vanessa nggak bisa jadi ibuku saja?”

“...”

Jawaban Bibi Sari selanjutnya, tidak terdengar Clara lagi.

Itu adalah putri yang dibesarkannya sendiri, tapi setelah bersama ayahnya selama 2 tahun, dia malah jadi lebih dekat pada ayahnya, tahun lalu Edward datang ke Negara Latvin untuk buka cabang, tapi putrinya malah mau ikut juga.

Dia tidak rela, dia tentu ingin putrinya tetap di sisinya.

Tapi dia tidak tega lihat anaknya sedih, jadi dia setuju.

Tidak disangka...

Seperti dipaku di lantai, Clara berdiri tegak, wajahnya pucat, tidak bisa bergerak sama sekali.

Kali ini dia melepaskan pekerjaannya untuk datang ke Negara Latvin, karena dia ingin menemani putrinya.

Tapi tampaknya, tidak perlu lagi.

Clara kembali ke kamarnya, lalu menyimpan kembali hadiah yang dia bawa dari Negara Marola, ke dalam kopernya.

Beberapa saat kemudian, Bibi Sari meneleponnya, mengabari bahwa dia bawa Elsa keluar main, meminta Clara meneleponnya kalau ada urusan.

Clara duduk di atas tempat tidur, merasa hampa dan bingung.

Dia secara khusus melepaskan pekerjaannya untuk kemari, tapi akhirnya tidak ada yang benar-benar butuh dia.

Kedatangannya, membuatnya terlihat bodoh.

Setelah beberapa saat, dia keluar rumah.

Dia berjalan tanpa arah di negara yang asing tapi familier ini.

Saat mendekati siang, dia baru teringat, sebelumnya dia mengajak Edward makan siang.

Dia lalu teringat perkataan yang dia dengar tadi pagi, saat dia sedang ragu apakah mau pergi jemput putrinya, dia tiba-tiba menerima pesan dari Edward.

[Siang ini ada urusan, makan siangnya batal.]

Clara menatapnya lama, tidak terkejut sama sekali.

Karena dia sudah terbiasa.

Di hari Edward urusan kantor ataupun janji dengan temannya... semuanya lebih penting dari istrinya.

Walau sudah janji dengannya, Edward bisa membatalkannya sesuka hati.

Sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Lalu apa dia merasa kecewa?

Dulu mungkin iya.

Tapi sekarang dia sudah kebal, tidak ada rasa sama sekali.

Clara makin bingung.

Dia datang dengan senang, tapi baik suaminya, ataupun putrinya, semua dingin padanya.

Tanpa disadari, mobil yang dia kendarai tiba di sebuah restoran yang sering dikunjunginya bersama Edward.

Saat dia baru mau masuk, dia melihat Edward, Vanessa dan Elsa di dalam restoran itu.

Vanessa dan putrinya duduk di sisi yang sama dengan mesra.

Sembari bicara dengan Edward, dia bermain dengan Elsa.

Elsa tampak mengayunkan kakinya dengan senang, bermain dengan Vanessa, sambil memakan kue bekas gigitan Vanessa.

Edward menyendokkan makanan untuk mereka sambil tersenyum, tatapannya terus tertuju pada Vanessa yang ada di depannya, seakan di matanya hanya ada dia.

Inilah urusan yang dibilang Edward.

Ini juga adalah putri yang dia lahirkan dengan susah payah setelah mengandung selama 9 bulan.

Clara tersenyum getir.

Dia hanya bisa berdiri menatap mereka.

Setelah setengah jam, dia memalingkan wajahnya, membalikkan badan dan pergi.

Setelah kembali ke vila, Clara menyiapkan sebuah surat cerai.

Edward adalah impiannya saat dia masih muda, tapi Edward tidak mau menikahinya.

Dirinya yang dulu dengan bodohnya mengira, asalkan dia berusaha keras, dia pasti bisa masuk ke dalam hatinya.

Tapi kenyataan malah menghantamnya dengan keras.

Sudah hampir 7 tahun.

Ini saatnya sadar.

Dia memasukkan surat cerai itu ke dalam amplop, meminta Bibi Sari memberikannya pada Edward, lalu menarik kopernya ke dalam mobil, dan memerintahkan supirnya: “Ke bandara.”
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
82%(785)
9
1%(5)
8
2%(16)
7
1%(12)
6
4%(42)
5
1%(8)
4
2%(17)
3
1%(6)
2
3%(30)
1
3%(31)
8.8 / 10.0
952 Mga Ratings · 952 Rebyu
Sulatin ang Repaso
default avatar
Maulyna Arfan
Udah capek capek nunggu, eh isinya selalu masalah pekerjaanđŸ« 
2025-06-14 23:35:55
0
user avatar
lisa lisa
Bye2! Semangat bagi para pembaca yang masih setia di sini! Aku out dulu mau baca novel yang udah tamat daripada emosi di sini. Wkwkwk.
2025-06-14 20:00:03
5
user avatar
lisa lisa
Harusnya novel ini judulnya: Memperebutkan teknologi AI dan nama besar di kancah internasional. Wkwkwk.
2025-06-14 19:58:47
5
user avatar
lisa lisa
Aku males spil spoiler lagi. Aku tunggu babnya banyak dulu, deh. Sebelum muncul saingan Edward yang bener2 layak, aku mau baca novel lain dulu. Males banget kalo adegan pekerjaannya terlalu banyak daripada adegan percintaannya. Terlalu serius dan membosankan. Adegan cintanya cuma dikit2 aja, emosi!!
2025-06-14 19:57:50
3
user avatar
Zaneetha Id
alurnya kayak siput lagi jalan, lambaaaaaaatt. bahkan kadang 1 bab kayak berhenti di tempat.
2025-06-14 19:22:16
0
user avatar
lisa lisa
Dari awal baca versi English ini di lapak sebelah sampai nemu versi indonya di sini, karakter Edward misterius mulu. Pengen liat dia jatuh bangun berdarah2 kejar Clara, lalu akhirnya dicuekin dan milih pria lain. Wkwkwk. Biarian dah begitu. Nggak peduli meski ternyata Edward cinta mati sama dia.
2025-06-14 16:34:27
7
user avatar
lisa lisa
Apakah ada yg lebih hebat daripada Edward sejauh ini? Kalo jawabannya belum ada, maka tahan emosi kalian. Hahahahaha!!!! Suka2 authornyalah jadiin pasangan toksik sampe akhir!!! Wkwkwk.
2025-06-14 16:31:37
2
user avatar
lisa lisa
Kalo Edward balikan ma Clara, harus ada alasan yg masuk akal. Kecuali ya kalo sepanjang cerita nanti ada karakter pria yg lebih hebat dari Edward, itu dah bau2 bakal dipasangin ke pria lain. Paling2 kalo g sama Clara, Edward nebus kesalahannya & ketemu cewek yg lebih baik daripada si pelakor. Wkwkwk
2025-06-14 16:30:36
1
user avatar
lisa lisa
Aku nggak bela Edward ya. Tapi, semua yg terjadi itu rata2 dari sudut pandang POV Clara. Sama seperti kita yg bisa salah paham dan curiga. Jadi, aku nggak mau terlalu pihak siapapun. YG JELAS G PIHAK SI PELAKOR. WKWKWK. Apa lagi, ya, jelas author Cina itu kdg2 nggak bisa ditebak.
2025-06-14 16:28:50
3
user avatar
Etik Fidiati
kalau Clara sibuk kerja mulu kayak gini gimana dia bisa memulai kembali kisah romantis, gimana dengan nasib pembaca dong
2025-06-14 12:11:08
1
user avatar
Lulu annie
spoiler bab 301 versi china ya guys , bab ini menceritakan vanesa yg menerima kenyataan bahwa beberapa calon partner kerjasama dengan perusahaannya satu persatu mengundurkan diri
2025-06-14 10:09:57
10
user avatar
lisa lisa
Intinya, kalo Edward balikan ma Clara, setidaknya dia harus berdarah-darah dulu. Rasain dulu penderitaan Clara berkali2 lipat, baru rujuk kembali. Wkwkwk. Enak saja dia bertingkah sok di situ sementara Clara tersiksa mental dan rasa percaya diri. Kalo perlu, Clara nikah ma pria lain dulu, baru kmbl.
2025-06-14 08:23:54
10
user avatar
lisa lisa
Btw, aku pernah baca sebuah forum tentang novel ini. Ada pembaca yang berteori kalau Vanessa mungkin adalah mata-mata berbahaya. Makanya, Edward sengaja mendekatinya. Itu karena teknologi AI sangat berbahaya jika sudah masuk ke dalam ranah militer dan keamanan negara. Nggak tau benar apa nggak.
2025-06-14 08:21:01
2
user avatar
Chindy Anne
Spekulasi gua aja sih ini mah si Edward ini cuman mau manfaatin Si Vanes aja,maybe di penghujung akhir cerita dia sendiri yang bakal bongkar kejahatan nya si lonte dan keluarganya permaluin mereka didepan semua orang. soalnya sekeluarga mental pengemis semua
2025-06-14 03:28:21
2
user avatar
Mutia Ratna dewi
kapan selesainya ini,,cerita kok gitu2 aja padahal udah 400 bab..kasih perkembangannya dong
2025-06-13 23:59:18
5
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 65
432 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status