Share

BAB 10. Ucapan Menyakitkan.

BAB : 10

Ucapan yang Menyakitkan.

***

Mataku mengerjap ketika mendengar suara adzan mengalun merdu. Kania juga masih tertidur dengan pulas karena semalem sempat bangun beberapa kali. Mas Rangga? Terserahlah mau tidur dimana. Semenjak ada Kania dia memang tak mau tidur sekamar denganku. Berisik dengan tangis Kania katanya. Miris bukan? Tapi aku tak mau ambil pusing, toh nanti juga Kania tak akan melihat ayahnya lagi ketika aku pergi dari sini.

Sejenak kurentangkan tangan dan leher yang terasa pegal. Setelah membersihkan diri aku lantas bersiap diri untuk bergegas ke tukang sayur sebelah. Dengan meninggalkan anakku yang masih tertidur pulas, aku berjalan pelan menuju tukang sayur. Semua penghuni rumah ini masih tertidur pulas, aku tak mungkin berdiam diri di dalam rumah. Sedangkan saat ini, ada Kania yang membutuhkanku.

"Eh, Mbak Andira, baru melahirkan kok sudah sampai sini?" ujar Mamang tukang sayur.

"Iya, Mang, pelan-pelan juga bisa kok. Mumpung Dedeknya masih tidur juga, jadi pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status