LOL

LOL

Oleh:Ā Ā Nisa RahmiĀ Ā On going
Bahasa:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
8Bab
973Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:Ā Ā 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah persahabatan tiga gadis dengan kelebihannya masing-masing, salah satu dari ketiganya mempunyai masalah dengan keluarganya. Dia memberikan waktunya untuk kedua temannya sampai akhirnya lelah dan terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan oleh semua orang. Tapi, lambat laun dia menemukan kebahagiannya. Kebahagiaan abadinya, kebahagiaan yang didapat dari keluarga kecilnya.

Lihat lebih banyak
LOL Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Cha Cha
Penasaran banget sama Niranya ish
2021-10-20 07:00:55
2
8 Bab
INTRO
21 JUNI 2021“Tenang saja, dia aman. Aku akan mengajaknya pulang sekarang juga.” ucap seorang pria yang sedang menelepon seseorang di seberang sana. Kemudian pria itu menatap seorang gadis yang sedang duduk dengan mulut yang ditutup lakban dan tangan yang diikat.Mr. Ahmad menyuruh pria yang menculik Gadis itu untuk mengangkatnya dan memasukannya ke dalam mobil miliknya. Tidak memakan waktu lama mereka sudah berada di pekarangan rumahnya. Dia membuka ikatan dan lakban yang berada di tubuh si gadis.Keduanya masuk dengan si gadis yang diseret, Pria itu membanting pintu. Di dalam sudah ada seluruh anggota keluarga mereka.“Apa yang kau lakukan? apa kau sudah gila? dia anakmu!” ucap seorang wanita paruh baya“Aku sudah mengatakan padamu jangan mengatakan hal itu aku sudah tahu. Aku tahu dia anakku dan aku sadar dengan apa yang sudah aku lakukan.” balas si pria“Lalu apa yang kau inginkan sekarang?&rdquo
Baca selengkapnya
INTRO 2
  ā€œAku kira kau tidak akan datang Ra.ā€ Megi tersenyum. Megi seorang pria yang cukup mahir dibidang olahraga besket, tidak hanya dia ada Tao, Kenan, Arka dan yang terakhir Keyle. Nira satu-satunya gadis di ekstra kulikuler ini. ā€œEyy tidak mungkin.ā€ balas Nira Mereka mulai bermain dengan sengit dan Nira terjatuh. Pergelangan tangan kanannya tampak membiru karena terkilir akibat mendrible bola, meskipun sudah membiru ia tetap melajutkan permainan karena ia berpikir ā€˜aku bukan pecundang yang akan berhenti karena terluka.ā€™    Meskipun tangan kanannya terluka setidaknya masih ada tangan kiri yang membantunya. Pertandingan selesai dan pertandingan itu dimenangkan oleh kelompok Megi. Semuanya tampak senang dengan kemenangan itu, gadis itu tidak menampakan kesakitannya. Dia meminta izin untuk pulang terlebih dahulu dan ia mendapatkan izinnya.    Semua orang berada di ruang keluarga, Nira masuk dan berjalan ke ka
Baca selengkapnya
Secret Admirer (part 1)
 “Apa ada murid baru di sekolah kita?” Nira membuka suara gara-gara ia melihat pria itu“Tidak.” Balas kedua temannya dan Nira menggukan kepalanya sebagai responnya“Memangnya ada apa?” tanya Afriya menyelidik “Tidak ada apapun hanya bertanya.” Balas Nira sekenanya“Kau tidak akan bertanya tanpa alasan bodoh, kami berdua tahu sifatmu.” Ucap Liza“Si bijak memang yang terbaik.” Afriya memuji Liza karena ucapannya tadi “Forget it.” Nira berjalan mendahului mereka dan duduk di bangkunya Tidak ada bel yang berbunyi, tidak ada pelajaran yang memuakan dan hanya ada waktu luang yang menyenangkan. Nira membuka mulut dengan senyum lebarnya . “Apa kalian tidak merasa bosan?” tanya Nira “Tentu saja kami bosan bahkan sangat.” Balas Afriya &
Baca selengkapnya
Secret Admirer (part 2)
Mereka mulai memasang tenda, Nirea cukup kesuliran karena pergelangan tangannya tapi itu tidak menghambat perkerjaanya. Tenda yang akan mereka sudah berdiri dengan sempurna, mereka meneguk minum yang mereka bawa karena kehausan. Mereka mulai membagi tugas, Nira dan Darrel mendapatkan tugas untuk mencari kayu bakar, Liza dan Tao memasak sedangkan Afriya dan Arka mencari air untuk mereka minum. Mereka mulai berpencar kecuali Liza dan Tao. Nira dan Darrel berjalan ke sebelah timur dan masuk kedalam hutan untuk mencairkan suasana Nira bertanya dengan beribu kupu-kupu yang ingin keluar dalam perutnya. ā€œApa kau murid baru? maksudku aku tidak pernah melihatmu, itulah mengapa aku menanyakannya.ā€ Nira menjelaskan pertanyaannya ā€œTidak, aku mendaftar bersama dengan Tao dan yang lainnya. Mungkin karena aku jarang keluar kelas itulah kenapa aku terlihat asing.ā€ Balas Darrel ā€œOhh.ā€  Nira ber'oh' ria ā€œYeah. Apa kau tipe orang yang ceroboh?ā€ tany
Baca selengkapnya
Secret Admirer (part 3)
Mereka meninggalkan Nira sendiri, gadis itu membaringkan tubuhnya dengan kaki yang di masukan kedalam sungi itu, Darrel meliriknya sebentar dan melanjutkan kembali langkahnya. Segarnya air sungai itu membuat Nira  menyukainya. Sudah sepuluh menit gadis itu melakukan hal itu, dia bangun dan batu licin di pijak kaki kirinya. Ia tergelincir sehingga membuatnya terjatuh. Pelipis kirinya tergores batu, begitupun kaki kirinya. Tidak ada yang terluka kecuali kedua anggota tubuh itu. Nira bangun dengan hati-hati. Untung saja air sungai yang mengalir itu tidak deras sehingga ia tidak terbawa arus. Gadis itu berjalan dengan memegangi pelipis kirinya, darah segar keluar dari sana dan dia menyeret kaki kirinya. Luka di kakinya lebih parah dari luka pelipisnya, karena itu ia melakukannya. Nira melihat Liza begitupun dengan Liza.  ā€œNira!ā€ Liza berteriak, ia berlari kearah Nira dan otomatis pasang-pasang mata itu tertuju pada gadis yang diucapkan namanya. Gadis ya
Baca selengkapnya
Dear Diary (part 1)
Darrel keluar dari toko ice-cream, ia mengeluarkan benda persegi panjangnya yang berwarna putih tulang. Ia memainkannya sebentar. ā€œHallo Tao.ā€ Ucap Darrel ā€œ Ya Darrel, apa kau sudah bersama Nira?ā€ balas pria di seberang sana ā€œYa dia bersamaku, aku baru saja membeli ice-cream untuknya. Katakan pada kedua temannya kalau dia baik-baik saja.ā€ Balas Darrel ā€œOke.ā€ Setelah terdengar kata oke Darrel mematikan teleponnya dan memasukan kembali kedalam saku celananya.  Afriya dan Liza kembali ke rumah Liza, mereka berdua membawa perlengkapan yang mereka bawa untuk berkemah. Mereka membereskan baju yang telah dipakai dan yang belum dipakai. ā€œKenapa sudah kembali?ā€ entah dari mana datangnya tiba-tiba ibu Liza sudah berdiri di pintu kamarnya. ā€œNira mengalami kecelakaan Ma dan sekarang mungkin dia di rumah sakit.ā€ Balas Liza ā€œBagaimana bisa mungkin? bukankah kalian juga mengantarnya?ā€ tanya wanita paruh baya itu ā€œTentu sa
Baca selengkapnya
Dear Diary (part 2)
Sebuah nama terlontar, suaranya terdengar lembut dan parau. Empu si pemilik nama menggeliat dalam tidurannya, si pria  menajamkan pendengarannya lagi. Sebuah nama terlontarkan lagi dan sekarang dapat dipastikan jika suara itu adalah suara Nira. Si pemilik nama membuka matanya sedikit dan mengangkat kepalanya. ā€œKau sudah bangun?, apa kau baik-baik saja sekarang?ā€ Tanya Darrel ā€œSepertinya begitu, terimakasih sudah membantuku.ā€ Suara lemah dan pelan yang dapat terdengar  ā€œTidak apa-apa, ini akan baik-baik saja. Apa kau ingin sesuatu?ā€ tanyanya lagi ā€œ Aku haus.ā€ Balas Nira Darrel bangun dari duduknya, ia mengambil gelas di meja kecil di samping ranjang tidurnya. Dia mengisi gelas kosong itu dengan air dan menyimpannya di atas meja itu. Ia membantu Nira untuk duduk bersandar di ranjang tidurnya. Darrel mengambil gelas yang berisi air minum itu dan memberikannya kepada Nira. Setelah selesai minum si gadis tersenyum tipis dan berter
Baca selengkapnya
Dear Diary (Part 3)
Nira menutup matanya, dia menikmati sentuhan lembut Darrel di kepalanya. Sentuhan lembut yang pernah dirasakannya, sentuhan lembut yang dirindukannya, sentuhan lembut yang bisa membuatnya senang dan sentuhan lembut dengan kasih sayang yang banyak. Gadis itu merindukannya bahkan sangat. Kepingan kenangan muncul di kepalanya, kenangan-kenangan yang berputar bertolak belakang dengan putaran jarum jam. Kenangan bak film hitam putih yang mulai pudar. Gadis itu melihat dirinya tersenyum dengan sang ibu yang sedang menggendongnya, dia melihat dirinya bermain sepeda dengan kakak dan adiknya, ia melihat dirinya bermain catur dengan sang ayah. Airmatanya menerobos keluar, sedetik kemudian  dihapusnya.  ā€œApa kau baik-baik saja Ra?ā€ ucap Darrel yang membuat sang gadis membuka matanya dan menatap Darrel  ā€œUhmm.ā€ Balasnya singkat ā€œAku serius.ā€ Ucap Darrel lagi ā€œAku juga.ā€ Balas si gadis lagi ā€œBaiklah, lakukan apapun yang kau inginkan.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status