"Kita mau ke mana bos?"
"Kemana aja Dim tempat yang asyik buat nongkrong di pagi hari."
"Gbk yuk bos sambil cuci mata!" usul Dimas.
"Mang kita mau joging apa!"
"Mang ke GBK joging aja bos disana kita bisa lihat-lihat yang pada latihan main bola!" cetus Dimas.
"Siap pir!"
"Emang gue supir apa!" sungut Dimas.
"Lah emang bukan yah!"
"Sstt, lihat itu yang mobil putih bukannya cem-ceman lo yah bos!" teriak Dimas antusias.
"Mana?" tanya Alex celingak-celinguk.
"Itu yang di depan kita bos!" tunjuk Dimas ke arah kanan.
"Iya bener Dim kok lo tau aja sih!" gerutu Alex.
"Kenapa lo kok kayanya bete gitu muka lo bos what happened Aya naon?" selidik Dimas penasaran.
"Ada deh!"
Mobil Clara berhent
"Tapi kok belum dibalas yah!""Tenang mungkin dia lagi sibuk tidur atau apa gitu!" sahut Bella."Kalau tidur sih gak mungkin tapi kayanya lagi nongki deh Bella," sahutClara."Ya sudah sabar mungkin dia masih sibuk lo tenang yah!" timpal Bella."Sekarang mending lo cuci muka terus hapus tuh make up lo udah kaya apa tau sih!" lanjut Bella."Iya yuk kita turun," ajak Clara.Clara dan Bella turun dari atap yang ada di cafe ini."Lo kenapa sih suka kebiasaan kalau kepepet aja cari gue!" gerutu Bella kesal."Tadi kan gue gak nyari lo sendiri aja yang nyamperin gue.""Gimana gue gak nyamperin lo say, anak-anak di luar udah heboh lihat lo yang gak nyapa mereka dan mereka lihat lo kusut!" terang Bella."Masa sih emang bener kaya gitu!""Ya iya lah kalau kagak mana gue tau juga kalau lo lagi galau berat!" cicit Bella."Hmm, iya deh!"Clara dan Bella sudah berada di ruangan Clara."Lap
Neta datang dengan Lidya ke Cafe untuk melamar kerja sesuai dengan lowongan yang ada. Bella baru sampai Cafe dan berkenalan dengan Neta.[Assalamualaikum, nanti siang kita ketemuan yuk][Boleh bang Alex sekalian makan siang kan kabarin Clara aja yah bang jamnya maaf Clara mau jalan ke Cafe nyetir mobil jadi gak bisa balas chat abang lagi][Oke kamu hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya][Iya bang makasih]Pagi ini sangat cerah secerah hati Clara yang lagi senang karena Alex sudah tidak marah kepadanya. Dalam hati Clara berjanji akan membahas masalah ini dengan lapang dada."Mami kakak pergi dulu yah, Assalamualaikum!" pamit Clara dan mencium kedua tangan orang tuanya."Waalaikum salam hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut!" titah Handoko."Siap komandan!" sahut Clara."Wih-wih ka
"Maaf nama kamu siapa?" tanya Clara."Saya Neta Bu!""Jangan panggil ibu mba aja saya masih muda lagian biar kedengaran akrab saja!""Baik mba Clara.""Sekarang kamu isi data ini dulu yah!" terang Clara.Neta mengisi data yang diberikan Clara padanya. Setelah selesai mengisi data Neta di wawancarai dengan di tanya mengenai keseriusannya bekerja disini."Nama kamu Neta Sayidina, dipanggil Neta yah?" tanya Clara."Iya mba Clara," sahut Neta."Sekarang saya nanya seandainya kamu saya suruh kerja hari ini juga bisa kah? dan dengan di gaji sebesar Rp 2.500.000,- belum umr karena belum ada pengalaman dan tiga bulan masa percobaan akan saya naik kan gajinya sekitar Rp 200.000,- bagaimana apa kamu sanggup atau tidak?" tanya Clara tersenyum."Saya sanggup mba Clara dan hari ini saya langsung kerja juga bol
"Makasih bang Alex udah ngajak makan disini, Clara suka banget sama suasananya kaya di pedesaan!" seloroh Clara berbinar-binar."Sama-sama Clara!"Alex dan Clara menikmati alunan musik yang ada di Saung Sunda ini."Hmm, kapan-kapan aku ajak Bella kesini ah!" celetuk Clara riang."Ajak lah Bella atau teman kamu yang lain," seru Alex."Kamu mau makan apa silakan pilih-pilih menu yang kamu sukai!" tutur Alex antusias."Clara pilih gurame bakar dan cumi saos Padang nasi dan minumnya jus alpukat! Abang mau makan apa?" terang Clara."Saya udang saos Padang sama kerang saus tiram dan minumnya es teh manis aja!" sahut Alex kepada pelayan yang mencatat pesenannya."Nasinya berapa pak?""Nasinya dua aja dulu mba, makasih yah!""Baik pak ditunggu pesanannya."Sambil menunggu pesanannya Clara dan Alex berbincang-bincang tentang kesukaan dan menu favorit masing-masing. Alex tersenyum dan semakin mengagumi Clara.
Andre meninggalkan Alex dan Clara.Tak terasa hampir sore. Bella menghubungi Clara lewat chat.[Lo dimana mak kok tumben lama baliknya gue iseng nih gak ada yang bisa di ajakin ribut, hehehe][Peaa, gini-gini gue bos lo Panjul][Nah gitu dong ngegas jangan diem-diem bae][Emang gue jualan gas buaaammbaaang][Oh kirain][Suee][Gue mah apa atuh cuma rempahan reggina][Preeeet lah]"Kenapa sih neng senyum-senyum sendiri abang dicuekin!" Alex menyindir Clara yang asyik dengan ponselnya."Eh abang maaf, ini si Bella nanyain Clara lagi di mana kok gak balik-balik ke Cafe!" elak Clara cengar-cengir."Kenapa malah cengar-cengir sih neng abang jadi takut," ledek Alex terkekeh melihat tingkah Clara yang mulai tidak canggung lagi terhadapnya."Iya bang.""Clara nikah yuk!" gumam Alex tak jelas."Hah apa bang maaf Clara kurang dengar!" seloroh Clara."Gak untung kamu gak dengar," celetuk Ale
Sampai di kantor Alex buru-buru menghampiri Dimas dan Rianti dekat pintu lift."Tuh dia bos datang!" teriak Dimas."Alhamdulillah akhirnya datang juga!" Rianti lega campur khawatir, Rianti menghela napas berat."Maaf telat macet parah!" elak Alex."Iya deh gue paham bos!" sindir Dimas cengegesan."Terus gimana ini apa kita langsung ke ruang meeting atau gimana Anti?" tanya Alex tertantang."Hmm, langsung aja bos soalnya pak Hermawan udah nunggu dari tadi!" cicit Rianti."Oke mari kita ke sana!" ajak Alex.Rianti, Alex dan Dimas memasuki ruangan meeting yang sudah ditunggu oleh Hermawan dari PT. Angkasa group."Maaf saya terlambat dan membuat pak Hermawan menunggu lama!" ungkap Alex kikuk."Engga apa-apa bos saya maklum, saya aja yang datangnya kecepatan dsn mendadak gak bikin
Alex diam tak mau banyak bicara biar lah mereka berspesifikasi tentangnya."Hmm, gue rasa juga gitu sih Man! tapi masih gue lihatin sama mana Alex!" Alex dapat sindiran pedas dari Kevin sangat telak."Dimas nanti malam gue mau kumpulin anak buah berkumpul di tempat biasa, gue dengar juga lo Lex menyembunyikan tentang Handoko, gue mau lo bawa anak Handoko nanti malam!" teriak Kevin berlalu pergi meninggalkan Alex yang terkesima sangat kaget luar biasa.Kevin, Herman dan Alya pergi meninggalkan kantor Alex dengan penuh amarah. Bagai di sambar petir di siang bolong Alex kaget dan terdiam cukup lama."Bos lo kenapa?" tanya Dimas sembari memapah Alex ke tempat duduknya.Dimas panik langsung memanggil Rianti dan menyuruhnya masuk ke ruangan Alex."Anti kamu ke sini!" Panggil Dimas khawatir.Rianti datang dengan tergopoh-gopoh."Ada apa pak?" tanya Rianti masuk."Astaghfirullah bos kenapa?" Rianti melihat bingung."Kamu
Kerusuhan tak terhindari dari dua kubu Alex dan kubu Kevin mereka saling menyerang."Cukuuuupp berhentiii...kalian ini teman kenapa jadi saling menyerang gitu sih, bang Kevin tolong dong lerai jangan sampai kaya gini!" teriakan Alya yang parau menghentikan kegaduhan kedua belah pihak.Alex dan Kevin tak bergeming mendengar teriakan Alya yang berusahauntuk melerainya."Alex mending lo bawa anak buah lo pergi dari sini!" maki Alya.Alex dan anak buahnya keluar dari base camp mereka. Kevin menatap tak suka ke arah mereka."Dasar pecundang!" maki Herman sembari membuang ludahnya ke arah Alex.Alex tak menghiraukan Herman yang memakinya. Dimas menghentikan mobil di suatu taman yang lumayan agak sepi.Dan memarkirkan mobil di ikuti beberapa anak buahnya."Bos lo gak apa-apa kan?" tanya Dimas prihatin."Gue gak apa-apa Dimas!""Untuk yang lebih memilih gue dari pada Kevin gue ucapin terima kasih kalian bole