Sistem Penakluk Heroine

Sistem Penakluk Heroine

last updateLast Updated : 2025-10-04
By:  SATAN_666Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
29Chapters
230views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Arya, seorang remaja biasa, mati secara tragis dan terbangun kembali di dunia fantasi bernama Libra. Namun ia tidak reinkarnasi sebagai pahlawan… melainkan Arthur Pendragon, karakter tragis dalam game yang dulu sering ia mainkan. Arthur ditakdirkan mati muda karena cinta terlarang dengan sang ratu. Tapi kali ini, nasib tidak memberinya pilihan. Sebuah suara sistem bergema di kepalanya: [Misi Utama: Taklukkan seluruh heroine di dunia ini] [Kegagalan: Jiwa disiksa selamanya di Neraka Abadi] Dengan pesona A+ yang bisa memikat siapa saja, namun tubuh yang lemah, Arthur harus berjalan di atas garis tipis antara cinta dan kematian. Setiap tatapan, setiap kata, bahkan setiap senyum bisa menjadi awal jalur obsesi… atau tragedi. Di dunia di mana bangsawan, saint, dan ratu agung bergerak dalam intrik politik, Arthur hanya punya satu pilihan: menulis ulang takdirnya sendiri. ⚔️ Apakah ia mampu menjinakkan para heroine yang bisa menyelamatkan sekaligus menghancurkannya? 🔥 Atau justru tenggelam dalam jerat obsesi sang ratu dan harem berbahaya yang ia bangun sendiri?

View More

Chapter 1

Bab 1 Kebangkitan Penakluk

“Di mana aku…?” gumamku lirih.

Cahaya keemasan menyilaukan pandangan, membuatku refleks menutup mata sejenak. Begitu perlahan kubuka kembali, aku ternganga. Karena aku berada di dalam sebuah ruangan mewah.

Dindingnya berlapis emas berukir simbol naga bersayap, lampu kristal raksasa menggantung di atas kepala, dan karpet merah tebal terhampar di bawah kakiku. Setiap detailnya terlalu nyata untuk disebut mimpi, tapi juga terlalu mustahil untuk dianggap kenyataan.

Kepalaku masih terasa berat, pandanganku berkunang-kunang. Jantungku berdetak semakin kencang, seakan ingin meloncat keluar.

"Apa yang terjadi...? Dimana aku berada...?"

Saat aku sedang gelisah tanpa tahu apa yang terjadi.

Tiba-tiba, udara di depanku bergetar. Sebuah cahaya biru transparan muncul begitu saja, membentuk kotak notifikasi melayang.

[DING!!!]

[Sistem Penakluk Berhasil Terpasang]

[Misi Utama: Menaklukkan seluruh heroine di dunia ini]

[Kegagalan: Jiwa disiksa selamanya di Neraka Abadi]

Aku terbelalak. Kata-kata itu seperti ukiran kematian yang menancap di otakku. Nafasku memburu, tenggorokanku kering, dan bulu kudukku berdiri.

“Apa… maksudnya ini…?” pikirku panik.

Suara dentingan notifikasi itu tidak hilang, justru bergema di dalam kepalaku, menegaskan bahwa semua ini bukan sekadar halusinasi. Punggungku terasa dingin saat aku menatap sekeliling ruangan asing itu. Pilar marmer putih berukir emas menjulang tinggi, langit-langit dihiasi mural bintang, dan aroma dupa samar memenuhi udara.

Lalu, tanpa aba-aba, sebuah bayangan bergerak. Dari balik cahaya keemasan, perlahan muncul sosok wanita misterius.

Dia tinggi semampai, rambutnya panjang berwarna perak berkilau yang memantulkan cahaya kristal. Sepasang matanya berwarna ungu amethyst, tajam sekaligus memesona, seakan bisa menembus batinku. Gaun putih panjangnya berkilauan, bagaikan cahaya bulan yang menyelimuti malam.

“Arya…” suaranya lembut, tapi menancap di telinga seperti bisikan ilahi.

“Kau telah terpilih oleh Sistem Penakluk. Tugasmu sederhana… namun resikonya mematikan.”

Aku menelan ludah. “Menaklukkan… seluruh heroine di dunia ini?” tanyaku dengan suara bergetar.

Wanita itu tersenyum samar. Senyum indah, tapi tatapannya menusuk dingin.

“Benar. Dunia itu dipenuhi wanita-wanita hebat seperti prajurit yang tangguh, bangsawan, saint, penyihir, bahkan putri kerajaan. Mereka adalah kunci takdirmu. Jika kau berhasil menjadikan mereka milikmu, kau akan berdiri sebagai penguasa yang tak tertandingi. Namun…”

Ia berhenti sejenak, lalu melangkah mendekat. Jaraknya hanya sejengkal dariku, napas hangatnya terasa di wajahku, membuat bulu kudukku meremang.

“Jika kau gagal…” suaranya berubah dingin bagai es, “jiwamu akan terkoyak, dilempar ke dalam Neraka Abadi di mana rasa sakit tak pernah berakhir.”

Tubuhku bergetar hebat. Dadaku terasa dihantam palu, membuat nafasku semakin berat. Semua ini terlalu cepat, terlalu gila untuk dipahami.

“Apa… aku punya pilihan lain?” tanyaku lirih.

Wanita itu menggeleng pelan. “Tidak ada. Kau sudah menandatangani kontrak ketika jiwamu dibawa dari dunia lamamu. Ingat ini baik-baik, Arya: di dunia itu, kekuatan, cinta, dan nafsu adalah mata uang tertinggi.”

Dadaku terasa sesak, seakan semua jalan keluar ditutup rapat. Aku hanya bisa menatapnya dengan wajah pucat.

Wanita itu tersenyum samar, lalu berbisik:

“Semoga beruntung, Arya… atau lebih tepatnya, Arthur Pendragon.”

Seketika tubuhnya berubah menjadi cahaya perak, menghilang dari hadapanku, meninggalkan aroma samar bunga malam.

Aku ternganga. “Arthur… Pendragon?” gumamku bingung. Tapi sebelum sempat mencerna maksud kata-katanya, kepalaku mendadak berat. Kesadaranku ditarik dengan paksa ke dalam pusaran gelap.

Ketika mataku terbuka lagi, aku sudah berada di sebuah kamar luas dengan jendela besar yang memancarkan cahaya matahari hangat. Ranjang empuk berselimut sutra ada di belakangku, tirai ungu berhias bordir emas bergoyang pelan diterpa angin.

Aku menunduk, dan langsung tercekat.

Tanganku… kecil. Jauh lebih mungil dibandingkan tubuhku yang seharusnya berusia 18 tahun. Sendi-sendiku terasa ringan, tapi sekaligus asing, seakan-akan tubuh ini bukan milikku.

Karena panik, aku berlari ke arah cermin tinggi di sudut ruangan. Begitu melihat bayangan di sana, napasku tercekat.

“Tidak mungkin…”

Yang kulihat bukan lagi Arya, pemuda SMA yang baru lulus, melainkan seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun. Rambutnya hitam pekat, matanya berkilauan emas, dan wajahnya tampan dengan aura bangsawan. Pakaian putih-biru berhiaskan bordir emas menempel di tubuh mungil itu.

Aku butuh hampir sepuluh menit hanya untuk menenangkan diri. Nafasku terengah, keringat dingin mengalir deras, dan kepalaku masih terasa pening.

“…Kalau ini seperti game atau novel,” gumamku putus asa, “harusnya aku bisa melihat status diriku sendiri.”

Dengan tekad, aku berkata dalam hati:

“Status.”

Seketika, layar transparan biru muncul, menampilkan huruf-huruf bercahaya:

[Status Pemilik]

Nama: Arthur Pendragon (Arya)

Usia: 10 Tahun

Level: 1

Judul: Reinkarnator – Penakluk Terikat Kontrak

Kekuatan Fisik: E

Kecerdasan: C+

Daya Tahan: D

Kecepatan: D+

Pesona: A+

Afiliasi: Kerajaan Helios

Poin Skill: 0

Poin Pesona: 0

Poin Kasih Sayang: 0

Misi Utama: Menaklukkan seluruh heroine di dunia ini

Kegagalan: Jiwa disiksa selamanya di Neraka Abadi

Aku terdiam, saat melihat kata-kata itu terpampang jelas di depan mata, tanpa bisa kutolak.

Aku menggenggam erat tanganku yang kecil, dadaku naik-turun tak terkendali.

“Arthur Pendragon…? Jadi ini… tubuh baruku?”

Dan tanpa kusadari, dengan terbukanya layar itu… hidupku yang lama benar-benar telah berakhir.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
29 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status