Share

Hadiah pertama dan terakhir

Suara senandung dari bibir Nila terdengar sangat merdu. Hal itu menandakan jika hatinya sedang bahagia. Semua dagangannya laku terjual tidak sampai satu jam. Ditemani oleh Alva dan Bian dikedua sisinya, dia sudah merasa seperti orang paling beruntung di dunia.

“Jika waktu bisa dipercepat…aku ingin berjumpa dengan kalian lebih dahulu,” pikirnya.

Toko-toko di pasar mulai ramai saat matahari sudah mulai bersinar dengan terang. Toko sepatu, pakaian, sayur, senjata tajam, maupun toko tambahan lainnya berjejer menunggu konsumen datang. Mengharap rezeki yang datang sedikit demi sedikit ditiap harinya. Perjuangan keras yang belum menghasilkan hasil yang seimbang. Namun, mereka tidak pernah berkeluh kesah. Mereka tetap membuka toko saat ayam memulai kokokan pertamanya saat fajar, dan tetap menutupnya saat matahari ke pengaduan. Terjual atau tidak itu semua tergantung dari nasib masing-masing.

Nila celingak-celinguk melihat tiap toko. Entah apa yang dicarinya, ia tidak

MyZhafran

thanks for reading

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status