Share

17 - Bisikan Hasrat

Satu orang prajurit lain datang, menendang temannya sendiri yang baru dibunuh Mergo. Hal itu membuat Mergo terpaksa melepaskan pedangnya. Dia sedikit panik namun akhirnya memungut pedang lain yang tergeletak di tanah.

Tentu pedang itu tak sebagus pedang hitam damaskus kesayangannya. Namun dia tak punya banyak pilihan. Dia mulai nekat, tak lagi berpikir untuk menghemat staminanya. Itupun membuat sebagian prajurit mulai ragu mendekatinya.

“Apa yang kalian takutkan?” bentak Adipati Labdajaya.

“Itu hanya gertakan anjing yang terjepit. Dia pasti sudah kelelahan.”

“Cepat bunuh dia!” perintahnya.

Mendengar penjelasan Adipati Labdajaya itu, justru membuat para prajurit itu semakin enggan mendekati Mergo. Pikir mereka, jika memang Mergo sudah kelelahan, biarlah prajurit lain saja yang mengambil resiko untuk menyudutkannya.

Anehnya, hampir semua prajurit itu memikirk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status