Share

BAB 103. Menyejukkan Hati

Bab : 103.

Dia yang selalu menyejukkan hati.

Aku bernafas lega setelah mobil sudah terparkir manis di depan rumah. Perjalanan panjang ini terasa lebih menyenangkan karena seseorang yang berada disampingku.

"Sudah sampai rumah, Sayang." Mas Alan melepas seatbelt yang masih menempel di tubuhnya.

"Iya, Mas. Udah malam ternyata." ucapku sambil melirik jam di pergelangan tangan. Sudah menunjukkan angka 20,00.

Aku keluar dengan Mbak Tuti yang menggendong Kania. Dan ternyata Kania pun sudah tertidur pulas. Sedangkan Mas Alan berjalan beriringan denganku sampai kami masuk ke dalam rumah.

"Duh, menantu Mama baru nyampe rumah." ujar Mama menyambutku.

"Assalamualaikum, Ma," ucapku dengan mencium takzim tangannya.

"Waalaikumsalam, Sayang. Pasti capek baru pulang. Istirahat dulu, nanti kita makan malam bareng!" ujar Mama.

"Ayo sayang!" Mas Alan mengajakku beristirahat sejenak. Aku pun mengikuti langkahnya dengan tangan ini tak lepas dari genggamannya.

Mas Alan melepas sweaternya setelah kami masu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status