Warning : Mengandung konten dewasa 21+ “Pak Damian, saya mohon lebih dalam lagi!” pinta Jessica menjerit. Dijebak oleh seseorang yang menginginkan Jessica tidur dengan seniornya, gadis itu berakhir menghabiskan malam terlarang dengan sang presdir. Jessica hamil, tetapi Damian sama sekali tidak mengenalinya, karena dirinya juga dalam pengaruh alkohol yang tinggi. Damian mencari gadis itu dengan bermodal cincin yang ditinggalkan Jessica untuk ia nikahi karena desakan sang papa yang ingin ia segera menikah dan memiliki pewaris. Namun, bukan Jessica yang Damian nikahi melainkan Audy—sahabat Jessica sendiri. Jessica yang kecewa, pergi begitu saja dengan kehamilan yang tidak diketahui oleh Damian. Mengapa bisa Audy yang dinikahi Damian? Apakah kebenaran akan terungkap nantinya?
View MoreBrak….Damian membanting dokumen di atas meja, darahnya mendidih karena kemarahannya yang memuncak.“Proyek sebesar ini bisa tertunda karena karyawan secondment di kantor pusat? Bisa-bisanya anda merekrut karyawan seperti itu untuk dipromosikan di sini Pak Anton?!” hardik Damian dengan tajam.Pak Anton menunduk ketakutan, kemarahan Damian adalah sesuatu yang sangat mengerikan untuknya dan seluruh karyawan di sini.“Pecat dia sekarang juga di hadapan saya! Saya tidak ingin di perusahaan ini ada karyawan yang tidak profesional sama sekali, libur seenaknya tanpa ada keterangan sedikit pun!” perintah Damian dengan tajam.“Dia pikir ini kantor miliknya!” lanjut Damian dengan emosi.Pak Anton mengangguk setuju, ia sudah sangat kecewa dengan Jessica yang menghilang begitu saja saat proyek besar itu berlangsung.Ia segera menghubungi Jessica, setelah sambungan telepon terhubung Pak Anton menekan speaker agar Damian mendengarnya.Pak Anton : “Jessica saya kecewa sekali dengan kinerja kamu yang
Jessica sudah di rumah sakit, di mana ibunya dirawat. Ia sudah mengambil cuti selama dua minggu untuk merawat ibunya, hingga dirinya bisa bertemu dengan ibunya sekarang. “Ibu,” panggil Jessica dengan lembut dan mata yang berkaca-kaca melihat keadaan ibunya. Sang ibu langsung membuka matanya dengan perlahan, karena memang ia sangat menunggu kehadiran Jessica. “I-ibu kangen kamu, Sayang. A-akhirnya kamu datang juga,” ucap Rahayu dengan suara lirihnya nyaris tak terdengar oleh Jessica jika ia tidak mendekatkan diri ke arah ibunya. Rahayu tersenyum manis, tangannya terulur untuk menyentuh wajah anaknya. Jessica dengan cepat memegang tangan ibunya dan ia cium dengan lembut, menaruh tangan ringkih itu di pipinya. Semua alat medis sudah melekat di tubuh ibunya. Miris sekali! “Jessica pasti pulang untuk Ibu. Maaf Jessica terlalu sibuk sama kerjaan sampai gak memperhatikan kesehatan Ibu,” gumam Jessica dengan lirih. Jessica tak dapat lagi membendung air matanya melihat kondisi ibu
Ponselnya terjatuh begitu saja, menimbulkan suara keras yang membuat Audy di sampingnya menatap panik. Apalagi wajah cemas Jessica sangat terlihat begitu jelas sekarang.“Ada apa, Jes?” tanya Audy menatap sahabatnya yang tiba-tiba saja menangis.Audy membantu mengambil ponsel Jessica yang terjatuh di lantai.“I-ibu, Audy. K-keadaan ibu semakin parah hiks…. Ayah memintaku untuk pulang secepatnya,” jawab Jessica bergetar.Jessica sangat takut kehilangan ibunya, sosok yang begitu baik kepadanya selama ini. Tanpa ibu dan ayahnya mungkin ia tidak akan sekuat sekarang.“Ya Tuhan…. Kamu gak usah pikirkan yang lain dulu, kamu bisa ambil cuti setelah ini, Jes. Yang terpenting kamu bisa ketemu ibumu. “ Audy memegang tangan Jessica dengan lembut, ia ikut merasakan ketakutan Jessica sekarang.Semoga ibu Jessica baik-baik saja setelah sahabatnya itu pulang untuk menemui ibunya.“A-aku gak mau kehilangannya ibu, Audy. Ibu sangat berharga buat aku hiks…”Audy memeluk sahabatnya, menenangkan Jessica
“Ceroboh!” cemooh Damian dengan tajam. Pria itu langsung melepaskan tangannya pada Jessica hingga gadis itu terhuyung dan hampir jatuh. Damian langsung meninggalkan Jessica begitu saja, sama sekali tidak menghiraukan Jessica yang terlihat begitu panik. “Huffhh…” Jessica bernapas lega karena Damian tidak mengenali dirinya padahal wajahnya sudah sangat tegang, takut Damian mengingat dirinya. ia mengelus dadanya dan kembali ke ruangannya. “Jessica kamu dipanggil Pak Anton ke ruangannya,” ucap Audy menghampiri sahabatnya. Wajahnya terlihat panik, karena ia sudah mendengar rumor tentang Jessica dan Pak Panji. “Ada apa ya?” tanya Jessica, perasaannya kembali tidak enak. Kenapa supervisornya memanggil dirinya? “Aku juga gak tahu, Jes. Kamu baik-baik saja, ‘kan. Rumor di kantor tadi bene—” “Gak Audy. Rumor itu sama sekali gak benar,” sanggah Jessica dengan cepat. Audy bernapas lega. “Syukurlah. Aku percaya sama kamu,” ucap Audy yang membuat Jessica tersenyum haru. Mata
“Hiks…hiks” Jessica membekap mulutnya, isakannya terdengar lirih. ia menatap Damian dengan sendu. Ada rasa sesal di hatinya, ketakutan mulai menghinggapi pikirannya, setelah ia bangun dan sadar jika kejadian semalam bukanlah mimpi. Jessica sudah mengecewakan kedua orang tuanya. “Hiks…. Ayah, Ibu, maafkan Jessica,” gumamnya dengan menangis lirih. Jessica berusaha menyingkirkan lengan kekar itu dari tubuh ringkihnya, dengan hati yang hancur ia bangun dari tidurnya, memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai, sebelum Damian bangun dan menyadari kehadirannya. “Ini kesalahan saya, Pak. Sebaiknya anda tidak perlu tahu siapa wanita yang sudah menghabiskan malam bersama dengan anda,” gumam Jessica lirih. Bagaimana jika semua orang tahu jika ia sudah menghabiskan malam Terlarang bersama Damian? Setelah kepergian Jessica. Damian membuka matanya dengan perlahan, ia meringis memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. “Sialan!” umpatnya dengan kesal saat mengingat kejadian
Hotel Axelle 10.30 PM. Prok… Prok… Suara riuh tepuk tangan menggema di ballroom hotel saat sang presdir baru saja memberikan sambutannya kepada seluruh tamu undangan yang hadir. “Pak Damian keren banget!” teriak seluruh karyawan dengan semangat. Axelle Group adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi itu mengundang seluruh karyawannya, di hari perayaan ulang tahun perusahaan yang ke-5 digelar begitu sangat mewah. Acara inti sudah selesai, seluruh karyawan kini menikmati hidangan yang sudah disediakan. Jessica menatap penuh kekaguman pada sang presdir, tak menyangka ia menjadi bagian dari perusahaan terbesar di kota ini. “Aku masih tidak menyangka kita berada di sini Audy,” celetuk Jessica tersenyum ke arah sahabatnya. Audy juga tersenyum, ia sama dengan Jessica merasa bangga dengan pencapaiannya, yang bisa diterima di perusahaan yang begitu disegani. “Kamu benar, Jes.” Audy menimpali dengan memeluk Jessica dengan erat. Keduanya sudah seperti kelua
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments