Share

Bab 8

Author: Widi
last update Last Updated: 2021-05-23 20:42:37

" haaaahh??? " Mata Adi terbelalak melihat bahwa gadis didepannya adalah Vita.

" Apa yang kamu lakuin, Vit? " Tanya Adi gusar.

" Aku..aku.. " belum sempat gadis itu menjawab,

" Kenapa kamu bisa ada disini, dan lalu...kenapa kamu bisa berada di pelukku??"

Vita mengerutkan keningnya ketika menatap Adi tanpa mampu menjawab semua pertanyaannya. Dia berlalu pergi keluar kamar sambil menunduk, mendaratkan tangannya mengusap air mata yang hampir jatuh.

Adi tahu bahwa ada rasa kecewa pada Vita, bagaimanapun kata-katanya terlalu kasar. Setidaknya dia harus meminta penjelasan dulu tanpa harus berusaha memojokkan gadis itu. 'aahhh...dasar egois!' begitulah di pikirannya.

" Vit. .Vita, tunggu! " Dia menghampiri Vita yang akan berjalan keluar rumah dan segera meraih lengannya kemudian meminta agar kembali masuk rumahnya dan menenangkannya.

" Ma..maaf. aku terlalu kasar tadi. Bu..bukan maksudku begitu. " Adi mulai menjelaskan dengan raut muka masam di wajahnya.

" Aku tahu mas, gapapa. Aku juga salah. " Jawab Vita lirih.

" Tolong jelasin tadi gimana?? Sumpah aku tadi berhalusinasi bahwa kamu Veny. Aku tak bermaksud melakukan semua itu. " Tampak raut muka penyesalan Adi bertambah masam.

Setelah menerima penjelasan dari Vita diketahui bahwa semua kejadian itu memang bisa dibilang kesalahpahaman.

Sebenarnya, setelah Vita ingin pergi dari kamar Adi seketika itu Adi memanggilnya. Meskipun memanggilnya dengan nama'Veny'. Dia menghampiri bermaksud ingin menenangkan Adi. Saat dia mulai mendekat, seketika Adi memeluknya. Dia berusaha menghindar namun tak kuasa karena tenaga Adi yang mungkin lebih besar darinya.

Dan memang tak bisa dipungkiri lagi bahwa Vita pun masih memendam perasaan cintanya pada Adi. Dia pun merasakan kerinduan yang sama dengan apa yang dirasakan Adi. Dan menerima semua itu meskipun tahu kalau ia hanya perumpamaan dari sosok seorang Veny.

" Maafkan aku, Vit??" Perasaan canggung itu penuh di pikiran Adi. Meski ia pun pernah melakukannya dengan Vita waktu dulu, tapi situasinya sekarang berbeda.

" Iya. .gapapa mas. Aku juga bisa ngerti apa yang sedang kamu alami, sudah lupakan saja." Senyum kecil mulai mengembang di bibir Vita.

" Kelihatannya kamu udah agak mendingan mas! Tuh lihat badanmu udah gak panas kayak tadi pagi?" Berusaha mengganti topik pembicaraan sambil menempelkan tangannya kearah kening Adi.

" Ah! Iya. .aku. .aku juga merasa agak enakan." Jawab Adi agak gugup dengan menyeka keringat yang menetes di keningnya.

" Sana masuk kamar, istirahat aja lagi. Biar cepet sembuh!" Vita menggandeng lengan Adi menuju kamar.

Adi tak berhenti menatap Vita saat itu, dia merasa perhatian dan kepedulian gadis itu sedikit memberinya ketenangan walaupun ada kesalah pahaman yang terjadi barusan. Meski dalam hati ia pun ragu perasaan apa itu? Namun yang pasti dia tak ingin kembali menjadi bagian dari hidup gadis itu lagi.

" Sudah aku beresin, sekarang kamu istirahat gih!?" Membuyarkan lamunan Adi kala itu.

" I..iya. Makasih." Belum sempat Adi akan berbaring ketempat tidurnya, gadis itu menghampiri lalu memeluknya lagi.

" Jujur mas, aku rindu sekali padamu." Menatap Adi dengan mata berkaca-kaca lalu merebahkan tubuhnya erat.

Adi tak bisa mengelak, karena gadis itu semakin erat memeluk tubuhnya. Dia hanya pasrah menunggu gadis itu mulai meregangkan pelukannya.

Perasaan Adi saat itu bukan cinta atau sayang, melainkan hanya perasaan simpatinya pada Vita. Karena bagaimanapun gadis itu pernah singgah di hatinya dalam kurun waktu yang cukup lama.

Saat Vita mulai menatap Adi, kedua mata mereka bertemu pandang. Keheningan mulai terjadi ketika Vita mulai semakin mengarahkan pandangannya mendekat. Di sisi lain, Adi yang sudah terjebak pada situasi saat itu tak bisa menghindar lagi. Dia hanya berpikir apa yang akan terjadi kemudian.

Tanpa sadar bibir mereka berdua bertautan, Vita agak agresif dengan sedikit menjulurkan lidahnya dan sesekali menggigit lembut bibir bawah Adi. Lelaki itu hanya membalas kecil walaupun dia sebenarnya tak ingin. Karena ia tahu akan melukai gadis itu. Namun yang terjadi justru ia mulai terbawa suasana.

Hanya tiga kali ciuman itu terjadi, karena saat keempat kalinya ketika Vita berusaha mendaratkan bibirnya lagi ke arah Adi, 

" Vit, apa semua ini?" 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 36

    Vita juga tak tahu harus bagaimana setelah mendapati dirinya tak kunjung datang bulan, yang dia lakukan hingga saat ini hanya menunggu untuk datangnya rutinan bulanannya itu keluar. Dia bahkan tak berani membeli testpack untuk mengetahui kebenarannya." Ini masih belum pasti, Lin. Dan akupun tak berani bilang pada Mas Adi. " Vita mengatakan itu sambil memegangi perutnya." Ahhh, sudahlah kalau begitu. Terserah kamu saja. Yang pasti aku tak mau terlibat apapun mengenai itu. Dan....." Belum sempat Linda melanjutkan kata-katanya, Dia terperanjat kaget ketika tahu bahwa ada seseorang dibelakang Vita.Saat Linda ingin mengetahui siapa orang itu, suara seorang pria terdengar dengan jelas. " Ohhh, jadi kejutan ini berlanjut??!"Suara itu tidak lain dan tidak bukan adalah Adi. Dia memegang kotak cincin perak ditangannya bermaksud untuk memberikannya pada Vita. Namun saat ia kembali, dia mendapati Vita dan Linda sedang berbincang serius. Dan sekarang dia tahu apa

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 35

    Setidaknya penjelasan yang benar-benar akurat adalah hal yang diinginkan Adi saat ini. Karena bagaimanapun, Desta adalah orang yang membunuh Johan dan Fanya. Ditambah lagi dengan nasib Kang Ujang yang saat ini masih dalam penjara. Ohhhh!! Sungguh, di negeri ini sudah hilang yang namanya keadilan. " Aku tanya sekali lagi, apakah kau benar-benar ingin berubah??" Adi menatap tajam ke arah Desta yang sejak tadi ingin berjabat tangan dengan Adi namun tak direspon sama sekali. " I..iya. Aku minta maaf. Sungguh minta maaf. Jika memang kata maafku tak bisa membuatmu memaafkanku, kau bisa melakukan apapun sesukamu padaku. Aku tak akan membalas. Bahkan jika kau menginginkan aku lenyap dari pandanganmu, aku bisa melakukannya sekarang di hadapanmu." Desta berbicara lalu mencari sesuatu di sekitar. Di menemukan bekas pecahan botol di bawah tempat mereka duduk, lalu seketika mengambilnya. Dengan perasaan bersalahnya, dia lalu menggoreskan di urat nadi lengannya. Tak

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 34

    Sangat jelas sekali bahwa di dalam foto itu adalah Desta dan Vita yang bergandengan tangan." Terima kasih, Linda. Kau melakukan hal yang tepat. Akan aku beri kejutan untuknya atas kedatanganku kali ini. " Adi sedikit menyunggingkan senyum berkata pada Linda yang hanya terbengong melihat ekspresi Adi.Reaksi Adi sungguh berbeda kali ini. Meskipun terlihat gusar, namun ketenangannya dalam menangani masalahnya bersama Vita sedikit berbeda dari pada sebelumnya. Mungkin terlalu seringnya gadis itu berperilaku seperti ini kepada Adi. Jadi, Adi hanya mengekspresikannya dengan senyum pahit.Keinginannya memberikan sebuah kejutan, justru lebih dikejutkan lagi dengan apa yang dilihatnya dalam foto itu. Apalagi Vita bersama dengan seseorang yang seharusnya mendekam dalam penjara. Apa-apaan ini??Adi berusaha menelepon Vita, namun lagi-lagi ponselnya tidak aktif. Sesuatu yang sama berulang kali ketika dia akan memergoki gadis itu dengan pria lain.Karen

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 33

    Terlihat banyak kerutan di dahi Adi saat mendengar pernyataan dari Tika. Itu karena keterkejutannya mendengar hal yang begitu tampak serius di mata Tika. " Ap...apa??" " Iya, aku akan berusaha sepenuhnya menjadi istri yang baik untukmu. Dan akan selalu menutupi segala kekuranganmu. Percayalah padaku! " Tika berkata dengan sesekali membelai lembut pipi Adi. Adi membalas dengan senyum lalu berkata, " Baiklah, tapi aku belum bisa memastikannya. Akan aku pertimbangkan, aku juga masih memiliki Vita, kau tahu?? Dia cinta pertama di hidupku. Meski tak bisa dipungkiri bahwa kau memang lebih darinya. " Meski Adi berkata demikian, dalam hatinya sebenarnya ragu. Dia sengaja berbohong untuk memastikan bahwa dia tak melukai hati Tika yang penuh harap. Setelah beberapa waktu, Tika pamit pulang. Dan sesaat setelah Adi kembali ke kamar, panggilan telepon dari Vita sudah puluhan kali terlewat. Adi kemudian beralasan bahwa ponselnya dicas dan dia tertidur

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 32

    Tokk..tokk..tookkk.. Setelah terdengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya, suara ketukan pintu menggerakkan Adi membuka jalan untuk gadis itu memasuki rumahnya. " Silahkan, masuk nyonya!" Canda Adi dengan badan sedikit membungkuk dan gestur seperti seorang bodyguard. " Dasar, pria polos!" Tika hanya tersenyum manja menatap Adi dan melangkah masuk. Hari itu ada sedikit perbedaan dari tampilan Tika. Biasanya rok mini selalu jadi andalannya saat bepergian kemana-mana. Tapi sekarang dia memakai rok panjang dengan corak dan pernak pernik khas cewek pada masa itu. Baju yang di kenakan juga lebih sopan dari saat terakhir kali bertemu. Sekitar 2 bulan yang lalu, Adi mengantarkan Tika ke Terminal. Karena dia akan menyelesaikan urusannya untuk resign dari pekerjaannya. Entah apa yang mendasari keputusannya untuk tidak lagi bekerja di sana. Yang pasti, Tika ingin mencari pekerjaan di sini dan memulai hal baru lagi mulai sekarang. " Udah

  • Kisah cinta lelaki bodoh   Bab 31

    Mereka berdua sudah memesan makanan dan minuman pada saat Adi melihatnya dari kejauhan. Di dalam hatinya berkecamuk banyak hal. Perasaan yang tak mudah dideskripsikan dengan tulisan.Saat mereka berdua akan menempati salah satu meja yang memang di sekat sedemikian rupa, Adi memotretnya dan mengirim foto itu kepada Vita. Pada saat itu, ponsel berkamera sudah beriringan memasuki gerai handpone. Dan ponsel baru dengan fitur kamera lebih jernih di launching tiap minggunya. Itulah kenapa Adi bergegas melakukan itu, agar buktinya semakin jelas. Sungguh tekhnologi yang bermanfaat. Hahahahaha.Sangat disayangkan, ponsel Vita dimatikan. Dia lalu menuju kasir dan mencoba memesan beberapa minuman. Pesanan itupun merupakan kesukaan Vita." Mbak, bisa minta tolong?" Adi menyapa gadis pelayan di kasir itu." Iya, mas. Silahkan. Ada perlu apa?" Senyum ramah pelayan itu sangat profesional." Pesan satu Alpukat susu dan kentang goreng satu. Lalu tolong kirimk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status