Share

Bagian 84

Tes Tes Tes

Rintik hujan mengecup bumi. Shirin tersentak, lalu refleks mendorong Pangeran Heydar. Pipinya yang merona sangat menggemaskan, membuat sang pangeran terkekeh.

"Rupanya, langit cemburu dengan kita," canda Pangeran Heydar.

Wajah Shirin semakin memerah. Dia mencubit lengan kokoh itu dengan gemas. Pangeran Heydar seketika tergelak.

"Sudah! Sudah! Jangan bercanda! Kita harus segera masuk ke rumah atau akan basah semua."

Pangeran Heydar menyeringai nakal. "Hmm ...  sepertinya basah semua tidak buruk juga. Tubuh kekarku akan semakin seksi."

Wajah Shirin sudah seperti kepiting rebus. Dia mengibas-ngibaskan tangan di atas kepala, seperti mengusir sesuatu. Sementara rintik hujan sudah membuat titik-titik kecil di rambut mereka.

Pangeran Heydar menjadi semakin semangat untuk menggoda. "Bukankah akan romantis berciuman di bawah hujan?" ledeknya.

Shirin sudah tidak tahan lagi. Wajahnya benar-benar cemberut, meskipu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status