KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 19"Menceraikan Fiona itu sudah keputusan yang tepat, Ndra." Sang ibu kembali mengeluarkan pendapatnya. "Nggak bisa gitu dong, Bu. Kalau Mas Narendra menceraikan istrinya, harta itu akan dibagi dua. Ibu kan tau sendiri kalau harta itu dicari oleh Mas Narendra seorang diri? Selama ini wanita itu tidak pernah membantu bekerja kan?" ucap Aruni panjang lebar, menolak usulan yang diberikan oleh Susan. "Sebenarnya ada yang lebih parah, bahkan kalau perceraian terjadi, aku tidak mendapatkan apa-apa, Bu. Itulah yang aku khawatirkan," ucap Narendra, membuat Susan dan Aruni langsung menatapnya dengan kening yang berkerut. "Maksudnya? Ya nggak mungkinlah kalau kamu sampai tidak mendapatkan apapun. Secara, harta itu masuk gono-gini, kemungkinan terburuk ya harta itu akan dibagi sama rata."Narendra menghembuskan napas berat. "Coba deh kalian pikir-pikir, kalau kalian tetap nikah tanpa menceraikan Fiona, mau tidak mau kalian harus menuruti syara
Suara adzan subuh berkumandang dan berhasil menelusup gendang telinga wanita yang masih tertidur pulas di bawah tebalnya selimut. Wanita bertubuh kurus itu beberapa kali mengerjapkan kedua netranya lalu menggeliat pelan. Berusaha untuk segera mengumpulkan kembali kesadarannya. "Sudah subuh ternyata," lirih Fiona. Bergegas ia menyibak selimut yang sejak semalam bertengger di atas tubuhnya. Wanita itu mendudukkan tubuhnya di tepian ranjang. Beberapa kali dihelanya napas dalam-dalam lalu ia keluarkan secara perlahan. Setelahnya, ia melangkah menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama untuk Fiona menyelesaikan ritual mandinya. Bergegas wanita itu melangkah menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Tuhan-nya. Fiona menggelar sajadah, setelahnya ia memasangkan mukena di tubuhnya. ****"Fi." "Hm ...." Fiona menjawab ala kadarnya, dan itu pun tanpa menatap ke wajah sang suami. "Aku sudah memikirkan semuanya dan memutuskannya." "Soal?" Ucapan Narendra kali ini menyita perhatian Fiona,
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 21Kabar keretakan rumah tangga Fiona dengan Narendra kini telah sampai di telinga Fahri. Bagaimana pun juga, Fahri merasa senang jika Fiona benar-benar bercerai dengan suaminya yang peselingkuh. Hal itu bukan karena Fahri kembali memiliki kesempatan dekat dengannya, tapi karena Fahri merasa khawatir bagaimana menderitanya Fiona jika bertahan dengan rumah tangganya. Fiona yang tengah duduk di teras rumah pun membaca pesan yang baru saja masuk dan Fahri-lah pengirimnya. [Bagaimana kabarmu, Fi? Apa kamu baik-baik saja?]Fiona menghembuskan napas kasar, lalu ia pun mulai mengetik pesan balasan untuk teman lamanya. [Aku baik-baik saja.]Padat, singkat dan jelas bukan?[Yakin kamu baik-baik saja? Aku sudah mendengar berita itu.] Tak berselang lama pesan balasan dari Fahri masuk. Dan cepat langsung dibaca oleh Fiona. Membaca serangkaian kalimat itu membuat Fiona mendesah. [Apa kamu membutuhkan bantuanku sebagai seorang pengacara?]Pesan
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 22"Apa sebelum atau sesudah acara pernikahan kalian, kalian membuat sebuah perjanjian pernikahan?" Mendengar pertanyaan dari Fahri, sontak saja ingatan Fiona terlempar pada kejadian sepuluh tahun yang lalu. Kejadian dimana waktu itu Fiona mengenakan baju pengantin dengan wajah yang dipoles oleh make-up. Di sebelahnya duduk Narendra yang dengan gagah memakai setelan jas berwarna putih dengan rangkaian bunga melati melingkar di lehernya."Kenapa harus pakai seperti ini segala sih, Mas?" tanya Fiona begitu Fahri mengeluarkan secarik kertas dan diletakkan di atas meja yang ada di depan penghulu. "Aku ingin rumah tangga kita berjalan dengan semestinya. Selain itu, ini sebagai bukti kalau aku benar-benar ingin hidup selamanya denganmu," ucap Fahri menatap lembut ke arah Fiona. Senyum tulus tak hentinya terpancar dari bibir dengan kumis tipis di atasnya. "Kenapa harus ada perjanjian nikah segala? Mana isinya soal harta pula. Bukankah kali
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 23Mendengar ucapan Fahri, kepala Fiona hanya mengangguk-angguk. Membenarkan setiap kata yang keluar dari bibir lelaki itu. "Baiklah, akan segera aku lakukan. Lalu bagaimana dengan income 4 restoran kami? Selama ini, Mas Narendra yang menghandelnya. Karyawan akan langsung mengirimkan laba pendapatan ke rekeningnya. Apa aku harus mendatangi satu per satu restoran dengan membawa surat perjanjian tersebut dan ditunjukkan ke mereka, lalu meminta mereka agar tak memberikan setoran ke rekening Mas Narendra?" tanya Fiona. "Ya, itu lebih baik. Bukan bermaksud untuk menyebarluaskan soal masalah rumah tangga ke orang lain, tapi mau gimana lagi. Mereka, karyawan restoran pasti tidak akan begitu saja menuruti perintah kamu mengingat selama ini suami kamulah yang memegangnya.""Iya, kamu benar. Mungkin aku akan sedikit memberikan mereka ancaman."Fahri mengangguk. Setelah puluhan menit saling berdiskusi, Fiona pun berpamitan untuk pulang. Rencan
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 24"Jadi uang setorannya sudah diambil sama Pak Narendra?" "Iya, Bu. Baru saja satu jam yang lalu beliau datang ke sini," ucap sang kasir. Helaan napas berat terdengar dari arah Fiona. "Baiklah, Mbak. Tapi saya minta, setelah ini jangan berikan serupiah pun untuk Pak Narendra ya. Sesuai yang saya katakan tadi, kalau setelah ini restoran akan sepenuhnya menjadi hak saya.""Siap, Bu. Saya mengerti!" Tegas sang kasir menjawabnya. Ya, Fiona telah menunjukkan selembar surat perjanjian pernikahan, dimana semua harta akan menjadi hak miliknya selaku pihak yang tersakiti. Wanita itu pun juga menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan sang suami kepada karyawan dan pegawai kasir untuk meyakinkannya. Bukan apa-apa, selama ini restoran dikelola oleh sang suami, tentu tak mudah membuat karyawan menuruti perintahnya. Jadi, mau tak mau Fiona harus menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan yang dilakukan oleh Narendra. Akhirnya Fiona pun berpamitan ke
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPart 25Sinar matahari menerobos masuk ke kamar Narendra, membuat lelaki yang masih menyelami alam mimpi pun menggeliat, lalu kemudian mendesah. Ia kesal, tidurnya terasa terganggu karena sinar matahari yang mengenai tepat di bagian wajahnya. Tok!Tok!Tok!"Astaga!" gerutu Narendra. Diusapkannya kedua telapak tangan pada wajah dengan kasar. Narendra menghembuskan napas kasar, namun pada akhirnya lelaki itu pun bangkit dari pembaringan. "Masuk," ucap Narendra dengan suara serak, khas seperti seseorang yang baru saja terbangun dari tidurnya. Tak berselang lama, suara derit pintu terdengar seiring daun pintu yang mulai terbuka. Hingga muncullah sosok gadis cantik yang kini tertangkap di sepasang iris hitam Narendra. "Ada apa?" "Mas, kata Ibu, Mas Narendra mau kasih uang buat bayar semester? Mana?" Gadis itu berdiri di depan pintu, l
KETIKA SELIMUT SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 26Ponsel yang hendak diletakkan oleh Fiona berdering, ada panggilan masuk. Bergegas Fiona mengangkatnya tanpa melihat dulu siapa pemanggilnya. "Halo, ada apalagi, Mbak Citra? Jika kamu mau ke sini, kemarilah. Aku sedang sibuk saat ini." "Oh, jadi kamu yang telah bekerja sama dengan wanita untuk menghapus video rekaman di ponselku? Ck! Lancang sekali!" "Kamu–" Fiona menepuk keningnya begitu menyadari jika lelaki yang akan menjadi seorang mantan suaminya lah yang ternyata menghubunginya. Fiona merutuk, bagaimana bisa ia tak melihat dulu siapa pemanggilnya dan langsung mengangkatnya begitu saja. "Aku katakan sama kamu, ya, Fi! Semua ini bukan urusanmu. Kamu tidak berhak untuk ikut campur! Terserah aku, mau kuhabiskan hartanya, mau kubunuh dia sekali pun, itu bukan urusanmu! Aku tekankan sekali lagi, jangan pernah ikut campur!" Fiona menghembuskan napas berat lalu memutar bola mata dengan malas. "Dan satu lagi, jangan pernah ikut campur