Share

Bagian 63

Bagian 63

Tatapan-tatapan tajam seperti ujung pedang yang menodong. Gulzar Heer segera memberi isyarat untuk membentuk formasi. Pangeran Fayruza dan Alizeh mengambil posisi. Mereka bertiga membentuk lingkaran kecil dengan Putri Arezha berada di tengah-tengah. Tanpa benda sihir pemberian Kayvan, nyawa sang putri bisa saja terancam.

Belasan anak panah para pencuri melesat. Gulzar Heer menebaskan pedang untuk mematahkannnya dengan mudah. Sementara Alizeh mencoba menjauhkan dengan embusan angin kencang. Anak-anak panah itu pun tertancap di berbagai tempat, dahan pohon maupun tanah berlumpur.

“Mereka hanya rakyat yang menjadi korban ketidakadilan. Sebisa mungkin kita tidak melukai mereka!” perintah Gulzar Heer.

“Bagaimana caranya? Nyawa kita terancam, Nona Kesatria!” ketus Alizeh yang tampaknya sedikit tidak terima.

Gulzar Heer berpikir keras sembari terus menangkis serangan anak panah. Dia memahami pemikiran Alizeh. Orang-orang di

Puziyuuri

Maaf kemarin aku gak bisa update karena sibuk ke luar kota

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status