Ikatan Darah dan Giok Anora

Ikatan Darah dan Giok Anora

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-10-20
Oleh:  qworamoraBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
11Bab
13Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Cinta adalah kutukan bagi Anora Draven, vampir abadi yang tahu betapa cinta bisa menghancurkan segalanya. Setelah dikhianati dan kehilangan nyawa, dia terbangun di ruang putih asing dan diberi kesempatan kedua—kembali hidup untuk mengubah takdirnya sendiri. Tugasnya sederhana: mencegah tragedi yang menewaskannya. Namun, dunia yang dia datangi kini penuh kegelapan, dusta, dan darah. Sistem yang menjelma seekor kucing hitam hanya memberinya petunjuk samar, sementara masa lalunya perlahan menyeretnya pada kebenaran yang menyakitkan. Hingga pertemuannya dengan sosok misterius membuat keyakinannya goyah. "Aku tidak mau, jangan pergi, Anora..." Dan Anora sadar, saat ada seseorang yang terikat erat dengannya. Tapi apakah dia penyelamat, atau justru penghancur akhir hidupnya? Satu kesempatan kedua. Satu misteri besar. Bisakah Anora menemukan siapa yang layak dia percayai—sebelum segalanya terlambat?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bagian 1, Reborn: Sang Draven

Langkah Anora terhuyung, punggungnya membentur dinding baja yang dingin. Lampu neon di langit-langit berkelip, menebarkan cahaya putih pucat yang membuat bayangan panjang menari di ruangan. Bau logam, darah, dan bahan kimia bercampur menjadi aroma yang menusuk, membuat tenggorokannya kering.

“Kau bodoh sekali, Nora...” suara berat itu bergetar di telinganya.

Srakk!

Dingin baja menembus dadanya.

“Arghhh!”

Darah pekat mengucur dari luka di dada. Anora terjatuh berlutut, pandangannya kabur. Suara tawa dingin masih menggema—tawa orang yang baru saja dia percayai.

‘Dikhianati…? Oleh dia…? Bodoh sekali aku...’ batin Anora dengan lemah, dia sangat kecewa dengan teman dekatnya itu.

‘Aku tidak akan tertipu lagi, Arr...’ lanjut Anora sebelum kehilangan kesadarannya.

Napasnya tersengal, dadanya naik turun cepat, seolah paru-parunya tak sanggup mengejar udara. Dunia di sekitarnya perlahan mengabur.

Lalu—gelap.

Kosong.

Anora membuka mata. Cahaya menyilaukan membuatnya refleks menutup wajah. Dia duduk, menatap sekeliling yang hanya dipenuhi warna putih.

“Ini… surga?” gumamnya.

“Tetapi masa sih aku masuk surga?” lanjutnya, mengernyit.

“Lagian tidak mungkin aku mati!” Anora mulai berdiri dan berjalan ke arah lain yang tak ada ujungnya. Semuanya putih.

“Kalau surga, harusnya ada taman bung–“

*Ctass!

“ARGHH!!” Anora berteriak saat ada sesuatu yang keluar dari cahaya di depannya. Tubuhnya refleks mundur satu langkah.

“Aishh, sial. Bikin kaget saja!”

“Bodoh, ini bukan surga!” ucap makhluk yang keluar dari cahaya itu dengan ketus

Anora terkejut saat benda itu bisa bicara, dia menatapnya terus-menerus.

“Benda? Aku itu makhluk, bodoh. Kau tidak bisa membedakan mana benda dan makhluk, hah?” sinis makhluk kecil dan hitam itu.

Anora bertolak pinggang dia menatap makhluk menyebalkan ini dengan sinis, “kau menyebutku bodoh terus, dasar jelek!”

Makhluk itu–seekor kucing hitam memutar bola matanya malas. Dia menatap perempuan di depannya dari atas sampai bawah. “Hah, jadi aku harus mengurus dia?” gumamnya, yang tidak terdengar oleh Anora.

“Jadi nona Anora–“

“K-kau tahu namaku?” tanya Anora yang terkejut lagi.

“Tentu saja...”

“Bagaimana bisa?!” Anora menatap kucing hitam itu dengan menyelidik.

“Karena aku makhluk spesial. Sudahlah kau tidak usah banyak tanya. Aku akan menjelaskannya, jadi diam!”

Anora yang mendengar ocehan kucing hitam itu pun dengan sadar mematuhinya.

“Jadi Anora, kau adalah makhluk Vampir, betul?” tanyanya yang dibalas anggukan oleh Anora.

“Kutanya, apakah vampir bisa masuk surga?” Anora membalasnya hanya dengan gelengan.

“Itu kau tahu, kalian tidak akan pernah masuk surga atau neraka. Makhluk seperti kalian akan abadi selamanya menyatu dengan dunia. Tidak akan merasakan akhirat karena itu adalah kutukan turun-temurun,” ucapnya, Anora kali ini hanya diam mendengarkan.

‘Jahat sekali, dia...’ batin Anora menanggapi ucapan makhluk hitam itu.

“Aku bisa mendengarnya,” ujar makhluk itu yang dapat mendengar isi kepala Anora.

“Jadi, kau di sini karena jiwamu hilang separuhnya karena pengkhianatan pada masa lalu. Jadi, kau diberi kesempatan untuk merubahnya,” lanjutnya menjelaskan.

“Mengapa? Mengapa aku diberi kesempatan?” tanya Anora yang tidak paham, bukan kah makhluk vampir seperti mereka dikutuk, lalu mengapa?

“Aku tidak bisa memberi tahu. Karena jiwamu separuhnya sudah memudar, kau akan kehilangan beberapa ingatan. Jadi, saat kau kembali ke duniamu aku akan memberi tahu sedikit poin pentingnya.”

“Mengapa aku bisa di sini? Aku terbunuh atau apa?” tanya Anora penasaran, benar kucing itu bilang ingatannya menjadi samar.

“Kau dikhianati, lalu kau dibunuh olehnya.”

Anora yang mendengar itu, ingatan samarnya sedikit terbayang ketika dia ditikam. Rasanya masih membekas, dia memegang dadanya yang tiba-tiba saja terasa sesak.

“Itu efek sampingnya, itu akan hilang nanti...” ujar kucing hitam saat melihat Anora kesakitan.

“Jadi, kau siap? Kita akan kembali ke rumahmu,” lanjutnya bertanya.

Anora mengangguk, “aku siap, tetapi kau akan di sampingku kan?”

“Hmm, dengan berat hatiku jawab, iya...”

Setelah berucap seperti itu, ada sebuah cahaya bersinar di depan mereka. “Kau masuk, berjalan saja...”

Baru saja Anora ingin melompat ke cahaya itu saat disuruh masuk. Tetapi, kucing itu menyuruhnya berjalan. Anora dengan malas mematuhi perkataan kucing hitam itu.

Anora menatap cahaya itu tanpa berkedip. Ada sesuatu di dadanya yang terasa berat, seperti firasat buruk yang belum sempat diucapkan.

“Kalau aku kembali… semuanya akan sama?” bisiknya lirih.

Kucing itu menoleh malas. “Tak ada yang benar-benar sama setelah kematian, Anora.”

Napasnya tercekat. Untuk sesaat, Anora ingin mundur. Tapi langkahnya sudah terlanjur maju.

Cahaya itu menyambutnya—dingin, menelan seluruh keraguannya.

Saat Anora melangkah ke dalam cahaya itu, dia mendengar suara lembut berbisik di telinganya

‘Kali ini, jangan percayai siapa pun.’

Gelap.

Tunggu, sepertinya ada yang salah? Mengapa aku menuruti makhluk kecil itu?

*Ctass!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
11 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status