Share

Ayo Menikah!

Author: PlutoPen
last update Huling Na-update: 2022-11-23 08:24:07

Dalfon dan Arasha sudah ada di depan kediaman Mafuyu. Dalfon telah mengantarkan perempuan itu pulang ke rumahnya dengan selamat. Dan sekarang adalah akhir dari segala kesenangan mereka.

Berpisah. Mereka akan melakukan itu. Arasha akan melanjutkan kehidupannya, sebagaimana seharusnya. Sedangkan Dalfon harus melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.

"Mau mampir sebentar?" tanya Arasha sambil menunjuk rumahnya.

"Sebentar lagi akan hujan, jadi aku harus pulang secepatnya. Ditambah lagi, aku harus mampir ke rumah Vedora untuk mengembalikan mobilnya," jawab Dalfon sambil menggeleng pelan.

"Baiklah kalau begitu. Terima kasih untuk hari ini. Aku sangat-sangat menikmatinya."

"Ya, aku juga."

Mereka kembali terdiam. Masih banyak lagi hal yang ingin mereka sampaikan, namun mereka bingung dengan cara apa mereka harus memulainya.

"Oh, iya. Ini foto yang tadi diambil di foto box. Kamu simpan dua dan aku juga dua," ujar Arasha sambil mengambil foto card di dalam tasnya lalu memberikannya pada Dalfon.

 "Bukankah lebih baik kamu yang menyimpannya? Kamu tau kan kalau aku tidak terbiasa menyimpan foto seperti ini," jawab Dalfon sambil menerima foto card yang diberikan oleh Arasha.

"Makanya itu, aku ingin kamu terbiasa dengan hal ini. Jadi saat kita bepergian lagi dan mengambil foto lagi, kamu bisa menyimpannya dengan baik."

"Aku harap juga begitu."

Bepergian lagi. Dalfon rasa itu bukanlah ide yang buruk. Menghabiskan seluruh waktunya dengan Arasha, tentu saja adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Namun masalahnya apakah itu bisa dilakukan dengan mudah? Tentu saja tidak, selalu saja ada masalah. Dan segala masalah itu selalu saja datang tanpa henti.

"Hei ... ayo kita menikah," ujar Dalfon.

Keheningan langsung terasa di antara mereka. Arasha kembali tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Dalfon barusan.

Kalimat yang ia rasa tidak akan pernah keluar dari mulut seorang Dalfon, akhirnya keluar juga malam ini.

Tentu saja Arasha sangat senang. Saking senangnya ia ingin langsung memeluk Dalfon dan menangis bahagia dalam pelukan laki-laki itu. Namun sayangnya ia tidak bisa melakukan hal itu.

Cinta dan kebahagiaan akan selalu muncul ketika mereka bersama. Namun masih ada terlalu banyak hal yang Arasha tidak tau tentang Dalfon. Masih banyak rahasia di antara mereka.

Dan jika mereka bersatu sekarang, mereka hanya akan menyakiti satu sama lain. Arasha tidak mau hal itu sampai terjadi. Namun ia juga tidak ingin Dalfon meninggalkannya dan pergi bersama wanita lain.

Ia ingin Dalfon tetap berada di sisinya dan menjadi miliknya. Namun, ia tidak ingin ada sebuah hubungan di antara mereka berdua. Arasha tau bahwa keinginannya ini adalah sebuah keegoisan. 

"Aku ... aku tidak ingin mendengar hal itu sekarang," ujar Arasha lalu langsung berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan Dalfon.

Dalfon tersenyum kecil untuk menutupi luka di hatinya. Tentu saja ia tidak sedang bercanda saat mengatakan kalimat tadi. Ia benar-benar serius. Jadi saat mendapatkan penolakan, ia merasa kecewa.

Ia kecewa bukan pada Arasha. Melainkan pada dirinya sendiri. 

Hujan deras mulai datang. Membasahi tubuh Dalfon yang masih bersandar pada sisi mobil milik Vedora dengan kepalanya yang menatap ke arah langit.

"Sepertinya kamu baru saja ditolak. Yahh, tadi itu sebuah tontonan yang sangat menarik," ujar seorang perempuan yang sedang duduk di atas kap mobil.

Dalfon secara perlahan mengalihkan pandangannya ke arah kap mobil. Untuk melihat siapakah perempuan yang baru saja bicara. Dan ternyata perempuan itu adalah Nara.

Nara dengan tampilan manusia sedang duduk di atas kap mobil dengan tubuhnya yang mengeluarkan cahaya. 

"Menurutmu apakah salah jika kita ingin memiliki orang yang kita cintai?" tanya Dalfon sambil kembali menatap langit.

"Aku tidak tau, karena aku bukanlah manusia. Tapi sepertinya manusia seperti kalian memang makhluk yang seperti itu. Mereka hidup untuk mengejar dan membahagiakan orang-orang yang mereka cintai," jawab Nara.

"Namun sepertinya kamu sudah melakukan kesalahan yang besar. Kamu yang sekarang adalah sisi jahat Dalfon. Kalian adalah kedua kepribadian yang berbeda. Dan orang yang kalian cintai juga berbeda. Kalau kamu bertindak lebih jauh kemungkinan semuanya akan hancur. Jadi lebih baik kamu fokus pada hal yang seharusnya kamu lakukan," lanjut Nara sambil melirik ke arah Dalfon.

Nara bisa melihat wajah sedih Dalfon dengan jelas. Sudah lama sekali ia tidak melihat ekspresi sedih Dalfon. Ekspresi itu membuatnya kesal. Dan secara tidak langsung mengganggu kenyamanannya. Membuatnya ingin membunuh orang yang telah membuat Dalfon seperti itu. Namun ia tidak bisa melakukannya. Karena jika ia melakukan hal itu, Dalfon pasti akan membencinya.

"Kamu sudah hampir menyentuh garis batasan mu. Kamu terus menggunakan auramu untuk menyamarkan penampilan gadis itu. Jika kamu masih bertahan lebih lama lagi di bawah hujan seperti ini, kamu akan pingsan," ujar Nara.

"Ya. Aku tau itu. Namun jika aku masuk ke dalam mobil, kamu pasti akan bisa melihat air mataku dengan jelas. Dan itu akan sangat memalukan," jawab Dalfon sambil tersenyum kecil.

Nara menatap sinis Dalfon. Ia tidak menyangka bahwa memang selemah itu. Sampai-sampai akan menangis hanya karena sebuah penolakan dari seorang perempuan. Namun pada akhirnya Dalfon tetaplah manusia. Jadi Nara akan menganggap bahwa tangisan Dalfon kali ini adalah sesuatu yang wajar.

"Nara berjanjilah padaku. Jika seandainya setelah ini aku kenapa-kenapa, jangan menyentuh keluarga Mafuyu sedikit pun," ujar Dalfon dengan suara yang sedikit lemah dari biasanya.

"Ha?! Jangan bercanda. Aku tidak akan tinggal diam saja saat tau ada orang yang menyakitimu!" ujar Nara dengan suara yang cukup tinggi.

"Berjanjilah!"

Suara yang sangat keras muncul dari mulut Dalfon. Ini adalah pertama kalinya Dalfon membentak Nara seperti itu. Dan tentu saja Nara kaget akan hal itu, pasalnya selama ini Nara berpikir bahwa Dalfon tidak akan pernah membentaknya.

"Baiklah. Tapi hanya kali ini saja. Selebihnya, aku tidak akan tinggal diam saja," jawab Nara dengan berat hati.

"Terima kasih. Selanjutnya aku serahkan padamu," ujar Dalfon dengan nada yang sangat amat rendah.

Tidak lama setelah Dalfon menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya langsung jatuh ke atas trotoar. Dengan tubuhnya yang sangat lemas dan wajahnya sudah terlihat sangat pucat.

Nara yang melihat Dalfon sudah tidak sadarkan diri itu pun langsung mendekat. Mencoba untuk membopong tubuh Dalfon. Lalu menggunakan sihir perpindahan ruang dan waktu untuk membawa Dalfon kepada orang yang bisa membantunya.

"Dasar bodoh. Bukankah sekarang kamu masih dalam siklus jahat? Namun mengapa kamu masih baik terhadap orang-orang ini? Ataukah memang seperti ini dirimu yang sebenarnya?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Sang Pangeran   Tak Mungkin Bersatu

    Pertempuran benar-benar sudah berakhir. Dan tidak ada satu pun pemenang dari pertempuran ini. Pasalnya sejak awal pertempuran ini adalah pertempuran antara Fla dengan Dalfon. Dan dari kedua pihak itu tidak ada yang benar-benar selamat sampai akhir. Anggota Fla benar-benar sudah habis di tangan Dalfon. Lalu hidup Dalfon berakhir karena jiwanya terlalu lama menahan energi sihir dan aura secara bersamaan.Nara dan Bionce menatap tubuh Dalfon yang tergeletak di tanah. Tidak ada satu pun luka atau pun goresan di tubuh laki-laki itu. Ia mati karena ulahnya sendiri. Bukan karena perbuatan dari musuh-musuhnya. Itulah hal yang mengenaskan dari kematiannya.Mereka tidak bisa melakukan apa pun. Bahkan jika mereka menyatukan kekuatan dan berusaha mengumpulkan lalu menyatukan jiwa-jiwa Dalfon, mereka tetap tidak akan pernah bisa berhasil menghidupkan kembali Dalfon. Sejak awal mereka semua sudah tau bahwa pertempuran kali ini adalah pertempuran terakhir bagi Dalfon. Dan Dalfon sendiri juga menge

  • Kembalinya Sang Pangeran   Mengatakannya

    Bionce mengalirkan beberapa aura miliknya ke Alyssa, supaya perempuan itu bisa tenang dan melupakan segala rasa takut yang membelenggunya.Alyssa yang mulai merasa tenang pun akhirnya bisa berdiri dan menatap ke arah Bionce. Yang dilihat oleh Alyssa di wajah Bionce adalah sebuah sinar yang terang. Ia tidak bisa melihat secara jelas wajah perempuan itu. Namun entah kenapa, ia merasa sangat yakin bahwa perempuan yang ada di hadapannya itu memiliki wajah yang sangat cantik."Aku akan menyatukan hatimu dengan alam bawah sadar Dalfon. Kamu hanya punya satu kesempatan. Jadi pastikan apa yang akan kamu ucapkan itu memang bisa membuat Dalfon sadar," ujar Bionce dengan suara lembut.Bionce mengangkat tangan kirinya langsung menurunkannya dengan cepat. Di saat itu juga, wujud rubah Nara dan Dalfon langsung terhantam ke arah tanah dan tertahan karena adanya sebuah gaya gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya bahkan dengan kemampuan maksimal Nara, Nara mustahil untuk melawan energi itu."Oi, j

  • Kembalinya Sang Pangeran   Kedatangan Bionce

    Nara berdiri di sebuah tebing tinggi yang ada di hutan utara. Ia menatap ke arah seekor rubah putih berukuran sangat besar yang sedang mengamuk di jarak yang cukup jauh dari tempatnya berdiri sekarang.Sosok rubah itu adalah Dalfon. Memang benar kontrak antara dirinya dengan Dalfon sudah berakhir, namun Dalfon bisa saja berubah menjadi wujudnya menggunakan kekuatan aura yang dimilikinya.Dan sekarang terjadi. Yang membuat Nara waspada adalah ekor ketujuh Dalfon yang mulai muncul. Masih ada tiga ekor lagi, sebelum Dalfon benar-benar dalam kondisi sempurna.Jika seandainya Dalfon benar-benar bisa mencapai ekor kesepuluh dan tidak ada satu pun orang yang bisa menghentikannya sebelum ekor kesepuluhnya muncul, maka bukan hanya para anggota Fla saja yang lenyap. Seluruh manusia berpotensi lenyap.Ekor kesepuluh adalah jembatan antara kekuatan neraka dan bumi. Jika itu muncul, maka Dalfon akan menguasai sihir dan aura yang bisa melenyapkan banyak manusia hanya sekali jentik.Nara memalingkan

  • Kembalinya Sang Pangeran   Pengorbanan

    Nara menatap malas Alice yang masih pingsan di hadapannya. Dengan kekuatannya ia mencoba untuk menetralisir racun dan menutup luka yang ada di tubuh perempuan itu.Ia sebenarnya tidak rela jika harus menggunakan kemampuannya hanya untuk menyelamatkan perempuan itu. Namun karena orang yang memintanya adalah Dalfon maka mau tidak mau harus melakukannya. Lagipula mau bagaimana pun juga, Alice adalah istri Michaels, jadi untuk kali ini saja ia akan membuat pengecualian."Tingkahnya yang seenaknya sendiri seperti ini, bukankah mengingatkanmu pada seseorang, Nona Vinka?" tanya Nara sambil menatap Vinka."Ya. Dia terlihat mirip dengan ayahnya," jawab Vinka dengan sebuah senyuman di bibirnya.Nara ikut tersenyum kecil mendengar hal itu. Untuk beberapa hal, terkadang Dalfon terlihat seperti Alice. Dan untuk beberapa hal yang lainnya, Dalfon terlihat sangat mirip dengan Michaels. Membuatnya benar-benar terlena bahwa laki-laki itu adalah anak dari Bionce."Dalfon adalah anak dari Alice Gracia da

  • Kembalinya Sang Pangeran   Kepemimpinan

    Semua pemimpin dan pewaris keluarga Virgo, Aurora, Mafuyu di sebuah mansion Alice saat mendengar keluarga Gracia mendapatkan serangan mendadak dari pasukan Fla.Mereka berdiri mengelilingi Alice yang sedang pingsan di atas kasur. Noel berada di sisi Alice sambil menceritakan seluruh kejadian yang ada.Semua orang tentu saja terkejut saat mengetahui bahwa Nichola adalah dalang dari semua ini. Dan mereka semua juga sangat marah, karena merasa kepercayaan mereka telah disia-siakan oleh keluarga Venus.Sedikit perdebatan terjadi, saat mereka mulai membahas tentang bagaimana rencana selanjutnya. Keluarga Mafuyu dan Aurora berpikir bahwa mereka harus menyerang balik keluarga Venus supaya semuanya cepat selesai. Namun keluarga Virgo dan Noel sebagai perwakilan keluarga Gracia berpikir bahwa serangan balik sekarang adalah sebuah pilihan yang buruk, pasalnya mereka belum mendapatkan informasi tentang sejauh apa kekuatan yang dimiliki oleh pasukan musuh.Perdebatan itu terhenti seketika saat a

  • Kembalinya Sang Pangeran   Penyusup

    Penjagaan di kediaman Alice tiba-tiba saja meningkat menjadi tingkat darurat saat mengetahui ada beberapa orang memasuki wilayah tanpa izin dan melukai beberapa penjaga yang ada di sana.Alice sudah memberikan perintah kepada para penjaga untuk tidak ragu membunuh orang-orang yang mencurigakan. Alice sendiri sekarang sedang ada di ruang kerjanya bersama Keenan, Noel, dan Langit. Ketiga orang itu memiliki kemampuan bertarung yang cukup unggul kalau dibandingkan para penjaga yang lainnya. Namun entah kenapa, Alice tetap merasa tidak tenang berada di sekitar mereka.Alice seakan merasakan ada sebuah celah besar di antara mereka berempat. Dan celah itu bisa saja dimanfaatkan oleh para penyusup untuk menghancurkan mereka.Mengingat para penyusup tetap bergerak walau keamanan sudah ditingkatkan, membuat Alice yakin bahwa penyusup kali ini memang sudah mempersiapkan segalanya dan sangat percaya diri dengan taktik yang mereka miliki.Sampai pada akhirnya ada seseorang yang membuka pintu ruan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status