Share

Akhir Kisah

Waktu berjalan begitu cepat, keesokan harinya tepatnya pukul sepuluh siang Resty sudah diperbolehkan pulang. Sejujurnya Resty meminta pulang sedari tujuh pagi tadi, tapi dokter belum mengizinkan. Setelah kondisinya benar-benar sudah pulih, baru dokter mengijinkannya untuk pulang.

"Dafian nggak rewel kan, Mas?" tanya Resty, memang Dian membawa pulang cucunya terlebih dahulu, itupun atas saran dokter.

"Nggak kok, kata mama anteng," jawab Dony. Mendengar itu, hati serta pikiran Resty menjadi tenang.

"Lalu bagaimana dengan Zara." Resty kembali bertanya.

"Zara juga nggak rewel kok, malah kata mama seneng banget," sahut Dony.

"Syukurlah, auh." Resty hampir saja terjatuh jika Dony tidak sigap.

"Sayang kamu baik-baik saja kan?" tanya Dony dengan raut wajah khawatir.

"Aku nggak apa-apa kok, Mas. Cuma tadi rasanya tiba-tiba sedikit pusing," jawab Resty sembari memijit pelipisnya.

"Kita kembali ke .... "

"Enggak apa-apa kok, Mas. Aku mau pulang, aku ingin melihat putra kita." Resty memotong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status