Share

Bab 18

Author: Daun Jahe
Claire menatapnya dengan kedua tangan yang disilangkan di depan dadanya. "Kenapa kamu nggak tanya pacarmu saja? Untuk apa kamu tanya padaku?"

Menggelikan sekali, seolah-olah Claire ingin merebut pacarnya saja!

Kayla kesal hingga wajahnya memucat. "Claire, kamu nggak akan bisa sombong terlalu lama, tunggu saja!"

Setelah mengancamnya, Kayla langsung berbalik dan pergi.

Melihat kepergian Kayla, Claire tersenyum dan membatin, 'Masih belum tentu siapa yang akan menang nantinya.'

Di ruangan kantor.

Claire duduk di depan komputer sedang memeriksa sesuatu. Tiba-tiba, seorang staf masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa dan berkata, "Nona Zora, gawat!"

Melihat kepanikan staf itu, Claire malah mendongak dengan tenang dan bertanya, "Ada apa?"

"Ada beberapa pelanggan yang membeli perhiasan di toko kita dan menyadari bahwa semuanya adalah barang palsu. Sekarang mereka datang ke perusahaan untuk membuat perhitungan. Staf bagian pembelian bilang, semua bahan mentah dibeli sesuai dengan daftar yang Anda berikan."

Selesai mendengar perkataannya, Claire menunduk dan menutup laptopnya. "Ayo, kita lihat dulu."

Di lobi, beberapa orang pelanggan yang marah karena membeli perhiasan palsu itu menimbulkan keributan besar.

"Vienna sudah berpuluh-puluh tahun berkecimpung dalam dunia perhiasan. Sekarang malah menjual barang palsu? Perusahaan kalian nggak mau jualan lagi ya?"

"Gelang mutiara ini harganya jutaan. Aku sudah membawanya ke toko lain untuk diperiksa, ini Mutiara palsu. Toko kalian sekarang menindas konsumen ya?"

Seorang wanita melemparkan gelangnya ke atas meja dan membentak, "Lihat saja, kalau kusebarkan masalah ini, toko kalian pasti tutup!"

Kayla dan beberapa asistennya berjalan keluar dari kerumunan. Dia menghibur pelanggan itu sambil tersenyum, "Nyonya, Anda jangan marah dulu. Kami sudah menghubungi bagian pembelian, pasti ada kesalahpahaman pada masalah ini."

"Salah paham?" Wanita itu menunjuk kotak gelangnya dan berkata, "Lihat saja sendiri, aku beli gelang ini di toko kalian. Aku masih punya bukti kuitansinya juga!"

Kayla malah terlihat tenang ketika berkata, "Nyonya, kami tidak pernah menemukan barang palsu di antara perhiasan kami. Ini pasti kesalahan dari vendor. Anda jangan khawatir, setelah desainer kami datang nanti, saya akan menanyakannya asal-usul barang ini. Kalau ditemukan ada barang palsu ...."

"Ganti rugi dua kali lipat."

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Claire. Tatapan semua orang tertuju pada Claire yang datang terlambat.

Claire berjalan ke meja resepsionis dan melihat gelang mutiara itu sekilas. "Memang mutiara palsu."

"Benar, 'kan? Sudah kubilang ini mutiara palsu!" bentak wanita itu dengan lantang.

Kayla menatap Claire dan berkata, "Claire, bahan material semua dipesan olehmu sendiri. Bagian pembelian juga sudah membelinya sesuai dengan daftar yang kamu berikan. Kenapa bisa ada barang palsu?"

Usai berbicara, asisten di belakang Kayla menyerahkan daftar pembelian kepada Claire.

Melihatnya sekilas, Claire membalas sambil tertawa kecil, "Ini memang daftar yang kuberikan."

"Claire, bukankah ini sama saja dengan kamu merusak reputasi Vienna? Kamu menipu pelanggan?"

Wanita itu menatap Claire, lalu berkata, "Kamu yang memasok barang palsu ini? Licik sekali kalian! Toko apa ini, cepat ganti rugi!"

"Benar, ganti rugi!"

"Kalau kamu tidak memberikan penjelasan hari ini, kami akan menggugatmu. Perusahaan Vienna menjual mutiara palsu dan menipu pelanggan!"

Kayla diam-diam merasa senang. Lihat saja bagaimana kamu akan bertahan di Vienna!

"Ada apa lagi?" Javier dan Roger tiba-tiba muncul dari kerumunan.

Melihatnya, Kayla menghampiri Javier dengan wajah sedih, "Javier, ditemukan barang palsu lagi pada perhiasan Vienna. Tapi, kali ini Claire yang bertanggung jawab dalam pengadaan bahan mentah."

Wanita itu melihat Javier, lalu menghampirinya dan memaki, "Tuan Javier, tahu nggak, saya membeli gelang mutiara seharga jutaan di sini. Tapi, malah dapat barang palsu. Tolong beri penilaian yang adil, bagaimana mungkin perusahaan perhiasan sebesar ini dengan reputasi puluhan tahun menjual barang palsu dan menipu pelanggan?"

Javier memandang Claire dan menghampirinya. Lalu, dia berkata dengan dingin, "Kamu yang bertanggung jawab atas pengadaan barang mentah. Coba berikan penjelasan."
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ayo claire jelaskan dgn fersimu sendiri,supaya kayla gak bisa berkutik lg
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status