Share

Bagian 83

Waktu berlalu tanpa terasa. Hubungan Shirin dan Pangeran Heydar masih agak canggung. Meskipun berada di bawah satu atap, mereka malah saling menghindar. Shirin menyibukkan dirinya dengan membuat berbagai jenis ramuan obat. Sementara Pangeran Heydar kembali melatih ilmu bela diri dan teknik berpedangnya. Dia bahkan membuat pedang dari kayu untuk menunjang latihan.

 “Ha! Hyat!”                        

Pedang kayu terus dipukulkan ke boneka latihan. Keringat membasahi tubuh kekar Pangeran Heydar. Namun, wajahnya tak tampak letih sedikit pun. Dia memang petarung hebat dari sejak lama. Sungguh sayang, petarung sehebat dirinya pernah terperdaya akibat cinta.

Bruk! Bruk! Krak!

Boneka kayu latihan patah. Begitu juga dengan pedang kayu di tangan Pangeran Heydar. Dia tersenyum puas. Hasil latihan terakhir cukup baik.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status