Share

Bab 19

Claire menatap Kayla sekilas, lalu meletakkan kembali gelang mutiara itu. Kemudian, dia berkata sambil menyunggingkan senyuman, "Bukan aku yang memesan barang palsu, jadi aku nggak akan menanggung kesalahannya."

Kayla mendekatinya dan menarik tangan Claire. "Claire, sebaiknya kamu jujur saja. Bagaimanapun, Perusahaan Vienna ini adalah jerih payah ayahmu. Nggak mungkin kamu akan menghancurkannya, 'kan?"

"Yang kukatakan tadi semua jujur." Claire menarik kembali tangannya dengan ekspresi datar, lalu mengambil gelang mutiara itu ke hadapan wanita paruh baya tersebut. "Nyonya, aku mengerti perasaan kalian. Setelah menghabiskan begitu banyak uang, malah mendapatkan barang palsu, wajar saja marah."

"Tapi, kalian tenang saja. Aku nggak akan membiarkan nama Vienna tercoreng karena masalah barang palsu ini. Setelah kebenarannya terbukti, aku jamin akan mengembalikan uang kalian, sekaligus memberikan kalian perhiasan yang asli."

Wanita itu tertegun sejenak. Bukan hanya uangnya yang bisa kembali, dia bahkan bisa mendapat perhiasan asli dengan cuma-cuma. Tentu saja wanita itu bersedia.

"Baiklah, kalau begitu kamu jelaskan dulu kenapa bisa terjadi hal seperti ini. Kami hanya menuntut sebuah penjelasan."

Claire berjalan ke hadapan staf pembelian itu dan berkata, "Saat kuserahkan daftar ini, aku sudah mengingatkan bahwa kalau ada kesalahan, kalian yang harus menanggung semuanya, 'kan?"

Staf pembelian itu langsung terkesiap dan menundukkan kepala. "Tapi, semua barang itu memang dipesan sesuai dengan daftar yang Anda berikan."

"Claire, bagian pembelian hanya membeli barang sesuai dengan daftar yang kamu berikan. Mana bisa menyalahkan mereka kalau terjadi kesalahan?"

"Kalau begitu mau menyalahkanmu?" tanya Claire sambil menatap Kayla.

Kayla terdiam, raut wajahnya berubah drastis.

Javier mengerutkan dahinya sambil menatap Claire dengan dingin. Dia sangat paham bahwa Perusahaan Vienna ini adalah warisan dari ibu Claire. Jadi, Claire tidak mungkin akan mengorbankan reputasi yang telah dibangun oleh ibunya.

Claire mengambil daftar pesanan itu dan menunjukkannya kepada semua orang. "Batu mentah yang tertulis dalam daftar ini adalah berasal dari Gunung Dali. Semua orang yang mengerti tentang perhiasan, pasti tahu bahwa setengah dari perusahaan perhiasan yang ada di ibu kota ini menggunakan batu berlian, giok, dan batu permata lainnya yang dipasok dari Gunung Dali."

Beberapa pelanggan lainnya mengangguk sambil menyahut, "Tambang di Gunung Dali memang bagus. Batu giok yang diambil dari sana bahkan bernilai puluhan miliar."

"Benar, batu mentah dari Gunung Dali nggak mungkin palsu."

Claire mengangkat gelang mutiara itu sambil berkata, "Dilihat sekilas saja sudah ketahuan bahwa mutiara di gelang ini terbuat dari bubuk mutiara dan kristal. Seperti yang diketahui semua orang, kristal sangat tidak berharga di pasaran. Harganya tidak semahal emas, perak, ataupun berlian. Selain itu, kualitasnya juga terbagi menjadi kualitas tinggi dan rendah."

"Harga kristal alami terbaik sekitar beberapa ratus ribu per gram, sementara kristal biasa hanya 100 ribu per gram."

Wanita itu menghitung dengan jarinya, lalu bertanya, "Lalu, kristal yang ada dalam gelang mutiaraku ini berharga tidak?"

"Tentu saja tidak berharga, ini Cuma kristal biasa." Claire tertawa kecil, lalu memandang para staf pembelian tersebut.

"Kalian sudah bekerja selama ini di perusahaan perhiasan, sampai sekarang masih belum paham dengan batu mentah dari Gunung Dali?"

Para staf pembelian itu menunduk dengan wajah muram.

Kayla merasa takut dalam hati, tetapi dia tidak bisa memberi kesempatan pada Claire untuk membalikkan situasi. "Mereka memang membeli dari Gunung Dali, tapi sekarang malah ada barang palsu. Berarti batu mentah dari Gunung Dali itu nggak semuanya barang asli."

Semua orang hanya terdiam menatap Kayla. Kayla merasa bangga dalam hatinya.

Namun, melihat tatapan semua orang tampak aneh, wajah Kayla berubah pucat. Apa dia salah bicara?

Claire tertawa dan berkata, "Direktur Kayla, bagaimanapun, kamu ini kerja di bidang perhiasan. Apa waktu mengambil alih Perusahaan Vienna ini kamu nggak cari tahu dulu tentang Gunung Dali? Jangan menuduh batu mentah Gunung Dali itu palsu hanya karena wawasanmu yang sempit. Ucapanmu ini bukan hanya menyinggung bos Gunung Dali, tapi juga membuat orang-orang di industri ini mentertawakanmu."

Wajah Kayla merona merah karena malu. Apalagi perkataan terakhir Claire membuat orang lain diam-diam mentertawakan Kayla.

"Masalah mutiara palsu ini bukan terletak pada barang pasokan kita. Kalau memang bermasalah, kita bisa menanyakannya langsung pada pihak Gunung Dali. Kalau barang ini bukan dari mereka, berarti ada yang sengaja mengganti vendor dan ingin memfitnahku."

Usai bicara, pandangannya seolah-olah melirik ke arah Kayla dan berkata, "Aku bekerja dalam bidang desain perhiasan di Negara Sahara. Dimulai dari emas, perak, berlian, permata, giok, ataupun batu akik, semuanya sudah pernah kugunakan. Memangnya aku nggak bisa membedakan mana yang asli atau bukan?"

Sambil berbicara, dia melihat semua anggota staf pembelian. "Sepertinya sudah saatnya mengganti semua staf pembelian.

Satu kalimat darinya membuat semua staf pembelian sontak memucat.

Kayla terlihat gelisah, tetapi dia berkata dengan nekat, "Claire, kalau memang ada masalah dengan staf departemen pembelian, kamu juga nggak boleh mengganti mereka begitu saja. Bagaimanapun, mereka hanya mengikuti perintah ...."

"Jadi, maksudmu daftar pesananku ini yang bermasalah?"

"Aku ...."

Claire mencibir, "Seperti yang dilihat semua orang tadi, pesananku tertulis harus dibeli dari Gunung Dali. Kenapa begitu pesanannya sampai di tangan mereka jadi salah?"

"Saat itu sudah kutegaskan, kalau ada kesalahan yang terjadi, semua akan jadi tanggung jawab departemen pembelian. Sebagai pihak manajemen perusahaan, anak buahmu melakukan kesalahan sebesar ini menjual barang palsu kepada pelanggan. Kalau kamu bisa bertanggung jawab, aku nggak akan ikut campur."

Kayla menggigit bibirnya dan menatap Javier dengan kewalahan.

Javier juga merasa kecewa terhadap penanganan Kayla kali ini. Namun, mengingat Kayla memang tidak tahu apa-apa, Javier juga tidak ingin mempermasalahkannya.

"Kalau begitu, pecat saja penanggung jawab departemen pembelian. Lagi pula, ini memang kesalahan mereka."

Mendengar penuturan Javier, Claire tidak tahan untuk menyindir, "Sebagai direktur perusahaan, memangnya dia tidak perlu tanggung jawab?"

Kayla tersentak mendengarnya, apa maksud wanita sialan ini?

Tatapan Javier tampak dingin ketika berkata, "Pengetahuan Kayla dalam industri perhiasan tidak sebanding denganmu. Dia bahkan mungkin tidak mengerti kesalahan seperti ini. Kamu mau dia bertanggung jawab bagaimana?"
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ya sebagai pimpinan ya kayla harus tanggung jawablah,masa semua kesalahan yg diperbuat dilimpahkan kebawahannya semua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status