Share

Bab 3. Luo Xiang Menantang.

Setelah seharian lelah berlari tanpa henti, Luo Xiang segera duduk bersila dihalaman depan kediamannya sendiri, sembari memeriksa luka Dantiannya yang rusak.

Disisi lain, Han Fei yang babak belur telah pergi dan kembali ke arah penginapannya. Karena malu akan kekalahannya dari Luo Xiang. Sebagai tuan muda kedua dari klan Han, Han Fei melaporkan kejadian tadi pada Han Lu.

“Kakak apa kau tidak mau memberinya pelajaran lagi?!” bantah Han Fei yang kecewa karena kakaknya seperti tidak perduli akan masalahnya.

“Bocah bodoh! Dia tidak bisa berkultivasi lalu apa yang kau takutkan? Dan lagi, kenapa mukamu bisa dibuat seperti babi?” tanya Han Lu tidak tertarik namun heran.

Sebuah senyum kecil untuk memprovokasi kakaknya muncul di sudut bibir Han Fei.

“Kakak... Di-dia bermain curang menggunakan serbuk racun untuk mengelabuiku... jadi inilah hasilnya!”

Han Lu sedikit terkejut. Meski terkena racun, setidaknya adiknya yang berada di tingkat Dao Awal bintang tiga ini juga tidak mungkin dapat babak belur semudah itu.

“Apa kau yakin dia bermain curang?” Kini reaksi Han Lu berubah menjadi dingin.

Melihat provokasinya berhasil, Han Fei terus memanas manasi kakaknya agar membalaskan dendam atas kekalahannya.

*

Setelah memeriksa Dantiannya yang telah rusak. Luo Xiang menghela napas panjang karena untuk mengobatinya, ia memerlukan tiga bahan langka yang tentunya memiliki harga sangat mahal. Bahkan nyawa bisa menjadi bayarannya.

“Di Benua ini bagaimana aku mencari Akar Daun Dewa, Air mata Langit, dan juga Gingseng Abadi?” tanya Luo Xiang menghela napas panjang.

Di tengah kegalauan akibat kelangkaan tiga bahan itu yang sulit didapatkan di benua Langit. Tiba tiba dua pemuda yaitu Han Fei dan Han Lu serta rombongannya berjalan kearah kediaman Luo Xiang.

“Sampah... Lihat saja aku telah membawa kakakku! Apa kau kini bersedia sujud dan meminta maaf padaku!?” tanya sombong Han Lu.

“Meminta maaf? Kau kira aku mau melakukannya?” tanya Luo Xiang sedikit merasa familiar melihat wajah Han Lu.

'Kenapa aku tidak bisa melihat ingatan tubuh asli ini?' gumam Luo Xiang heran.

“Xiang sampah... Apa kau masih ingat bagaimana aku membuatmu menjadi lumpuh total? Dan sekarang kau sudah sembuh... Jadi karena ini keberanianmu muncul untuk membuly adikku?” Tanya Han Lu tenang, namun sorot matanya sangat tajam.

“Ooh ternyata dia yang membuat luka pada tubuh asli ini...” Gumam Luo Xiang bersikap waspada.

“Kenapa hanya diam... Apa kau takut aku membuatmu menjadi sampah lagi yang hanya bisa berbaring dikamar...“ Ucapan Han Lu berubah menjadi dingin.

“Hahahahaha... Aku paling tidak suka ada yang memanggilku seorang sampah... Meski kau membawa para tetua busuk disampingmu itu... Aku juga berani membunuhmu...” Luo Xiang mulai memprovokasi.

“Sialan cari mati!”

Swuuuuush!

Han Lu adalah tipikal orang yang mudah terpancing emosi. Karena emosinya telah meledak, tanpa memikirkan konsekuensi kedepannya, dengan cepat melesat dan menyerang Luo Xiang dengan tapak tangannya.

Swuuuuush!

Muncul sebuah tapak tangan terbentuk dari energi Qi melesat kearah Luo Xiang. Saat Luo Xiang hendak menghindari serangan itu, Luo Lan muncul dan segera menepis energi Qi dengan satu jarinya.

Baaaaams!

Fluktuasi energi Qi seketika menyebar dibarengi dengan munculnya Luo Lan dihadapan Luo Xiang.

“Nak apa kau baik baik saja?” tanya Luo Lan langsung menatap rombongan Han Lu dengan tajam.

“Aku baik baik saja bu!” balas Luo Xiang.

Luo Lan mengangguk, namun pandangannya tertuju pada tetua yang berada dibelakang Han Lu.

“Apa kalian datang ke Klan Luo hanya untuk merundung anakku saja?!” Luo Lan mengancam dengan nada dingin.

“Ciiih! Dasar bajingan bau kencur! Jika berani lawan kami! Jangan ikut campur urusan anak muda!”

Seorang Tetua melesat dan berhenti tepat dihadapan Luo Lan. Luo Lan tersenyum tipis melihat keberanian Tetua di hadapannya ini.

Swuuuuung!

“Jika datang dengan niat baik, aku pasti akan menyambut kalian dengan baik... Sayangnya, aku baru teringat tuan muda kalian telah melukai anakku! Sekarang enyahlah dari sini!”

Energi besar meluap luap keluar dari tubuh Luo Lan. Merasakan aura Kultivasi ditingkat Dao Ling bintang lima, rombongan tetua itu seketika bergidik ngeri.

“Si-sial... Tuan muda meski kita maju bersama, kita tidak mungkin dapat mengalahkan Dao Ling!” ungkap salah satu tetua.

“Ckck! Dasar sampah...” Han Lu sedikit kesal.

Meski para tetua itu gentar dengan aura Kultivasi milik Luo Lan, Shen Luo Xiang berbeda reaksi. Hal ini karena jika ibunya mengerahkan energi Qi, bisa bisa racun didalam tubuhnya meledak.

“Ibu tenanglah... Aku tahu batasan ku sendiri...” ucap lirih Shen Luo Xiang.

“Sekarang kalian pergilah! Jika masih melihat kalian ada di klan Luo... Aku sendiri yang akan menghabisi kalian,” ancam Luo Lan dengan nada dingin.

“Ckckck! Seandainya patriak ada disini, apa kau masih bisa bersikap seperti ini lagi?” balas Han Lu kemudian pergi dengan wajah kecewa.

Melihat mereka pergi, Luo Xiang segera menghentikan langkah rombongan klan Han.

“Tunggu!”

Han Lu seketika membalikan tubuhnya, sebuah senyum tipis muncul di sudut bibirnya.

“Apa kau ingin mengandalkan ibumu itu?” tanya Han Lu.

“HAHAHAHA! Tentu tidak, karena aku ingin menantangmu bertarung dalam waktu sebulan lagi!”

Sontak permintaan Luo Xiang membuat Han Lu serta rombongannya tertawa. Namun berbeda dengan Luo Lan.

“Nak apa kau bercanda! Kau tidak bisa ber kultivasi... Mungkin kamu tadi beruntung melawan Han Fei, tapi tidak dengan Han Lu yang berada di tingkat Dao Dan bintang lima.”

“Ibu tenang saja...”

“Baiklah aku menerima tantanganmu! Datanglah ke klan Han, aku pasti akan menyambutmu dengan baik!” jawab Han Lu kembali melanjutkan perjalanannya.

“Tapi ingat... Pada masa pertarungan itu, kuharap kau tidak berlindung pada ibumu!”

“... “ Saat akan menjawab, Luo Lan segera menyeret Luo Xiang ke dalam rumah.

Setelah berada di ruang tamu, Luo Lan yang khawatir pada anaknya itu segera meyakinkan Luo Xiang agar membatalkan pertempuran berbahaya ini.

“Nak... Apa kau yakin?”

“Ibu... Xianger akan berusaha, jadi aku hanya ingin meminta restu pada ibu untuk berlatih di luar klan... Apa ibu merestui permintaanku?”

“Tapi nak dengan kondisimu...” Luo Lan sangat tahu bagaimana bahaya diluar klan.

Namun saat akan melanjutkan nasehatnya, suara yang sangat familiar bagi keduanya muncul.

“Laner... Takdir pasti akan membantunya, jika itu keinginannya pasti akan ada secercah harapan untuk Xianger... jadi kau tidak perlu cemas.”

“Ayah tapi...”

Swuuuush!

Sosok kakek tua muncul sambil memegangi janggut panjangnya didalam ruangan itu. Melihat kemunculannya yang tidak bisa ditebak, Luo Xiang merasa kakeknya ini dapat dipastikan adalah Kultivator hebat di benua Langit.

“Kakek...” sapa Luo Lan dan Luo Xiang kompak.

“Sudahlah... Lagi pula, cepat atau lambat Xianger akan meneruskan perjuanganmu dan ayahnya di masa depan nanti... Apa kau masih ingin menahannya?” tanya Luo Jin.

“Baiklah... Ibu akan menyetujuinya... Oh iya Xianger karena ada hal penting yang akan kami bicarakan, kamu persiapkan keperluanmu dulu untuk diluar sana...”

Luo Xiang mengangguk, kemudian menuju ke kamarnya untuk menyiapkan pakaian yang perlu ia bawa.

Beberapa saat setelah selesai menyiapkan keperluan. Luo Xiang tidak sengaja mendengar sedikit pembicaraan Ibu dan kakeknya.

“Kek aku masih belum dapat mengetahui keberadaan ayah Xianger... Apa kau memiliki beberapa petunjuk?”

“Sepertinya kelompok yang menyerang saat itu adalah Pasukan Gelap... Tapi ini tidak bisa dipastikan.”

Luo Xiang terkejut mendengar nama pasukan ini. Bahkan di masa dulu, pasukan ini pernah bertarung bersama pasukan Langit membasmi para Iblis.

“Jika begitu bukankah klan Luo sebenarnya klan besar? Dan ayah dari pemilik tubuh asli ini merupakan sosok yang cukup disegani?” Karena tidak tahu apapun mengenai asal usul klan Luo, apalagi tidak ada ingatan pemilik tubuh asli, Shen Luo Xiang pasti akan memikirkan hal ini saat perjalanannya dimulai.

“Aiiish... Aku tidak bisa egois mementingkan urusan balas dendamku sendiri... Jadi mau tidak mau, aku harus mengetahui hal yang seharusnya tubuh ini lakukan...” gumam Luo Xiang kemudian keluar dari kamarnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status