Share

Bab 1231

Penulis: Galang Damares
Aku lebih baik berhati-hati.

Setelah aku masuk ke dalam mobil, aku mengirim pesan pada Kiki, [Jangan kembali dulu. Pergi ke klinik dan periksalah. Ingatlah, kamu harus bersembunyi. Jangan biarkan siapa pun mengetahui keberadaanmu.]

Kiki segera mengerti apa yang aku maksud, [Ada apa? Ada masalah?]

Aku menceritakan keraguanku pada Kiki.

Kiki membalasku, [Oke, aku akan kembali sekarang.]

Aku mengingatkannya, [Berhati-hatilah. Kalau memang nggak mampu, kabur saja.]

Kiki membalas, [Oke, aku mengerti.]

Aku berharap itu hanya ilusiku.

Namun, aku tetap merasa khawatir. Jadi, aku tetap di dalam mobil dan mengamati sejenak.

Lebih dari sepuluh menit berlalu, aku tidak melihat hal aneh sama sekali.

Aku berpikir mungkin aku hanya terlalu memikirkannya. Selain itu, Kiki sudah kembali ke klinik.

Aku pergi ke rumah Hasan.

Akhir-akhir ini, aku sangat sibuk. Jadi, aku hanya bisa mencari waktu untuk datang ke rumah Hasan.

Saat melihatku, Hasan sangat antusias. "Edo, akhirnya kamu datang juga. Akhir-akhir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1242

    Aku sangat takut sehingga aku berbalik dan melarikan diri. Aku buru-buru menjelaskan, "Nona Melia, tolong dengarkan aku dulu. Penyakitmu memerlukan perawatan akupunktur. Akupunktur nggak dapat dilakukan tanpa menanggalkan pakaianmu ...."Melia tidak berniat berhenti. Dia terus mengejarku. Dia mencoba menusukku sampai mati.Rendy mencoba menghentikannya, tetapi dia gagal."Ayah, jangan khawatir. Sejak aku masih kecil, nggak ada yang berani melakukan ini padaku. Kalau aku nggak menghukumnya hari ini, aku benar-benar nggak bisa menahan amarah di hatiku."Aku tidak takut Melia mengejarku. Karena kecepatannya, dia tidak dapat mengejarku sama sekali.Hal yang aku takutkan adalah aku tidak mampu menolaknya. Jika aku menyakitinya, aku tidak akan mampu membayar ganti rugi.Aku berlari ke pintu, lalu berkata dengan tidak berdaya, "Pak Rendy, aku rasa Nona Melia sedang nggak dalam kondisi yang baik hari ini. Bagaimana kalau kita melakukan pengobatan lain kali?""Apa maksudmu lain kali?" Saat ini,

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1241

    Bella menatap Lina dengan tatapan serius. "Edo baru saja memperlakukanku seperti itu. Apa kamu nggak marah sama sekali?"Lina bertanya balik, "Kenapa aku harus marah?""Kamu nggak cemburu? Apa kamu nggak merasa bersalah? Dia pacarmu!" Bella tampak bingung.Lina menjelaskan, "Edo masih muda. Dia belum pernah merasakan cinta. Bukankah wajar dia menyukai wanita cantik? Aku juga menyukai pria tampan.""Idemu sungguh aneh," kata Bella mengungkapkan ketidakpahamannya.Lina tersenyum dan berkata, "Itu karena kamu masih muda. Pikiranmu masih naif. Kamu nggak seperti aku. Aku pernah mengalami pernikahan yang gagal. Aku memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang cinta dan pria."Bella tidak setuju dengan pernyataan ini, "Nggak juga. Menjadi muda hanyalah sebuah konsep. Aku rasa aku bukanlah orang yang berpikiran lugu.""Aku nggak berdebat denganmu. Aku datang untuk menemuimu. Kalau kamu menyukai Edo, kamu bisa mengejarnya. Jangan khawatir tentang apa yang aku pikirkan," kata Lina mengungkapk

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1240

    Bella melihat makanan itu sejenak, lalu dia berkata dengan ekspresi masam, "Aku nggak mau makan. Buang saja.""Kenapa?" Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Aku sangat bingung. Saat itu, waktu masih pagi. Aku tampaknya belum melakukan apa pun yang membuat Bella merasa tidak nyaman.Bella berkata dengan aneh, "Nggak ada. Aku hanya nggak nafsu makan.""Nggak ada nafsu makan? Kamu hamil?"Saat berkata, aku segera menarik pergelangan tangan Bella dan memeriksa denyut nadinya."Sayang sekali. Kamu nggak kebobolan.""Sayang sekali? Bukankah seharusnya kamu senang? Karena aku nggak kebobolan, kamu nggak perlu bertanggung jawab. Kamu juga bisa bersama Lina," kata Bella dengan nada menggoda.Aku masih menunjukkan ekspresi penyesalan. "Kalau kamu kebobolan, aku bisa menjadi menantu Keluarga Lugos dan menjadi kaya. Itu akan menghemat tenagaku. Aku nggak perlu membuat pilihan lagi.""Nggak tahu malu!" Bella menatapku dengan serius.Aku terus berkata sambil tersenyum, "Aku nggak tahu malu. Aku ing

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1239

    Saat ini, suasana cukup damai. Jadi, aku menurunkan kewaspadaanku.Aku juga berharap Zudith dan Sharlina dapat bersama.Zudith adalah orang yang dapat diandalkan. Sementara Sharlina sangat lucu. Jika Sharlina bersama Zudith, Zudith harus mencintai dan merawatnya.Aku berkendara kembali ke rumah kontrakanku sendirian. Aku mendapati bahwa Kiki juga tidak ada di sana.Tidak diragukan lagi Kiki pasti pergi mencari Agnes.Sialan, sekarang tinggal aku sendiri di sini.Aku tidak tahu mengapa. Namun, orang pertama yang terlintas di benakku adalah Bella.Beberapa hari ini, aku sangat sibuk sehingga aku tidak sering ke rumah sakit. Aku penasaran bagaimana kondisi Bella?Sekarang, waktu sudah lewat pukul sebelas malam. Aku menduga Bella mungkin belum tidur. Jadi, aku mengirimkan pesan WhatsApp dan menanyakan kabarnya selama beberapa hari ini.Astaga. Bella memblokirku lagi.Aku sudah terbiasa.Aku mengirimkan pesan teks lagi. Namun, dia tidak memblokir nomor teleponnya.Saat Bella sedang menatap

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1238

    "Kita kekurangan uang, sedangkan dia punya uang. Jadi, siapa lagi kita harus meminta bantuan kalau bukan dia?""Dia ingin menghasilkan uang dengan Pak Xander, tapi dia nggak ingin mengeluarkan uang. Bagaimana hal baik seperti itu bisa terjadi?""Terlebih lagi, uang yang kita minta hanya seperti setetes air di ember."Tentu saja aku membantahnya.Wanita itu menghampiriku sambil tersenyum, lalu meletakkan lengannya di bahuku. "Aku bisa meminta dia untuk memberikan uangnya. Tapi, bukankah aku harus mendapatkan sesuatu darimu juga?""Apa yang kamu inginkan?" Aku memandang wanita itu dengan tatapan waspada. Aku selalu merasa bahwa wanita ini tidak sesederhana itu.Wanita itu mencondongkan tubuhnya, lalu berbisik di telingaku, "Aku menginginkanmu."Aku menatap wanita itu dengan ekspresi tercengang.Apa maksudnya?Dia mempermainkanku?"Kamu gila, ya?" Wajahku menjadi masam.Wanita itu tersenyum dan berkata, "Yah, aku gila. Aku sangat gila. Dokter bilang aku sudah lama nggak diberi makan, jadi

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1237

    Aku tidak menyangka jika aku tidak datang malam ini. Dia hanya bertemu dengan Zudith.Sekarang, dia harus memutuskan hubungan denganku dan menyinggung Xander. Jika tidak, dia harus mengubah pengakuannya.Setelah memikirkan untung dan ruginya, akhirnya pria tua itu memilih yang pertama."Nggak, dia berbohong. Mereka berada dalam kelompok yang sama. Aku sama sekali nggak mengenal mereka."Zudith menatapku. Dia bertanya dengan matanya apa yang harus dia lakukan?Aku tidak menyangka orang tua itu akan berbuat seperti itu.Aku langsung memencet titik akupunktur di tubuh Galen dan berkata. "Paman, lihat aku baik-baik lagi. Kamu benar-benar nggak mengenalku?"Galen tercekik olehku sehingga dia tidak dapat berbicara.Saat ini, wanita yang menawan itu keluar dari rumah. Dia memandang orang-orang di dalam rumah dengan tatapan aneh.Galen meronta dan mendorongku. "Dia istriku. Sayang, cepat beri tahu mereka merampok di rumah ini."Aku dan Zudith sangat gugup.Alhasil, aku tidak menyangka wanita i

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1236

    "Edo, kamu baru saja kembali, kenapa kamu keluar lagi?" tanya Kiki ketika keluar dari kamar mandi dengan khawatir begitu dia melihatku bersiap-siap untuk keluar lagi.Aku memakai sepatu dan berkata, "Ada sesuatu yang harus aku lakukan di luar, kamu tidur saja dulu. Jangan mengkhawatirkan aku.""Oke, kembalilah lebih awal." Kiki tidak bertanya panjang lebar.Hal ini adalah kesepahaman diam-diam antara kami. Kami saling percaya. Kami tidak akan mengajukan pertanyaan yang tidak seharusnya kami tanyakan. Kami juga tidak peduli dengan hal-hal yang tidak seharusnya kami pedulikan. Namun, jika sesuatu terjadi, kami akan bertindak.Aku berkendara ke kompleksnya Galen.Aku melihat mobil polisi diparkir di kompleks. Aku langsung menyadari ada sesuatu yang salah.Orang tua itu benar-benar memasang jebakan untuk kami.Aku tidak tahu bagaimana situasi Zudith sekarang, tetapi mobil Zudith juga ada di bawah. Hal ini berarti dia pasti sudah masuk ke rumahnya.Aku mengirim pesan ke Zudith. Aku mengatak

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1235

    "Masih ada kedua?" Tio tidak menerimanya.Aku tersenyum dan berkata, "Kalau kamu terus berbicara seperti ini. Aku masih punya yang ketiga dan keempat.""Kamu .... Oke, katakan padaku, apa yang kedua?" tanya Tio dengan frustrasi.Aku melanjutkan topik sebelumnya, "Kedua, mungkin kamu bisa memikirkannya dari sudut pandang lain. Bisakah kedua perusahaan kita bekerja sama?"Wajah Tio menjadi pucat. "Kerja sama? Menurutmu, apa itu mungkin?""Kenapa nggak? Orang-orang yang sering datang ke restoranmu banyak makan daging dan ikan. Mereka pasti memiliki banyak masalah kesehatan. Obat-obatan tradisional kami dapat dipasangkan dengan hidangan apa pun. Bukankah lebih baik kalau kamu menjualnya?""Hal ini akan membantumu menarik bisnis, juga membantu pelangganmu hidup sehat. Kenapa nggak? Kamu bahkan menghemat biaya khusus untuk restoranmu!"Tio adalah anak yang suka bersenang-senang, tapi dia tidak bodoh. Dia segera membalasnya, "Kedengarannya bagus, tapi sebenarnya itu hanya untuk keuntunganmu s

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1234

    Henry ketakutan.Kami sudah memiliki buktinya. Bagaimana dia harus menyikapinya?Jika Henry tidak menanganinya dengan baik, dia akan dimarahi oleh Tio.Jadi, Henry memeluk kaki Tio dan menangis. "Pak Tio, aku nggak bisa melakukannya. Aku nggak punya pengaruh dan nggak punya latar belakang. Edo pasti nggak akan melepaskanku. Kamu harus ikut."Tio benar-benar ingin menendang sampah ini sampai mati.Biasanya, Henry tidak berguna. Saat-saat kritis, dia bahkan tidak dapat diandalkan.Meskipun dia ingin pergi, dia tidak bisa sekarang. Karena aku dan Kiki sudah ada di depan pintu dan mengetuk pintu."Edo, menurutmu Pak Tio berani buka pintu?" tanya Kiki dan mengetuk pintu sambil tersenyum.Aku berkata, "Dia lebih baik nggak membuka pintu. Kita bisa lapor polisi. Kita punya bukti, jadi nggak ada yang perlu ditakutkan."Bagaimanapun, Tio tidak punya pilihan selain menemui kami.Tio tahu bahwa dia tidak mungkin terus bersembunyi.Dia berjalan maju untuk membuka pintu.Aku menendang bocah itu den

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status