Share

Bab 1359

Penulis: Galang Damares
Nancy tiba-tiba menyalakan mobil dan berkata, "Kamu bisa mencari tahu secara perlahan. Ini nggak ada hubungannya denganku."

Saat kami sampai rumah, Nancy mengusirku.

Aku terdiam. "Kamu nggak tahu terima kasih."

Nancy tersenyum, lalu melambaikan tangan padaku. "Kalau nggak, aku harus membiarkanmu tinggal?"

"Boleh juga," kataku sambil tersenyum.

Nancy menyilangkan lengannya dan menatapku, "Teddy, jangan jatuh cinta padaku. Aku wanita yang berbahaya."

Aku tentu saja mengerti bahaya yang dibicarakan Nancy adalah Yudo yang terus menghantuinya.

Aku mundur.

Di dunia orang kaya, ada terlalu banyak orang gila dan tidak waras. Aku tidak mampu bermain dengan mereka. Aku sebaiknya menjauh dari mereka.

"Aku pergi dulu."

Saat aku kembali ke rumah Nia, dia masih tidur nyenyak.

Aku tidak terburu-buru masuk ke kamar. Sebaliknya, aku duduk di sofa ruang tamu sambil memikirkan Nancy.

Saat pertama kali mendengar kisah Nancy, aku pikir itu gila dan tidak dapat dipercaya. Namun, saat aku memikirkannya denga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1376

    Aku benar-benar merasa tidak berdaya."Kalau nggak mau masak, buat apa beli sayur banyak-banyak? Mubazir, 'kan?" kataku sambil mengambil sayur, tomat dan telur dari kulkas.Helena berbaring di sofa dengan malas, "Aku berharap ada pria yang bisa memasak untukku. Tapi, Tiano bukanlah orang seperti itu. Aku hanya bisa berharap."Aku mengerti. Dia hanya ingin mencari ketenangan batin.Aku tidak berkata apa-apa lagi. Aku pergi ke dapur, lalu mulai memasak untuknya.Setelah beberapa saat, Helena juga mengikuti.Aku berkata, "Cepatlah berbaring. Kamu belum makan atau minum obat apa pun. Jangan sampai pingsan."Helena bersandar di kusen pintu dan menatapku sambil tersenyum. "Kamu tahu, aku sudah berfantasi tentang adegan ini selama bertahun-tahun. Aku nggak menyangka fantasi itu akan menjadi kenyataan dalam dirimu.""Ada apa? Kamu nggak senang? Kalau kamu nggak senang, aku akan pergi sekarang," kataku. Namun, aku tidak punya niat untuk pergi.Helena tahu jika aku sedang bercanda dengannya. Dia

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1375

    [Eh, kamu duduk di sana sendirian sampai lewat jam 3 pagi? Sekalipun kamu memikirkan sesuatu, jangan merusak tubuhmu.][Siapa yang peduli?] Nada bicara Helena tampak sangat tidak berdaya.Aku menjawab tanpa berpikir panjang, [Aku peduli.]Setelah aku mengirim pesan, aku menyesalinya. Bukankah ini akan menyebabkan Helena salah paham padaku?Aku segera menghapus pesan itu.Helena tersenyum dan membalasku, [Nggak ada gunanya, aku sudah melihatnya. Edo, sebenarnya kamu juga peduli padaku, 'kan?]Aku segera menjelaskan, [Jangan salah paham. Aku hanya ingin menghiburmu.]Helena membalasku, [Aku nggak percaya!]Aku membalas, [Terserah kamu percaya atau nggak. Aku hanya menyapamu. Baguslah kamu baik-baik saja.]Helena membalas, [Aku nggak baik-baik saja. Aku flu berat. Aku merasa lemah dan nggak nyaman. Tolong bawakan aku obat.]Aku membalas, [Kamu flu, bukan lumpuh. Beli saja sendiri.]Helena membalas, [Aku sudah bilang aku kelelahan. Bagaimana aku bisa membelinya? Edo, kamu sengaja seperti i

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1374

    "Edo, bekerjalah dengan giat. Aku yakin kamu bisa berhasil." Setelah mengantar Lina, Lina memeluk leherku. Dia menyemangatiku dan memintaku untuk bekerja keras.Aku berkata aku pasti akan melakukannya. "Aku masih ingin menikahimu, jadi aku harus bekerja keras.""Haha." Lina tiba-tiba memperlihatkan senyum canggung. "Oke, pergi dan beraktivitaslah.”"Kak Lina, kamu benar-benar nggak apa-apa?""Aduh, nggak apa-apa. Kamu cepatlah pergi."Lina bersikeras mengatakan tidak apa-apa, jadi aku tidak terlalu memikirkannya.Aku kembali ke klinik, lalu meneruskan pekerjaanku.Lina menatap punggungku yang menjauh. Senyum di wajahnya pun menghilang dengan perlahan.Sebenarnya, Lina menyembunyikan sesuatu dariku. Beberapa hari yang lalu, dia merasa tidak enak badan. Dia pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Ternyata, dia didiagnosis menderita fibroid rahim. Penyakit itu akan memengaruhi kehamilannya.Saat Lina mendengar berita itu, dia merasa seolah-olah langit telah runtuh. Dia merasa su

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1373

    Namun, aku tidak punya bukti.Setelah makan, Sinta memapah Nia pergi ke kamar mandi. Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya kepada Lina, "Kak Nancy masih tinggal di rumahmu. Kalau kamu menjual rumah itu, di mana dia akan tinggal?""Aku akan memberi tahu Nancy tentang ini. Nancy nggak kekurangan uang. Kalau dia bersedia, kami bisa membeli rumah bersama."Luar biasa. Wanita-wanita ini sangat kaya. Mereka bisa membeli rumah seharga miliaran dengan sesuka hati mereka.Kapan aku bisa bebas finansial seperti itu?"Omong-omong, apa kamu tahu tentang masalah Kak Nancy?""Kamu bicara tentang masalah dia dan Carmin?""Yah.""Aku tahu." Memikirkan mereka, aku tidak kuasa menahan diri untuk mendesah. "Dari sudut pandang normal, akan sangat bagus kalau Kak Nancy kembali ke keluarganya. Tapi, dari sudut pandang Kak Nancy, dia mendambakan kebebasan. Keluarga adalah kandang baginya.""Hal yang ingin aku katakan adalah lain kali saat Carmin menemui Nancy, kamu harus membujuknya agar berhenti be

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1372

    "Jual saja. Lebih baik menjualnya. Sebenarnya, aku juga ingin menjual rumah itu." Ide Lina sejalan dengan ide Nia.Dia merasa Johan tidak punya apa-apa sekarang. Johan pasti akan kembali mengganggunya. Jika rumah itu dijual, Johan tidak akan bisa mengganggunya lagi."Nia, ayo kita beli rumah bersama. Kita tetap bertetangga seperti dulu," kata Lina sambil menggenggam tangan Nia.Nia berkata sambil tersenyum, "Tentu saja."Keduanya berpegangan tangan, seolah-olah mereka kembali ke masa lalu.Namun, suasana hatiku tidak pernah bisa kembali seperti sebelumnya.Sebelumnya, aku hanya berpikir bagaimana cara untuk memenangkan hati Lina dan hati Nia? Pikiranku penuh dengan pikiran-pikiran yang tidak sehat.Karena pada waktu itu, aku belum pernah mengalami atau mencobanya. Aku terdorong oleh keinginan.Namun, sekarang, pikiranku penuh dengan bagaimana menghasilkan uang dan mengembangkan bisnisku.Jadi, aku tidak bisa mengatakan apa pun tentang topik yang mereka bicarakan.Sinta yang berada di s

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1371

    Nia tidak memedulikannya.Malam itu, Nia memposting informasi tentang penjualan rumahnya di Internet.Karena aku harus bertemu ayahnya Agnes keesokan harinya, aku tidak bisa tinggal bersama Nia. Jadi, aku meminta Sinta tinggal...."Paman, halo, aku Edo." Aku dan ayahnya Agnes bertemu di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Ayahnya tampak muda. Dia mudah bergaul.Kami memperkenalkan diri satu sama lain, lalu duduk.Ghali Jelita berkata, "Agnes sudah bercerita tentang klinik kalian, tapi klien yang ingin aku perkenalkan punya identitas yang sangat istimewa. Dia berasal dari keluarga besar di Kota Jilin.""Ayah, jangan membuat kami penasaran. Siapa dia?" tanya Agnes mewakiliku menanyakan pertanyaan di hatiku."Dia bernama Winston, tebaklah.""Dia dari Kota Jilin dan bernama Winston. Jangan-jangan dia dari Keluarga Wiraya?" tebak Agnes.Ghali mengangguk.Agnes menambahkan, "Aku dengar Keluarga Wiraya punya putra yang terluka karena cinta saat masih muda. Dia nggak pernah menikah dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status