Bareksa

Bareksa

last updateLast Updated : 2022-02-20
By:  AlbastomiiOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

"Temanmu ada yang Kala nggak?" tanya Ashton. Nala menghela napas berat. Mereka mulai membuka pembicaraan yang lebih serius daripada berdebat mengenai siapa yang seharusnya membersihkan rumah. Alasan sebenarnya Nala harus pisah rumah dengan orang tuanya dan tinggal di sebuah rumah kuno di desa bersama Ashton. Rumah yang sering dikunjungi Nala ketika ia masih kecil. Rumah yang perlahan terlupakan ketika neneknya meninggal dunia. Rumah ini. Wasiat yang diberikan oleh neneknya sudah jelas, rumah ini diwariskan kepada Donny Ardana—ayah Nala. Namun ada catatan lain yang melengkapi surat wasiat itu. Nenek ingin agar Nala yang menempati rumahnya, tepat saat Nala berusia enam belas tahun. Nenek bilang bahwa banyak kenangan yang harus diingat dan rahasia yang harus diungkap, oleh Nala sendiri. Sudah dua tahun Nenek meninggal dunia, tetapi ayah Nala baru memberitahukan wasiat itu enam bulan yang lalu, setelah Nala lulus SMP. Awalnya Nala tidak siap menerima warisan ini, namun ada hal lain yang memaksa Nala agar segera pindah dan memenuhi wasiat Nenek. Ini mengenai jati dirinya. Bahwa ia bukan manusia biasa, melainkan seorang Bareksa. Sebuah kaum yang memiliki kekuatan khusus, untuk melindungi daerah tempat mereka tinggal. --- Nala bukanlah gadis biasa. Dia seorang Bareksa, ras dengan kekuatan diatas rata-rata manusia pada umumnya. Dalam melaksanakan tugasnya, Nala menyamar sebagai siswi SMA Rajasanagara, tempatnya bertemu Bagus, kakak kelas anggota OSIS yang ramah dan murah senyum. Mampukah Nala mengemban tugasnya sebagai Bareksa? Ataukah dia memutuskan untuk mengabaikan status rasnya agar bisa menjalani kehidupan normal selayaknya anak SMA?

View More

Chapter 1

Prolog

Gadis itu muncul dari gelapnya malam. Langkahnya terseok, pergelangan kaki kirinya menekuk dengan tidak wajar. Sesekali dia menoleh ke belakang dengan raut wajah ketakutan.

Dia mengugu, berusaha untuk tidak tersungkur di aspal yang keras. Sorot matanya menatap dengan penuh harap ketika dia melihat sebuah cahaya di kejauhan. Sebuah mobil mendekat, membangkitkan asa pada diri gadis tersebut.

"Tolong," rintihnya lirih sembari melambaikan kedua tangannya.

Mobil tersebut mau berhenti. Seorang pemuda dengan mengenakan seragam sekolah bergegas keluar dari balik kursi kemudi dan mendekati gadis itu.

"Mbak ... ngapain di luar malam-malam begini?" tanya pemuda itu heran. Lalu pandangan matanya terantuk pada gaun pesta putih yang dikenakan oleh gadis itu.

Penuh dengan noda darah.

"Mbaknya ... terluka?"

Si gadis hanya tergugu kecil dan menganggukkan kepala.

"Ah, baiklah kalau begitu. Tidak perlu khawatir, mbak. Akan saya antarkan ke rumah sakit terdekat." sekali lagi pemuda itu menyelisik figur si gadis. "Mbak bawa tanda pengenal kan?"

Lagi-lagi, gadis itu menganggukkan kepala.

"Syukurlah. Ayo, saya bantu naik ke mobil saya."

Pemuda itu membantu si gadis naik ke dalam mobil sebelum kembali ke kursi kemudi. Setelahnya, pemuda itu menjalankan kembali mobilnya. Sesekali diliriknya si gadis yang terdiam sembari memeluk dirinya sendiri, gemetar seakan sedang kedinginan.

"Kalau boleh tahu, apa yang terjadi mbak?" tanya pemuda itu.

"Makan ... " gumam si gadis pelan. "Saya datang ke pesta. Saya mengambil makanan. Tetapi ... seseorang mencegah saya makan."

Pemuda itu mengernyitkan keningnya. "Orang itu ... mencegah mbaknya buat makan?"

Gadis itu menganggukkan kepala.

"Aneh," gumam si pemuda. "Apa mbaknya ambil makanan yang nggak seharusnya dimakan? Atau ... mungkin mbaknya korban bully ya?"

Gadis itu tidak menjawab.

"Mbaknya harus berkata terus terang kalau nanti ditanya sama polisi. Harus cerita dari awal sampai akhir, jangan ada yang ditutupin. Pelaku bully kalau nggak diproses secara hukum memang nggak kapok."

Tetap tidak ada jawaban.

Pemuda itu melirik si gadis di sebelahnya. Dia cukup cantik walaupun riasannya sudah agak berantakan. Pandangan matanya lurus ke depan, mulutnya berkomat-kamit seakan sedang membaca doa.

Tiba-tiba sesuatu menabrak kaca depan mobil si pemuda.

Si pemuda terkejut. Dia menginjak pedal rem dengan spontan. Setelah mobil mendecit dan berhenti, pemuda itu melihat segumpal bulu teronggok di kap mobilnya, bergerak-gerak dengan lemah. Dia segera turun dan memeriksa gumpalan bulu tersebut, yang ternyata adalah seekor burung gagak.

"Apa-apaan?" sang pemuda memegang burung itu dengan kedua tangannya. Dia celingukan, berusaha mencerna kenapa burung tersebut bisa menabrak mobilnya.

"Itu sebuah tanda." Tiba-tiba pemuda itu mendengar sebuah suara. Si gadis keluar dari dalam mobil dan mendekati pemuda itu tanpa disadarinya.

"Tanda apa, mbak?"

"Sebenarnya bukan saya yang ingin makan. Tetapi Dia yang Terbuas yang ingin makan."

"Apa? Dia yang ... apa tadi?"

"Dia yang Terbuas," ucap si gadis dengan intonasi perlahan namun tegas. "Dia yang ada di puncak rantai makanan. Dia ... adalah alasan saya hidup hingga saat ini."

Satu sosok hitam muncul dari belakang gadis itu, datang entah darimana. Langkahnya perlahan namun mengancam, membuat si pemuda mundur dengan gugup. Dia salah. Dia menyadari, seharusnya tidak memberi tumpangan pada orang asing di tengah malam.

"Selamat makan."

Sosok itu menerkam si pemuda. Dia tidak sempat berlari ataupun melindungi diri. Hanya teriakan kesakitannya yang terdengar membelah keheningan malam.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status