Accueil / Fantasi / Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 37. Arga Komang Terima Undangan

Share

Bab 37. Arga Komang Terima Undangan

Auteur: Andy Lorenza
last update Dernière mise à jour: 2024-10-14 01:41:51

Tidak ada kesulitan yang berarti bagi utusan mengantarkan undangan pada Arga Komang, sebab saat itu sang Panglima memang tengah berada di kawasan luar istana karena ditugaskan untuk memperketat penjagaan bagi orang yang tidak di kenal untuk memasuki kawasan istana Kerajaan.

Karena utusan penyampaian undangan itu merupakan salah satu warga Desa Kuta, tentu saja para prajurit mengenalinya dan di bebaskan untuk masuk kawasan istana Kerajaan itu untuk menemui Panglima atau siapa saja yang hendak ditemui.

Setelah mendapatkan surat berupa gulungan kain tipis dari salah seorang warga desa, Arga Komang membacanya dalam sebuah ruangan tempat ia biasa bertugas sebagai Panglima.

“Teruntuk Saudaraku Arga Komang selaku Panglima Kerajaan Dharma, kami hendak menyampaikan undangan pertemuan melalui surat ini. Pertemuan itu sendiri akan kami adakan di balai Desa Kuta besok sore, kami harap saudara berkenan untuk datang. Dari kami atas nama rakyat Kerajaan Dharma Wayan Bima,” terkejutlah Arga Komang me
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 197. Sebelah Utara Gunung Merapi

    “Pantas saja dia memiliki 2.000 lebih anak buah, dan padepokan yang ia pimpin itu sudah dapat dikatakan sebuah Kerajaan yang besar,” ujar Sultan Demak.“Selain memiliki anak buah yang banyak, mereka juga sangat terlatih yang tentunya akan menjadikan mereka kuat. Jika prajurit dengan jumlah yang sama dikerahkan ke sana saya rasa akan sulit menaklukan mereka, cara satu-satunya untuk menghadapi anak buah si keparat itu dengan melipatkan gandakan kekuatan pasukan,” tutur Arya.“Satrio Mandalu sekarang memiliki berapa banyak prajurit di istananya?”“Sekitar lebih kurang 1.000 orang Kanjeng Sultan.”“Prajurit di istanaku hampir mencapai 3.000 orang, jika saya kerahkan semuanya tentu istana ini akan mengalami kekosongan prajurit.”“Tidak usah Kanjeng Sultan, setelah nanti para Raja Kerajaan di kawasan timur itu berhasil dikumpulkan nanti akan diketahui seberapa besar dan banyaknya prajurit jika digabungkan,” ujar Arya.“Hemmm, ya benar Dezo. Nanti sekitar 2.000 orang prajurit istana ini bisa

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 196. Kebiadaban Masih Berlanjut

    Pangeran Durjana yang saat itu berada di dalam air segera arahkan pandangan ke arah yang ditunjuk Gurunya itu, ia tersenyum lalu menyelam ke dalam air.“Wuuuuuuus..! Buuuuuuuk..! Byuuuuuuuur..! Byuuuuuur..! Ha..ha..ha..!”Sebuah batu sebesar jempol kaki yang di ambil Pangeran Durjana dari dasar sungai saat menyelam tadi, ia lemparkan tepat mengenai badan seekor babi yang tengah menyeberang dengan rombongannya, babi itu meraung kesakitan dan tiba-tiba berlari hingga terdengar tawa kedua pria di dalam dan di tepi tebing seiring deburan air sungai itu.“Ayo Guru melompat ke sini..! Jangan bilang kau takut air dan tak pandai berenang pula..! Ha..ha..ha..!” ajak Pangeran Durjana.Mendengar ajakan seperti menantangnya itu, Setan Tanduk Neraka melepaskan bajunya lalu menceburkan diri ke dalam sungai. Mereka berdua terlihat seperti anak-anak yang mandi di sungai suka bersenda-gurau dan bermain air, bahkan beberapa kali kepala Pangeran Durjana di benam-benamnya sebab muridnya itu selalu mengat

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 195. Mengirim Mata-mata

    “Bohong...! Kau pasti tahu rencana apa yang akan disusun Rajamu itu..! Ayo, jujur saja sebelum yang mulia nanti memberi perintah untuk menghabisimu..!” kembali pengawal itu mengancam.Kesetiaan utusan Kerajaan Mandalu itu sangat teruji dengan tetap diam meskipun di siksa sedemikian rupa, pengawal istana Kerajaan Perisai Timur dibuat geram dan kesal. Kalau saja Gandika Ireng tidak melarang utusan itu untuk dibunuh, mungkin saat itu juga si pengawal menghabisinya.Dua dari tiga orang utusan ke Kerajaan Perisai Timur yang berhasil melarikan diri itu, kini telah tiba kembali di istana Kerajaan Mandalu. Mereka langsung menemui Satrio Mandalu di ruangan kebesaran istana Kerajaan itu, untuk melaporkan bahwa salah seorang dari mereka ditangkap prajurit Kerajaan Perisai Timur.“Kenapa sampai terjadi salah seorang dari kalian ditangkap oleh prajurit Kerajaan Perisai Timur itu?” tanya Satrio Mandalu terkejut setelah mendapat laporan salah seorang dari utusannya itu tertangkap.“Maafkan kami yang

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 194. Gandika Ireng

    “Parjurit di depan mengatakan jika Kisanak bertiga ini merupakan sahabat Kanjeng Sultan Demak, benarkah demikian?” tanya Sowan Broto kepala Desa Rowo itu saat menerima kedatangan dan mengajak mereka masuk ke rumah tepatnya di ruangan tamu.“Benar Mas, Saya Arya, ini Bidadari Selendang Biru dan ini Dewa Pengemis.”“Perkenalkan juga nama Saya Sowan Broto dan saya sebagai kepala desa di sini,” mereka saling berjabatan tangan.“Benarkah di desa ini telah terjadi tindakan pemerkosaan oleh dua orang pria yang tak dikenal Mas Sowan?”“Benar Arya, makanya kami langsung memberi laporan pada Kanjeng Sultan di istana mengenai hal itu. Dan beliau mengirimkan sejumlah prajurit istana ke sini,” jawab Sowan Broto.“Lalu di mana sosok perempuan tua yang juga datang bersama prajurit ke desa ini?”“Oh, Nyi Intan yang Arya maksudkan?” Arya hanya mengangguk.“Beliau dan Panglima serta sejumlah prajurit bergerak ke arah utara setelah menyisir kawasan desa ini tak menemukan dua orang pria yang telah melaku

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 193. Dua Orang Prajurit Melapor

    Setelah puas melakukan aksinya menggagahi kedua wanita itu secara bergiliran, Pangeran Durjana dan Setan Tanduk Neraka segera meninggalkan desa itu. Jika para wanita yang telah menjadi korban kebiadaban mereka selalu melaporkan pada suami atau warga yang lain, tidak demikian dengan dua orang wanita yang baru saja digagahi itu.Tak diketahui alasannya kenapa mereka hanya diam saja setelah diperlakukan seperti binatang itu, mungkin karena merasa ketakukan akan ancaman Pangeran Durjana dan Gurunya tadi, atau juga tak mau bicara karena malu sebab itu merupakan aib keluarga mereka jika diceritakan dan diketahui orang lain.Yang pasti setelah kedua wanita itu dapat bangkit berdiri dan membenahi pakaian, mereka pun menuju rumah masing-masing dan ikut beristirahat siang bersama anak-anak.“Tinggal satu wanita lagi di kawasan tengah ini yang musti kita gagahi Guru, setelah itu kita akan kembali ke kawasan timur.”“Benar bocah bejad..! Di kawasan timur nanti tentunya tidak akan sesulit ini kita

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 192. Desa Rowo Geger

    Rontaan dan pekik minta tolong dari sepasang petani itu tidak mereka hiraukan, justru hal itu makin menambah semangat kedua pria itu melakukan perbuatan bejad mereka. Setelah puas menggagahi wanita petani itu ditinggalkan begitu saja, kedua pria bejad itu pun pergi dengan tawa terbahak-bahak dan menghilang di balik semak-semak dan pepohonan kecil di kawasan itu.Beberapa saat kemudian wanita petani berusaha bangkit sambil membenahi pakaiannya terlebih dahulu, sambil menangis ia berdiri dan berjalan gontai ke arah suaminya yang terikat di batang pohon. Dengan sisa tenaganya wanita itu pun berusaha melepaskan tali dari akar-akaran yang mengikat kedua tangan suaminya, setelah tali terlepas wanita itu jatuh pingsan.Tak terbayangkan betapa pilunya hati pria petani di depan matanya istrinya itu digagahi secara bergiliran oleh dua orang pria yang tak ia kenal, ia lalu memeluk tubuh istrinya yang saat itu terkulai lemas, terdengar kembali teriakan pilu minta pertolongan dari sang suami.Kedu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status