Share

Permintaan terakhir

Bab 15

Regan kembali meraih tangan itu, membungkukkan badan, mencium jemari lentik Airin dengan lembut. Dia mendapati istrinya telah berhasil membuka mata. Pendar mata itu seperti bintang, menjelma menjadi titik-titik harapan yang tak pernah putus dari hati Regan saat menyaksikan kondisi terkini istrinya

"Aku tidak apa-apa, Regan, hanya pingsan biasa. Kamu tidak usah cemas yang berlebihan." Dia kembali berkilah. Tangannya bergerak lemah membalas sentuhan suaminya.

"Kamu menyembunyikan sesuatu dari kami," keluh Regan sembari melirik Salwa yang duduk di sampingnya. Gadis itu sejak tadi terisak.

"Salwa, jangan menangis. Mommy sungguh tidak apa-apa," ujarnya.

"Bagaimana mungkin aku tidak menangis, Mom? Mommy menyembunyikan penyakit Mommy dariku! Apakah Mommy tidak percaya padaku?! Mommy, seandainya boleh memilih, biar aku saja yang menanggung penyakit ini. Jangan Mommy! Mommy terlalu berharga untukku dan juga Daddy." Suaranya semakin terdengar pi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status