Senja sudah nampak kan sinarnya bertanda akan tiba malam. Gegas Dimas mandi dan bersiap-siap akan pergi menemani sang bos yaitu Alexander Gutarmo.
"Ada apa sebenarnya dengan Alex itu tumben malam-malam ngajak nongkrong di cafe?" batin Dimas lirih.
Sementara dilain tempat Alex bersiap-siap mandi dan memakai baju casual dan celana jeans santai menampak kan kegagahan seorang pria tampan dan berwibawa layaknya seorang bos besar. Diliriknya jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 19.00.
"Hmm masih ada waktu 1 jam lagi untuk pergi ke cafe penasaran dengan gadis itu cantik dan anggun!" gumam Alex pelan.
"Eheum sudah rapi saja lo bos baru juga jam brapa masih lama!" teriak Dimas terkekeh.
"Astaga lo Dim ngagetin gue saja lo, cari mati lo yah!" hardik Alex sengit.
"Maaf-maaf kalau buat lo kaget!" sahut Dimas cengar-cengir engga jelas.
"Tumben sih lo ngajakin keluar ke cafe lagi biasanya juga nongkrong dibar tempat biasa!" protes Dimas.
"Protes saja lo, gue tuh pengen cari suasana baru saja dan penasaran seperti apa cafe Handoko itu dan masakannya enak apa kagak itu saja!" ungkap Alex.
"Yakin cuma mau tahu suasana sama masakannya bukan anaknya si Handoko kan siapa namanya tadi Cla-Cladia kalau engga salah!" seru Dimas.
"Bukan Claudia Dimas tapi Clara lo tuh yah suka ganti-ganti nama orang!" sahut Alex tersenyum.
"Hmmm kan iya deh gue tahu lo pasti penasaran sama si Clara sudah jujur saja sama gue!" tebak Dimas.
"Apa sih lo sotoy banget jadi orang!" elak Alex.
"Iya-iya gue salah lo mah selalu bener!" gerutu Dimas.
"Berisik lo!" maki Alex geram.
Tok ... tok ... tok...
"Masuk saja!" teriak Alex.
"Bos maaf ganggu ada tamu diluar Herman datang katanya sudah buat janji sama bos!" lapor Kipli.
"Astaga kenapa gue bisa lupa kalau sudah ada janji sama si Herman bangke itu!" teriak Alex.
"Hmm kayanya kita engga jadi ke cafe Dim tapi rapat sama si Herman ini," ajak Alex.
"Gagal dong makan enak, engga masalah sih gue mah yang penting lo temuin dulu saja si Herman itu bos!" usul Dimas.
"Suruh masuk saja Pli bilang gue ada diruangannya!" perintah Alex.
"Baik bos gue panggil yah!" sahut Kipli sambil pergi meninggalkan ruangan sang bos.
Sementara diCafe sangat rame sang pengunjung lalu lalang. Clara tanpa sibuk dimeja kasir duduk ditemani oleh Shinta selaku karyawan yang bertugas sebagai kasir.
"Shinta coba bantu Bella dan yang lainnya kayanya semakin malam semakin rame saja!" perintah Clara.
"Baik mba Clara!" sahut Bella.
"Gimana Cla rame malam ini?" tanya Naomi begitu sampai di Cafe.
"Alhamdulillah mi rame banget dari tadi pengunjung tak henti-henti," seru Clara girang.
"Alhamdulillah kalau gitu sayang!" seloroh Naomi.
"Oh iya mi gimana ayah sudah mendingan!" tukas Clara.
"Ayah lagi tidur Cla istirahat kasihan kondisinya!" sahut Naomi sedih.
"Mami tenang saja yah pasti ada jalan untuk kita membayar hutang ke bos mafia itu!" tutur Clara meyakini Naomi sang mami.
"Iya sayang mudah-mudahan Allah kasih kita petunjuk," harap Naomi.
Seorang pengunjung berteriak memanggil pelayan untuk dilayani.
"Mba, saya minta billnya dong," teriak sang pengunjung.
"Mba Clara meja nomer 3 minta bill," tukas Bella.
"Oh iya Bell, ini billnya!" sahut Clara.
"Ini billnya Bu maaf kalau lama nunggu!" sapa Bella.
"Ini makasih yah kembaliannya buat embanya saja!" seru pengunjung.
"Makasih Bu!" seru Bella.
Pengunjung pun pergi meninggalkan cafe dengan hati yang senang karena sudah terpuaskan dengan menu yang menggiurkan dari Cafetaria pelangi.
"Ini mba Cla uangnya kata pengunjung kembaliannya buat kita saja!" seru Bella.
"Ya ampun Bell tapi ini banyak banget loh Rp. 50.000,- itu!" gerutu Clara kaget.
"Ya mana saya tahu mba, Alhamdulillah rejeki kita malam ini mba Cla!" seloroh Bella senang.
"Kamu bener Bell rejeki kita pengunjung rame ada yang ngasih bonus pula!" bales Clara girang.
Satu per satu pengunjung mulai meninggalkan cafe karena sudah larut malam.
"Akhirnya tutup juga nih cafe!" celetuk Bella pelan.
"Kamu Bel bisa saja!" sahut Clara terkekeh.
"Eh ada mba Clara maaf keceplosan!" elak Bella.
Clara masuk kantor untuk merekap semua pemasukan hari ini. Naomi datang dari arah dapur.
"Cla belum selesai juga?" tanya Naomi.
"Mami kok ada disini lagi bukannya istirahat temanin ayah!" terang Clara.
"Iya mami cuma ngecek kamu saja sudah selesai belum!" tutur Naomi.
"Mami lihat hari ini cafe rame yah nak!" seru Naomi antusias.
"Bener banget mi, Bella saja sampai kelelahan, mami telat sih datangnya!" sindir Clara.
"Oh yah berarti rame banget dong nak!" kata Naomi girang.
"Ember mi!" celetuk Clara tertawa girang.
"Ya sudah kalau sudah selesai hayu pulang mami sudah ngantuk nih!" ajak Naomi.
"Sudah selesai kok mi tinggal ngecek kerjaan anak-anak saja!" tegas Clara.
"Mami tunggu disini yah jangan kemana-mana," titah Clara.
"Siap komandan!" tegas Naomi terkekeh.
"Ish mami bisa saja!" seru Clara.
Clara keluar dari kantor menuju ruangan depan tempat karyawan-karyawannya berada.
"Kalian semua sudah selesai?" tanya Clara.
"Sebentar lagi mba Cla!" jawab Shinta yang masih ngecek keuangan yang ada dikasir.
"Oke kalau Bela sama yang lain sudah selesai belum Shin?" tanya Clara.
"Kalau engga salah Bella sudah sapu dan pel lantainya mba Cla mungkin didapur bantu-bantu Fira," jelas Shinta.
"Ya sudah aku ke dapur dulu yah Shinta!" seloroh Clara.
Clara gegas ke dapur mengecek Bella dan Fira juag beberapa karyawan lainnya.
"Maaf yah kalau hari ini kalian pada pulang telat, saya juga tidak bisa memprediksi tamu-tamu yang akan datang, makasih yah atas kerja keras kalian semua!" ungkap Clara bersyukur.
"En-engga apa-apa kok mba kami malah senang kalau cafe ini rame jadikan kita juga bisa mendapatkan bonus dari lembur mba!" seloroh Bella mewakili karyawan lain.
"Kamu bener Bell pasti saya akan kasih kalian bonus juga lembur karena kerja keras kalian, banyak-banyakin promosi ke teman-teman atau tetangga untuk nongkrong disini!" Titah Clara senang.
"Pasti mba Cla kita akan promosiin cafe dan menu yang ada disini!" tegas Arya salah satu chef dicafe ini.
"Makasih yah, saya balik duluan kasian mami sudah nunggu dikantor dan juga mau ngecek keadaan ayah, Assalamualaikum," pamit Clara.
"Walaikum salam hati-hati mba Clara!" seru Bella.
Clara berjalan ke kantor dan mengajak maminya untuk pulang istirahat.
"Alhamdulillah yah kita dapat anak bos yang baik seperti mba Clara engga pelit dan perhatian kepada para karyawannya jadi tambah betah gue disini guys!" terang Bella.
"Bener banget Bell aku saja betah disini selain baik mba Clara itu cantik luar dalam inner beauty itu loh terpancar dan sayang lagi sama kedua orang tuannya, pokonya mba Clara itu ia the best lah buat aku, sudah cantik, anggun dan baik hati anak yang Sholehah banget kapan yah aku bisa kaya mba Clara pake hijab!" ungkap Fira bangga.
"Ish mba Clara memang anak yang Sholehah, aku juga bangga jadi karyawannya, is the best lah!" terang Arya dan diiyakan oleh yang lainnya.
"Awas nanti jatuh cinta lagi sama mba Clara!" senggol Bella kepada Arya.
"Emang salah yah kalau hanya sebatas kagum doang sama mba Clara!" elak Arya kalem.
"Hei ada apa nih rame-rame sudah pada kelar belum gue mau balik nih!" teriak Shinta pongah.
"Kepo lo Shinta," sarkas Fira kesal.
"Kalau mau balik duluan saja sana engga usah pake basa basi segala!" teriak Bella.
"Ya sudah gue duluan yah guys, bye!" bales Shinta berlalu meninggalkan karyawan yang lainnya.
"Ish sombong amat sih Shinta itu amit-amit deh gue! sudah gitu mana mau dia bantu-bantu kerjaan ngelayanin tamu duduk saja kaya engga ada apa-apa apa lagi kalau engga ada mba Clara makin besar kepala dia!"" gerutu Fira sebal.
"Bukannya sahabat kamu yah Fir!" ledek Bella tertawa senang.
"Enak saja ada juga sahabat lo Bell kemana-mana selalu nempel sama lo!" sindir Fira engga mau kalah.
"Sudah-sudah kalian mau pulang engga gue mau kunci nih atau kalian mau nginep disini yah!" ledek Arya tertawa girang.
"Enak saja lo saja kali yang nginep gue sama Bella pulang, bye Arya!" celetuk Fira.
"Yuk Bella kita tinggalin saja si Arya itu!" usul Fira.
"Oke Fira cantik, bye-bye Arya, hati-hati loh perasaan gue engga enak!" teriak Bella.
"Bella sialan lo!" gerutu Arya kesal.
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi