Share

Bagian 64

"Anda benar-benar kesatria suci, Ratu. Jika bukan kesatria suci, Anda tidak akan bisa menyentuh pedang suci, seperti halnya tetangga kami yang hendak mencuri pedang itu," jawab Tetua Avyan.

"Tapi, kenapa saya bisa terkena sihir hitam?"

"Tunggu sebentar ...."

Tetua Avyan memejamkan mata. Tubuhnya bersinar terang untuk sesaat. Darah tiba-tiba menetes dari lubang hidungnya.

"Kakek! Kakek!" seru Ava. Dia hampir menggendong sang kakek.

"Aku baik-baik saja, Ava," sergah Tetua Avyan.

"Tapi, hidung Kakek ...."

Tetua Avyan mengangkat tangan, memberi isyarat agar sang cucu bersikap tenang. Selanjutnya, dia menatap Gulzar Heer dengan sorot mata iba. Helaan napas beratnya terdengar samar-samar.

"Apa Anda pernah terkena sihir hitam sebelum usia 7 tahun?"

"Beberapa saat setelah saya lahir, peri yang bersekutu dengan iblis mengutuk saya akan membunuh ayah sendiri ...," Gulzar Heer mengepalkan tangan dengan kuat hingga terlihat b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status