Share

Bab 1002

Author: Galang Damares
Aku segera melepaskan wanita itu. "Kamu memfitnahku. Aku bahkan nggak merobek rokmu."

"Kalau bukan kamu, apa aku sendiri yang merobeknya? Aku rasa kamu yang ingin melecehkanku. Saat ada banyak orang di sekitar dan nggak ada yang memperhatikan, kamu meletakkan tanganmu di bawah rokku dan merobeknya."

Aku melihat ke kedua sisi koridor, lalu menemukan sebuah kamera.

"Sederhana. Ada CCTV di sini. Ayo, kita ke ruang keamanan dan periksa rekaman CCTV. Dengan begitu, kita akan tahu apa yang kamu katakan benar atau nggak."

Wanita itu mungkin tidak menyangka ada CCTV di sini. Wajahnya tampak ketakutan lagi.

Namun, wanita ini terlalu pandai mengamuk. "Aku nggak mau pergi. Kamu telah merobek rokku. Bagaimana aku bisa pergi? Kamu ingin tubuhku terekspos dan ditertawakan?"

"Kalau kamu nggak mau pergi, nggak apa-apa. Aku akan meminta ruang keamanan untuk membawa rekaman CCTV ke sini."

Awalnya, wanita itu tertegun, lalu dia berkata, "Oke, kalau kamu mampu, mintalah petugas keamanan untuk membawa reka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1286

    Aku memberi Lukas beberapa ratus. Jumlah ini merupakan jumlah uang yang sangat besar untuk para pengangguran ini.Jadi, Lukas tidak berkata apa-apa lagi.Orang lain yang tidak menjawab pertanyaan pun mendesakku untuk segera bertanya.Aku memikirkannya sejenak, lalu mengajukan pertanyaan kedua, "Apa ada yang tahu Hilda atau Jaka baru-baru ini melakukan kontak dengan orang asing?"Begitu aku menanyakan pertanyaan ini, orang-orang itu menggelengkan kepala. Aku langsung kecewa."Pertanyaan ketiga, siapa yang bersedia membantuku mengawasi Hilda?"Semua orang mengangkat tangannya.Aku berkata sambil tersenyum, "Oke. Kalau begitu, kalian awasi dia bersama.""Bagaimana kamu membagi uangnya?" tanya Lukas dengan khawatir.Aku mengeluarkan dua tumpukan uang lagi dari tasku. "20 juta masing-masing untuk kalian bertiga!"Ketiganya membelalakkan mata mereka. Terlintas kilatan di masing-masing dari mata mereka.Aku mengingatkan mereka, "Uang ini untuk kerja keras kalian. Kalau ada yang bisa membantuk

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1285

    Aku dan Bella saling memandang sejenak.Kami bahwa Yuna merasa sangat kesal. Namun, kami tidak tahu bagaimana cara menghiburnya."Bu Yuna, meskipun masalah ini sulit, kita masih ada harapan. Selama kita berjuang, kita akan menuai hasilnya.""Selain itu, aku juga percaya bahwa Pak Harmin akan memberkati kita di surga."Saat menyebut nama Harmin, akhirnya emosi Yuna sedikit stabil.Dia menatap ke langit dengan air mata tergenang sambil bergumam, "Harmin, kamu akan memberkati kami, 'kan?""Tentu saja," bujuk Bella.Aku menganalisis dan berkata, "Aku merasa Hilda berbohong. Wanita itu nggak mengatakan yang sebenarnya.""Kamu juga berpikir begitu?" Tampaknya, Bella juga berpikir begitu. "Bagaimana kamu tahu?""Aku menebaknya. Aku merasa wanita itu sangat egois. Dia nggak akan mengabaikan suaminya begitu saja. Aku bahkan curiga bahwa 2 miliar di rekening Jaka ada hubungannya dengan Hilda."Hal ini adalah intuisiku.Aku selalu merasa bahwa Hilda memiliki latar belakang, status, dan kepribadia

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1284

    Hilda merasa takut dengan aura Yuna. Akhirnya, dia tidak lagi sombong dan angkuh seperti sebelumnya.Dia berkata dengan cepat, "Aku bilang, aku bilang, lepaskan aku dulu."Akhirnya, Yuna melepaskan cengkeraman di rambut Hilda.Hilda mengusap kulit kepalanya dengan wajah memerah. Hal ini menunjukkan bahwa dia memang terluka parah oleh Yuna.Setelah Hilda menenangkan diri sejenak, akhirnya dia berkata, "Aku nggak tahu apa dari mana uang 2 miliar itu. Jaka bilang itu adalah kompensasi untuk kami.""Kamu istrinya. Bagaimana mungkin kamu nggak tahu apa yang terjadi?" Kami tidak percaya apa yang dikatakan Hilda.Hilda berkata dengan cemas, "Apa yang aku katakan itu benar. Aku benar-benar nggak tahu apa yang terjadi.""Meskipun aku dan Jaka adalah suami istri, hubungan kami sudah berakhir sejak lama.""Jaka bahkan punya simpanan di luar tanpa sepengetahuanku. Aku juga memergokinya.""Kalau dia nggak memohon padaku untuk nggak bercerai, aku pasti sudah nggak mau hidup bersamanya."Aku tidak ta

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1283

    Hal ini telah hampir mengonfirmasi spekulasi kami sebelumnya.Selain itu, Hilda pasti mengetahui sesuatu."Kalau kita dapat menemukan Hilda dan putranya, kita mungkin dapat mengungkap kebenaran masalah ini."Tidak seorang pun di antara kami yang menduga masalah ini akan berjalan lancar.Yuna berkata sambil berdiri dengan tidak sabar, "Aku nggak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku akan mencari Hilda sekarang.""Yuna, jangan terburu-buru. Kita belum tahu di mana Hilda dan putranya tinggal.""Begini saja, aku akan meminta Yani membantu kita memeriksanya dulu."Bella menelepon Yani, lalu memintanya untuk menyelidiki kediaman Hilda.Yani memanfaatkan posisinya sebagai polisi. Tidak lama kemudian, dia menemukan kediaman Hilda dan putranya."Tapi, aku ingatkan kalian, Hilda bukan orang baik. Ayahnya adalah mafia di Desa Pinang. Sebaiknya kalian nggak berkonflik dengannya.""Oke, aku mengerti."Meskipun kami tahu Hilda tidak bisa kami ganggu begitu saja, kami tetap harus menemuinya.Terlebih la

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1282

    "Tampaknya mereka sudah tahu bahwa Jaka menderita tumor dan nggak akan hidup lama lagi.""Menurut kalian, mungkinkah Jaka adalah dalang di balik semua ini?"Tiba-tiba, hal ini terlintas dalam pikiranku sehingga aku langsung mengatakannya.Karena dilihat dari situasi dan analisis sekarang, Jaka memang sangat dicurigai.Bella berkata, "Kita masih perlu menyelidiki detailnya. Tapi, menurutku Jaka memang sangat mencurigakan."Yuna tidak dapat menahan air matanya. "Lain kali, kalau kalian ingin menyelidiki, ajaklah aku.""Kalian benar. Aku nggak bisa membiarkan Harmin pergi tanpa tahu kebenarannya. Aku harus mencari tahu akar permasalahannya.""Ini adalah satu-satunya motivasiku untuk hidup."Saat berkata, Yuna tidak dapat menahan tangisnya.Yuna tidak mudah untuk keluar dari kesedihannya. Namun, aku dan Bella akan selalu bersama Yuna.Hari itu, kami pergi ke rumah sakit kanker untuk menyelidiki penyakit Jaka.Jaka telah menderita penyakit kritis selama lebih dari setahun. Dari kondisi tumo

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1281

    Aku sangat bahagia.Akhirnya, Yuna merasa lapar. Hal ini adalah awal yang baik.Setelah Bella membeli sarapan, Yuna tidak mengatakan apa pun. Dia hanya makan dalam diam.Bella mengacungkan jempol padaku. Dia mengisyaratkan bahwa aku cukup andal. Trikku ini benar-benar berhasil.Aku memperhatikan Yuna sejenak.Meskipun kondisi Yuna sangat buruk, dia tetap sangat anggun dan berwibawa ketika makan.Dia tampak sangat cantik dan anggun.Saat aku memperhatikan Yuna, tiba-tiba aku menyadari tatapan mata Bella yang penuh dengan niat membunuh."Dasar mesum!" kata Bella memarahiku.Aku berteriak dengan sedih, "Aku nggak berbuat apa-apa. Kenapa kamu mengataiku mesum?""Pokoknya, kamu mesum. Saat-saat seperti ini, kamu masih punya pikiran untuk melihat orang lain." Bella memutar bola matanya ke arahku.Aku sangat tidak berdaya.Aku hanya menatap Yuna beberapa kali lagi. Namun, di mata Bella, aku bahkan lebih buruk dari seekor binatang.Untuk menghindari pertengkaran, aku mengambil sarapanku dan pe

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1280

    Aku memegang bahu Yuna dan memintanya untuk menatap mataku. "Bu Yuna! Terimalah kenyataan. Kamu menipu diri sendiri!""Kamu nggak ingin Pak Harmin melihatmu seperti ini. Kamu nggak ingin dia nggak tenang, 'kan?"Perkataanku sangat menyakiti Yuna hingga dia menangis.Bella menyalahkanku karena bersikap blak-blakan dan terlalu keras. "Yuna sedang dalam suasana hati yang buruk sekarang. Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu?"Aku berkata dengan tidak berdaya, "Aku juga nggak ingin seperti ini, tapi dia secara paksa menghalangi kenyataan dan hidup dalam dunianya sendiri yang fiktif. Kalau ini terus berlanjut, situasinya akan bertambah buruk."Bella mengakui bahwa perkataanku masuk akal. Namun, saat bersamaan dia merasa kasihan pada Yuna yang terluka lagi.Aku tahu itu adalah proses yang menyakitkan untuk membuat Yuna menerima kenyataan.Namun, untuk membantu Yuna keluar dari situasinya yang putus asa, aku harus melakukan ini.Aku berkata kepada Bella, "Kalau kamu benar-benar ingin meno

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1279

    Saat mendengarnya, keringat dingin langsung keluar dari tubuhku.Kondisi Yuna tampaknya sangat tidak normal. Dia mungkin bingung. Dia tidak tahu apa yang dia katakan.Aku segera memegang lengannya dengan erat. Aku takut dia akan berbuat sesuatu yang bodoh.Aku berpikir, jika dia tidak pergi, aku akan membawanya pergi dengan paksa!"Edo, lepaskan aku. Aku ingin tinggal dan menemani Harmin ...." teriak Yuna sambil meronta.Melihat hal itu tidak akan berhasil, aku langsung menggendongnya.Yuna segera meronta dan berteriak.Kami berdiri di tepi tebing. Jika salah satu dari kami tidak berhati-hati, kami bisa terjatuh.Aku tidak ada pilihan lain selain memukul Yuna hingga pingsan.Saat aku memanjat pagar pembatas, Bella baru saja tiba."Kenapa dia?" tanya Bella dengan khawatir.Aku memasukkan Yuna ke dalam mobil dan mendesah, "Kesadaran Bu Yuna tampaknya kacau. Dia nggak bisa membedakan antara kenyataan dan halusinasi.""Dia bilang Pak Harmin bilang cuaca sangat dingin. Bu Yuna mau turun ke

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1278

    Aku mencari ke seluruh kamar mayat, tetapi aku tidak menemukan Yuna.Awalnya, aku tidak begitu cemas. Namun, makin aku tidak bertemu Yuna, aku menjadi makin panik.Sekarang, kondisi Yuna sangat buruk. Selain itu, suasana hatinya mudah terpengaruh.Jika sesuatu terjadi, bagaimana aku harus menjelaskan kepada keluarganya?Memikirkan hal ini, aku merasa sangat bingung.Aku sudah kehabisan akal. Tiba-tiba, aku teringat nomor telepon Yuna. Aku segera menghubunginya.Telepon tersambung, tetapi tidak ada yang menjawabnya.Tepat saat aku hendak menyerah, nada dering itu berhenti.Aku melihat ke layar ponsel. Aku mendapati panggilan itu tersambung."Bu Yuna?" Aku memanggil dengan hati-hati."Edo, aku baik-baik saja. Kamu nggak perlu khawatir." Suara Yuna terdengar tertekan dan lemah. Namun, aku merasa suaranya sangat merdu.Aku segera bertanya, "Bu Yuna, di mana kamu? Aku khawatir padamu.""Aku ingin menyendiri.""Aku tahu, aku tahu. Tapi, aku harus tahu di mana kamu. Aku harus memastikan kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status