Share

Bagian 65

Pangeran Heydar merasa sedikit kecewa. Sebenarnya, dia datang ke kamar Ghumaysa karena ingin bermesraan dengan sang kekasih. Sejak mereka membebaskan pedang hitam dari segel, sikap gadis itu perlahan berubah. Hangatnya pelukan dan lembutnya bibir Ghumaysa sudah sangat jarang dirasakan. Pangeran Heydar sangat haus kasih sayang.

“Heydar, apa yang membuat wajahmu menjadi semuram ini?” tanya Ghumaysa dengan sorot mata iba. “Seseorang menganggumu?”

Pangeran Heydar mendekap erat Ghumaysa. Dia terus mendorongnya, hingga mereka terguling ke kasur. Tangan yang kokoh menyentuh lembut wajah cantik sang kekasih. Namun, saat bibir mereka hampir tak berjarak, Ghumaysa mendorong Pangeran Heydar menjauh.

“Sudah kubilang untuk bersabar, kan, Heydar?”

“Sampai kapan, Ghumaysa? Dulu, kita tak bisa bebas karena statusmu sebagai pelayan Kak Arezha. Sekarang, kita berkuasa. Tapi, kau bahkan menolak untuk dinikahi!”

Napas Pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status