Share

Bab 11 Bertengkar

"Eh Yanti! Otakmu di taruh

dimana sih?" sahut Sari yang sedari tadi diam memperhatikan.

"Ya di kepala, Yu! Masa di

dengkul?" sewotnya pada Sari.

"Kalau di kepala, gak mungkin

loadingnya pentium satu. Bahkan kukira kamu taruh di kakimu. Ya, kaki yang bau

dan penuh kutu air," tangkis Sari.

"Awas kamu Yu! Jangan coba-coba

ngomporin Ibu!"

"Lho emangnya ngapain juga mesti

nomporin, Tante?" ucap Sari sambil membulatkan matanya. Keduanya jadi terlibat argumen panas, tanpa peduli aku dan Mas Alif masih ada di sana.

"Sudah! Sudah! Malah tambah

berantem," lerai suamiku itu pada akhirnya.

"Kamu saya tanya sekali lagi.

Masih mau sekolah atau gimana?" tanya suamiku dengan tatapan tajam ke arah

Yanti.

"Ya mau sekolah, Yah."

Setelah menjawab, Yanti kembali

menunduk tak segarang ketika beradu mulut dengan Sari. Suamiku tampak masih

menatap ke arah Yanti.

"Kalau mau sekolah, yang benar!

Jangan pake bikin acara yang aneh-aneh! Ingat itu ya, Nak?"

"Iya Yah, akan saya ingat."

Yanti nampak beranjak dari d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status