‘’Ibu aku merindukanmu,’’ ucap Alison.
Deg..
Nasya terkejut mendengar apa yang di ucapkan putranya.
Putranya bilang bahwa ia merindukannya ? merindukan dirinya ?
Bagaimana dia bisa merindukan ibunya yang sudah memperalat dirinya hanya karena ambisinya saja ?
‘’Ibu rencana yang harus aku lakukan untuk melindungimu ? kenapa ibu harus jadi pemilik kristal hitam itu ? kenapa kau terlalu punya banyak musuh ibu ?’’ ucap Alison.
Nasya bingung mendengar ucapan putranya itu, apa maksudnya ia pemilik kristal hitam ? ayahnya pernah memberitahunya bahwa ia tidak memiliki kekuatan apapun dan bagaimana ia bisa menjadi pemilik dari kristal yang mampu menghancurkan seluruh kekaisaran itu ?
‘’Ibu maafkan aku yang mengabaikanmu ibu, jangan marah padaku dan ayah karena mengabaikanmu ibu, kami melakukan ini karena ingin melindungimu,’’ ucap Alison.
Melindungi ? melindungi dari apa ?
‘’Tuan tamunya telah datang tuan,’’ ucap kepala pelayan dengan membungkuk.
Nasya melihat Alison berdiri dan mengusap air matanya.
‘’Baiklah kau pergilah, aku akan menemuinya sendiri,’’ ucap Alison.
Alison pergi meninggalkan kamarnya, di saat Nasya ingin mengikuti Alison tempat yang semulanya adalah kediaman Leo berubah menjadi ruangan gelap seperti semula.
Kenapa aku kembali ke tempat seperti ini ?
Tiba-tiba saja kepala Nasya merasa pusing dan seketika Nasya terbangun dari tidurnya. Nasya membuka matanya melihat ke seluruh ruangan.
Sekarang aku berada di kamar Lengston ? apa aku pingsan ? apakah aku yang melihat putraku tadi hanyalah mimpi ? namun mengapa terasa sangat nyata ?
Nasya memikirkan apa yang telah terjadi padanya beberapa waktu lalu.
‘’Anda sudah bangun nona ?’’ tanya Rossya yang ternyata sudah berada di dekatnya.
‘’Ya, sudah berapa lama aku tak sadar Rossya ?’’ tanya Nasya.
‘’Sejak dua hari ini anda belum sadarkan diri nona,’’ jawab Rossya.
‘’Dua hari ?’’ tanya Nasya memastikan.
‘’Ya nona, bahkan sejak dua hari itu kapten Leo selalu datang ke kediaman Lengston untuk melihat keadaan nona dan wajahnya seperti orang yang bersalah nona,’’ ucap Rossya.
Nasya merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada Leo. Pasti Leo sangat merasa bersalah karena merasa bahwa dialah penyebabnya pingsan.
‘’Baiklah Rossya bantulah aku bersiap-siap aku ingin bertemu dengan Leo,’’ ucap Nasya.
‘’Baik nona,’’ ucap Rossya patuh.
Pekerjaan Leo di istana belum sepenuhnya selesai namun ia segera menuju ke kediaman Lengston guna melihat keadaan Nasya. Hatinya selalu merasa resah dan penuh perasaan bersalah atas apa yang menimpa Nasya kala itu.
Leo memasuki kediaman Lengston dan dia melihat seorang wanita cantik dengan memakai gaun hitam elegan. Leo dengan cepat berjalan menuju ke arahnya dan memeluknya.
‘’Aku takut kau tidak akan bangun Nasya,’’ ucap Leo.
Nasya tersenyum dan membalas pelukan Leo.
‘’Aku sudah bangun Leo jadi jangan khawatir lagi,’’ ucap Nasya.
‘’Maafkan aku seharusnya aku menolak saat akan di ajak berkeliling taman,’’ ucap Leo menyesal.
Nasya mendorong Leo hingga pelukan terlepas. Nasya memegang kedua pipi Leo.
‘’Leo ini bukan salahmu jangan menyalahkan dirimu sendiri,’’ ucap Nasya.
‘’Tapi,’’ ucap Leo.
‘’jika kau mengatakan itu lagi aku akan marah padamu,’’ ucap Nasya tegas.
Leo menundukkan kepalanya.
‘’Baiklah,’’ ucap Leo patuh.
Nasya tersenyum melihat tingkah Leo yang patuh seperti kucing kecil.
‘’Imutnya,’’ gumam Nasya dalam hati.
‘’Hmm jadi kapan kau akan memberiku cincin Kaptenku ?’’ tanya Nasya.
Leo bingung dan terkejut.
‘’Ah aku belum sempat mempersiapkannya Nasya, apa perlu besok kita bersama-sama memilih cincin yang kau sukai ? mahal pun tidak masalah,’’ ucap Leo.
‘’Tidak perlu yang mahal Leo asal kau yang memberikannya padaku aku akan sangat bahagia,’’ ucap Nasya.
Leo tersenyum, yah pasti Leo akan memberikan yang terbaik untuk Nasya.
‘’Besok apa kah kau ada acara Nasya ?” tanya Leo.
Nasya terdiam. Kenapa Leo bertanya seperti itu apakah ingin mengajak berkencan ?
‘’J-jika kau tidak ada acara besok aku ingin mengajaknya mu ke sebuah tempat, namun jika kau ada acara kita bisa melakukannya di lain hari,’’ ucap Leo.
Seperti dugannya Leo ingin mengajaknya berkencan, bagaimana bisa ia menolak kencan dari calon suaminya yang menggemaskan itu ?
‘’Tentu saja aku mau Leo, aku akan sangat menantikannya,’’ ucap Nasya.
Leo tersenyum menatap Nasya. Namun Leo kembali tersadar.
‘’Nasya sepertinya aku harus kembali segera ke istana,’’ ucap Leo.
‘’Ada apa Leo ? apakah ada masalah di istana ?’’ tanya Nasya.
‘’Tidak ada Nasya, aku hanya ingin menyelesaikan pekerjaanku agar besok bisa pergi bersama denganmu,’’ ucap Leo.
‘’Baiklah Kaptenku, semangatlah dalam bekerja tapi ingat perkataanku jangan terlalu lelah,’’ jelas Nasya.
‘’Baiklah Lady Aku akan mendengarkanmu sekarang kamu juga beristirahatlah, kau juga baru sadarkan diri setelah dua hari ini tubuhmu masih membutuhkan energi,’’ ucap Leo.
Nasya mengangguk sambil tersenyum, setelah Leo mencium punggung tangan Nasya ia pergi meninggalkan kediaman Lengston dan kembali menuju istana untuk menyelesaikan pekerjannya yang ia tinggal.
Sekarang Nasya sedang berada di kamarnya dengan memakai gaun tidurnya dengan duduk di kasurnya sembari memikirkan sesuatu.
‘’Apa maksud dari mimpiku itu ? apa maksud dari mereka mencoba melindungiku ? apakah mereka mencoba melindungiku karena kaisar ingin membunuhku ? tapi kenapa ? apakah karena dulu akulah yang membongkar perselingkuhan Liana ? jadi Kaisar mencoba membunuhku ? tapi apa maksud Alison bahwa aku pemilik kristal hitam ?’’ tanya Nasya dalam hati.
Tentu saja Nasya penasaran dengan mimpinya itu, siapa yang tak tau bahwa seseorang yang memiliki kristal hitam adalah seseorang yang sangat kuat lebih dari kaisar.
‘’Mungkin mimpi ini adalah bunga tidur, ya benar bisa aja mimpi ini adalah bunga tidur seperti di kehidupan keduaku dulu,’’ ucap Nasya.
‘’Tapi, kenapa rasanya begitu nyata’’ ucap Nasya.
Keesokan harinya Nasya sudah bersiap-siap berjalan dengan Leo memakai gaun berwarna putih yang membuat Nasya semakin terlihat sangat cantik dengan memakai gaun itu. Rossya bahkan terpukau melihat kecantikan Nasya.
‘’Nona kecantikanmu sekarang bahkan dapat mengalahkan Putri Liana,’’ ucap Rossya.
‘’Terima kasih Rossya,’’ ucap Nasya sambil melihat pantulan Rossya dicermin. Sekarang ia sedang bersama dengan Rossya di kamarnya. Para pelayan yang mendandaninya segera pergi setelah mendandani Nasya. ‘’aku sangat sangat tidak sabar untuk berkencan dengan Kapten Leo.’ Ujar Nasya.
‘’N-nona saya tau bahwa anda menyuruh saya untuk tidak perduli pada rumor namun nona juga tau bahwa bukan rahasia yang umum bisa ksatria sword sangat suka membunuh orang,’’ ucap Rossya.
‘’Rossya dengarkan aku mereka membunuh orang bukan karena alasankan walaupun kebanyakan dari ksatria word berasal dari rakyat biasa namun hati mereka bisa saja lebih baik daripada kebanyakan ksatria bangsawan,’’ tanya Nasya.
‘’Kamu suatu saat juga tidak mungkin tidak menikah hanya karena fakta dan rumor dari orang yang kamu cintai ?’’ tanya Nasya. Rossya menggeleng dan Nasya tersenyum melihat Rossya.
‘’Begitu juga denganku Rossya, pasangan yang baik untukku adalah pasangan yang memiliki hati yang baik juga sangat menyayangiku dan anakku nanti Rossya agar keluarga yang ku bangun tidak roboh hanya karena seseorang,’’. Ucap Nasya.
‘’Yah walaupun suatu saat nanti akan roboh juga karena kedatangan Leticia,’’ lanjut Nasya dalam hati.
‘’Tapi nona Kapten Leo apakah memiliki hati yang baik ?’’ tanya Rossya dengan polosnya.
Terkadang Nasya rasanya ingin memberikan penghargaan pada Rossya karena kepolosannya. Yah tapi tidak masalah lagi pula Pelayannya ini memang tidak ada sifat lain dari Leo. Jadi wajar saja jika ia berkata seperti itu.
‘’Rossya Leo itu adalah orang yang sangat baik dan sangat menggemaskan. Namun aku tidak suka bila ia memperlihatkan sisinya itu kepada siapapun,’’ ucap Nasya. Nasya tersenyum lalu ia melanjutkan ucapannya kembali, ‘’aku takut mereka akan jatuh cinta bila melihat Leo dengan sifatnya yang di tunjukkannya padaku itu yang sangat berbeda dengan rumor yang beredar.’’
‘’Apakah nona jatuh cinta pada kapten Leo ?’’ tanya Rossya.
‘’Aku dan Leo belum sampai ke tahap itu Rossya tapi bisa saja itu akan terjadi,’’ ucap Nasya dengan senyum jenaka.
‘’Jika Nona mengatakan seperti itu maka saya akan mendukung anda nyonya dan jika kapten Leo menyakiti anda saya akan mempertaruhkan nyawa saya untuk melindungi nona,’’ ucap Rossya.
‘’Terima kasih Rossya aku menghargainya,’’ ucap Nasya.
Beberapa saat kemudian, pelayan lain datang untuk memberitahu bahwa Leo sudah datang dan tengah duduk bersama dengan duke marvelin.setelah itu ia segera pergi ke tempat kedua laki-laki itu berada. Nasya melihat kedua laki-laki itu tengah berbicara. Nasya terpukau saat melihat Leo memakai jas formal warna hitam.
‘’Sebelum kalian berkencan akan lebih baik bahwa kita mendiskusikan tentang pernikahan terlebih dahulu ?’’ tanya Duke Marvelin. Nasya mengangguk.
‘’Tentu saja Duke Lengston lagi pula kami punya cukup waktu untuk berkencan,” jelas Leo.
Duke marvelin mengangguk.
‘’Baiklah ayo kita duduk dan pelayan bawakan teh dan beberapa camilan,’’ ucap Duke marvelin.
Mereka bertiga duduk di kursi yang telah di sediakan dan mulai mendiskusikan tentang sebuah pernikahan.
Nasya kembali mengingat kejadian di masa lalu, kehidupan pertamanya ia dan Liana pernah berbincang berdua seperti ini hingga Liana memberitahukan sesuatu yang tidak ada orang yang tahu seperti kejadian hari ini.Ia memberitahukan Rahasia yang seharusnya tidak di ketahui oleh orang lain karena jika rahasia tersebut terbongkar di seluruh kerajaan Orphelle maka mereka akan ribut dengan berita yang menggemparkan ini.Rahasia yang ingin diberitahukan Liana adalah bahwa kenyataan ia tidak bisa memiliki anak dan bisa di katakan lebih singkatnya adalah mandul. Karena selain Baginda Kaisar mencintai Liana ada sebuah alasan lain mereka harus bersama yaitu ramalan dari seorang penyihir istana yang mengatakan bahwa Kaisar harus menikahi Liana agar keturunan mereka memiliki kekuatan yang bahkan dapat menandingi Kaisar dahulu.‘Oh ku mohon aku harap ada seseorang yang menolongku terlebih dahulu sebelum Putri Liana mengatakan Rah
‘’Anda pasti tahukan ada aturan bahwa tidak ada yang boleh membahas bahkan menyebutkan tentang pengguna kristal hitam?’’ ucap Ruvelin.‘’Anda juga pasti telah mengetahui alasan mengapa ada peraturan seperti itu?’’ ucap Ruvelin.Nasya terdiam membisu.Tentu saja ia tahu bahwa tidak ada yang boleh membahas tentang pemilik kristal hitam dan tentu saja ia mengethui alasannya kenapa. Menurut yang ia dengar dari ayahnya bahwa dulu pemilik kristal hitam adalah seorang pengkhianat istana. Selebihnya ia tidak tahu menahu karena ayahnya hanya menceritakan intinya saja.‘’Tetapi anda barusan sudah menyebutkannya Kapten,’’ ucap Nasya.Ruvelin terdiam sebentar kemudian ia kembali tertawa.‘’Ternyata anda tidak seperti yang di rumorkan ya Lady,’’ ucap Ruvelin.‘’Rumor hanyalah rumor Kapten tidak ada yang tahu rumor itu benar atau hanya keboho
‘’Dia ? siapa ? siapa orang yang di harapkannya ?’’ ucap Nasya dalam hati.‘’Lady sebaiknya lady menunggu di dalam saya akan keluar dan melihat apa yang sedang terjadi,’’ ucap Jeremy.‘’Tidak sir. Saya juga ingin memastikan apa yang terjadi di luar,’’ ucap Nasya.‘’Tapi Lady,’’ ucap Jeremy.‘’Saya mohon sir,’’ ucap Nasya.Jeremy menghela napasnya dan menganggukan kepalanya. Jeremy membuka pintu kereta kuda dan segera turun dan mengangkat tangannya untuk Nasya agar tidak jatuh. Nasya menerima uluran tangan Jeremy dan segera turun dari kereta kuda ia menoleh dan melihat seorang anak yang masih kecil yang berkemungkinan berusia 12 tahun sedang di tarik oleh dua orang ksatria. Nasya segera menghampiri anak kecil itu dan mencoba melepaskan anak itu dari dua ksatria.
Disaat Nasya akan berdiri dan masuk ke kamarnya ia terkejut karena tiba-tiba melihat Jeremy berada di depan pintu kediamannya. Dengan segera ia menghampiri Jeremy. Yang masih berdiri di depan pintu kediamannya.‘’Ada keperluan apa anda datang kemari sir Jeremy ?’’ tanya Nasya.‘’Saya kemari karena saya di perintahkan oleh kapten Leo untuk menjadi ksatria sementara anda selama Kapten tidak ada Lady,’’ ucap Jeremy. ‘’saya harap anda tidak merasa terganggu dengan keberadaan saya di sisi anda,’’ lanjutnya.Nasya tersenyum mendengar ucapan wakil kapten sword yang terlihat kaku ini.‘’Baiklah sir saya juga memohon bantuannya,’’ ucap Nasya.Jeremy hanya sedikit menundukkan kepalanya sebagai jawaban dan Nasya memakluminya mungkin wakil kapten sword ini belum bisa sepenuhnya mempe
Leo menutup matanya merasakan sensasi aneh yang baru pertama ia rasakan. Tangannya yang dari tadi terlentang memeluk erat Nasya."Nasya jangan membuatku kehilangan akalku," ucap Leo.Nasya lagi dan lagi tersenyum dia mencoba mendorong Tubuh Leo namun pelukannya tidak juga terlepas namun semakin mengerat."Leo lepaskan kita harus segera menyelesaikan pengukuran ini agar waktu kita nanti tidak terganggu," ucap Nasya.Leo dengan tidak rela melepaskan pelukannya membiarkan Nasya bebas walau matanya menatap Nasya dengan bergairahnya.Setelah Nasya selesai mengukur baju Leo dengan adegan lumayan panas tadi. Sekarang mereka sedang duduk di sofa butik."Leo kemarin ayah marah padaku," ucap Nasya.Leo terkejut dan merasa resah kemungkinan juga merasa panik."Marah kenapa Nasya ? Apa karena kamu terl
"APA-APAAN KAU INI!," ucap Duke Lengston.Nasya berhenti berjalan dan melihat ke arah ayahnya yang sedang berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang menakutkan."a-ada apa ayah ? kenapa anda bisa Semarah ini ?," Tanya Nasya gugup.Duke Lengston yang telah berada di hadapannya menatap Nasya dengan tatapan yang tajam dan itu membuat Nasya menjadi gugup."Aku mendengar kau sedang berselisih dengan saudara kembar dari keluarga Wanstoon dan saat kalian berselisih saudarinya tiba-tiba merasakan sakit seperti ada seseorang yang menyakitinya. tidak mungkin orang lain yang menyakitinya jika bukan kau Nasya ! Karena disitu posisimu sedang berselisih dengan mereka," ucap Duke Lengston."Ayah tapi aku benar-benar tidak menyakiti mereka," ungkap Nasya."Kau pasti tidak sengaja mengeluarkan mana dari tubuh mu dan itu menyakiti orang yang sudah membuatmu terbawa emosi," uca