Share

Bab 71

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-03-23 21:16:33

“Nathan, kenapa kamu tidak minum?” Andrew bertanya kepada Nathan dengan nada sarkastis. “Seorang napi mana mungkin tidak pernah minum alkohol?!”

Andrew terus menatap Nathan yang sedari tadi hanya memakan makanan biasa dan hanya meminum secangkir teh.

Mendengar itu, Nathan hanya tersenyum. “Aku bukannya tidak bisa minum, hanya saja, bagiku minum teh dan minum alkohol tidak ada bedanya, lebih baik minum teh, lebih bagus untuk menghemat uang.”

Andrew tercengang saat mendengar itu lalu tertawa terbahak-bahak. “Maksudmu tadi, artinya kamu sangat toleran pada alkohol?”

“Sejauh ini, aku tidak pernah mabuk,” Nathan berkata dengan santai.

Saat itu, Andrew seketika menjadi tertarik. “Kalau begitu, mari kita bertanding, aku juga tidak pernah menemukan orang yang bisa menyaingiku saat minum, hari ini ayo kita bersenang-senang!”

Sambil berkata, Andrew memanggil pelayan untuk mengantarkan satu botol alkohol lagi.

“Nathan, sejak kapan kamu bisa minum alkohol? Jangan berbicara sembarangan, disini jug
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rolan Noma
paling kurang suka sama papanya nathan. anehlah pokoknya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1529

    Nathan menatap kerumunan. “Entah aku ingin membunuhnya atau tidak, itu urusanku. Jangan kira sorakan kalian bisa menutupi cara kalian memperlakukanku sebelumnya.”Suara Nathan lemah, namun cukup untuk membuat setiap orang yang mendengarnya begidik.Semua langsung diam.Ryuki tertawa pahit. “Mereka semua memang sampah dunia bela diri. Menyedihkan tinggal di Moniyan dengan orang-orang seperti ini.”Dia menyeka darah di bibirnya. Roh spiritual di tubuhnya muncul semakin jelas, kabut hitam mengepul membungkusnya.“Nathan, ayo kita habiskan semuanya. Bertempur sampai titik darah penghabisan!”Nathan tersenyum tipis. “Bertarung sampai mati? Ryuki, hahaha… kau bahkan belum layak.”Dalam kedipan mata, tubuh Nathan menghilang, muncul tepat di depan Ryuki, dan—BAAM!BRAAAK!Tinju emas itu menghantam dada Ryuki, tulangnya melengkung, tubuhnya terpelintir dan terhempas jauh sebelum menabrak tembok.Di tempat duduk pengamat, Ryujin yang sejak tadi memperhatikan akhirnya berdiri. “Nathan… aku suda

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1528

    Dantian di dalam tubuh Nathan berputar liar, sementara aura Tahap Surga itu perlahan berubah bentuk. Aura yang tadinya hanya sebesar ibu jari kini tumbuh, wajah dan indranya mulai terbentuk, seperti versi mini dirinya sendiri.Perubahan pada Tahap Surga itu ikut menarik bentuk fisiknya. Secara teori, Nathan bisa mengubah wujud seenaknya, tak lagi diikat oleh hukum langit dan bumi. Tapi energi spiritual di dunia sudah menipis dan mengubah penampilan sekarang hanyalah mimpi.Yang dibutuhkannya bukan wajah baru, tapi kekuatan.Nathan membuka mata. Dua sinar emas menembus langit, menyapu awan gelap sampai buyar.Aura di tubuhnya melompat, bukan naik satu tingkat, tapi seperti melonjak dari tebing ke puncak gunung. Tubuh fisiknya juga mengeras puluhan kali lipat.Terobosan yang terlalu gila untuk dipercaya.Wajah Ryuki mengkerut, seperti baru menelan racun.Sebelumnya saja, saat Nathan masih berada di tahap awal puncak Villain, Ryuki membutuhkan puluhan jurus untuk memberi tekanan. Sekaran

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1527

    Ryuki menatap pemandangan itu dengan wajah yang menegang. Dalam pikirannya, roh spiritualnya berbicara, dengan suara serak dan cemas. “Dua kali badai petir dalam satu terobosan? Dia bukan manusia biasa, pemuda ini sangat berbakat.”Ryuki mengatupkan rahangnya, napasnya memburu. Jika Nathan benar-benar melewati badai petir ini, maka keseimbangan kekuatan di Moniyan akan berubah selamanya.Ia mengepalkan tangannya dengan kuat. “Aku tidak akan membiarkanmu selesai, Nathan.”BRAAAKKK!Namun sebelum ia bisa bergerak, kilatan cahaya di langit menyambar untuk terakhir kalinya.Ledakan petir terakhir itu mengguncang seluruh Moniyan. Petir keemasan yang membungkus tubuh Nathan menyebar ke segala arah, menelan arena dalam lautan cahaya.Ketika cahaya itu padam, ia tidak lagi terbaring.Nathan berdiri.Di tengah kepulan asap dan puing, tubuhnya tegak, mata terbuka lebar, memancarkan dua garis cahaya panas, menembus udara dan menatap lurus ke arah Ryuki Zellon.Dalam diam itu, bahkan petir pun be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1526

    Sementara itu, Prisly yang berdiri tak jauh dari sana, menatap tubuh Nathan dengan mata membara. Aura spiritual di tubuhnya melonjak, dan tanpa ia sadari, cahaya putih memancar dari kulitnya.Cahaya itu semakin kuat, semakin terang dan perlahan membentuk zirah putih di sekeliling tubuhnya. Ia melangkah maju, mendekati Nathan, lalu berlutut di sisinya.Zirah putih itu berdenyut pelan, memancarkan sinar suci yang lembut. Cahaya itu merambat ke tubuh Nathan, menyelimuti luka-lukanya satu per satu.Dalam hening yang menggantung di udara, terdengar bisikan samar dari Prisly. “Kau tidak akan mati dengan semudah itu, Kak Nathan.”Dan perlahan di dada Nathan yang nyaris tak bergerak, detak jantungnya berdenyut lagi.Namun, tubuh Nathan masih terbaring di tengah kawah. Zirah suci yang diciptakan Prisly terus berpendar lembut, tapi tidak cukup untuk membangunkannya. Cahaya emas di tubuhnya redup bahkan hampir padam.Dari kejauhan, Ryuki menyeringai. “Hahaha… kalian tak bisa menyelamatkannya.” S

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1525

    Dari puncak kepalanya, muncul cahaya hitam pekat, bergulung seperti pusaran api neraka. Energi itu bukan lagi milik manusia, kekuatan yang menghapus udara, menekan segalanya di bawah beratnya.Arena Moniyan bergetar hebat, batu-batu pecah, udara seakan menjerit. Orang-orang di sekitar mulai berlutut, dada mereka terasa seperti dihantam benda tak terlihat. Beberapa bahkan pingsan.Nathan berdiri di tengah pusaran itu, darah mengalir di pelipisnya. Namun matanya masih menyala emas membara, ia menantang kekuatan itu.Ia mengepalkan tinju, energi Taiju berputar di sekitarnya, menggandakan kekuatannya hingga lengan kanannya tampak membesar, bersinar seperti bintang jatuh.“Pukulan Naga Penghancur!”Tinju itu menembus badai hitam yang menghancurkan di atasnya. Udara bergetar, langit terbelah, dan dunia semakin memanas. Pertarungan dua kekuatan ekstrem kembali meledak di jantung Moniyan.DUAAR!Cahaya hitam pekat menabrak semburan energi naga dari tinju Nathan, dan dalam sekejap dunia seakan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1524

    BAAAAM!Nathan terpental beberapa meter ke belakang, debu berputar di sekeliling tubuhnya.Kerumunan terdiam melihat pemandangan itu.“Ryuki masih punya jurus cadangan,” gumam seseorang dengan wajah ngeri.Tapi sebelum mereka sempat lega, suara desiran keras terdengar. Nathan yang tadi terpukul mundur memutar tubuh di udara dan menghantam balik dengan tinju emasnya.BRAAAK!Telapak tangan emas besar muncul di langit dan menghantam tubuh Ryuki dari depan. Tubuh Ryuki terpental sejauh beberapa meter, menghancurkan dinding batu di belakangnya.Keduanya berdiri lagi dengan sama-sama terengah, sama-sama berdarah, namun mereka masih tetap tersenyum.Pertarungan itu masih seimbang. Dua naga, dua kekuatan, satu dunia yang hampir runtuh.Namun hasil seri ini bukanlah kebanggaan bagi Ryuki. Ia adalah puncak Villain, penguasa badai, dan sekarang ia dipaksa berdiri sejajar dengan seseorang yang belum melewati badai sama sekali.Rasa malu, amarah dan kebencian terlihat jelas di wajahnya.“Nathan!”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status