Satu bulan sudah lamanya Bintang berada di Istana Dasar Laut, dan selama itu pula Bintang menerima pelajaran langsung dari dua Maharaja penguasa berbeda alam ini, yaitu dari Maharaja Manggala penguasa negeri dasar lautan dan Maharaja Yudha penguasa negeri Alam Lelembut.
Keistimewaan Bintang sebagai Titisan Putra Bintang, membuat Bintang dapat dengan cepat menyerap semua ilmu kanuragan yang diajarkan oleh kedua Maharaja penguasa alam ini. Saat ini Bintang tengah duduk berhadapan dengan kedua gurunya, yang tak lain adalah Maharaja Manggala dan Maharaja Yudha.
“Bintang, aku sudah mewariskan jurus Langkah Siluman, 1000 Bayangan Siluman dan juga pukulan Harimau Dewaku padamu, aku harap kau bisa menggunakannya dengan bijaksana”. ucap Maharaja Yudha lagi
“Murid akan selalu ingat pesan guru”. ucap Bintang lagi menjura hormat.
“Aku juga sudah mewariskan jurus 5 Naga Penaklukku padamu, juga pukul
Sebuah pedang yang berbentuk sangat unik tapi juga luar biasa. Digagang pedang tersebut yang bercabang dua, terlihat ukiran kepala harimau, sedangkan dari ujung gagang terlihat kepala seekor naga. Pedang indah ini terlihat bersarungkan sebuah sarung yang terbuat dari emas murni yang disepanjang warangkanya terlihat liukan seekor naga dan seekor harimau yang tengah bertarung. “Cringg..”. Bintang menarik keluar pedang pusaka tersebut dari warangkanya, dan ; “Plasshh”. kini terlihatlah sebuah pedang yang sangat indah, gagang berkepala naga yang ternyata ekornya terlihat melilit dari ujung gagang hingga ujung hulu pedang. Inilah yang membuat Bintang kagum melihat bentuk pedang tersebut. Bintang dapat melihat dan merasakan bagaimana pamor hebat yang keluar dari pedang tersebut. Tapi kemudian perhatian Bintang tertuju pada gagang pedang yang terdapat lubang-lubang yang berjumlah tujuh buah, dan ini yang menjadi tanda tanya bagi Bintang.“Terimalah pusa
Malam menyelimuti gelapnya malam, rembulanpun tampak bersinar redup malam itu, Bintang-Bintang tak banyak bertaburan menemani sang rembulan malam itu. Sementara itu di Istana Dasar Laut, tempat Bintang berada. Sebagaimana diceritakan dalam kisah sebelumnya, Bintang yang terlempar kedasar lautan akibat bertarung dengan Jenderal tou ba gui telah diselamatkan oleh Naga Manggala, dan selama hal itu pula yang membuat Bintang bertemu dengan dua maharaja penguasa dua alam, yaitu Maharaja Naga Samudra dan maharaja alam lelembut. Dari kedua maharaja ini Bintang mendapatkan beberapa ilmu kanuragan tingkat tinggi untuk bekal Bintang dalam menghadapi Pangeran Iblis kelak. Untuk mengetahui lebih lengkap baca (Maharaja Dua Alam). Malam ini adalah malam terakhir Bintang berada di Istana Dasar Laut, karena besok Bintang akan pergi menemui Panembahan Agung di Bukit Bintang. Dan malam itu Bintangpun segera mempersiapkan dirinya untuk segera bertemu dengan or
Bintang semakin iba mendengar cerita Putri Samudra, maka Bintangpun bangkit berdiri dan berjalan kearah Putri Samudra.Perlahan Bintang membalik tubuh sang Putri dan dengan lembut Bintang mengangkat wajah jelita sang Putri hingga kini menatap kearahnya, dengan tersenyum Bintang menghapus air mata yang mengalir dikedua mata indah sang Putri.“Apakah benar Putri cinta pada kangmas.?”. tanya Bintang lagi. Putri Samudra tak menjawabnya tapi menatap Bintang dengan pandangan yang penuh arti.“Kenapa kangmas bertanya seperti itu?”. tanya Putri Samudra lagi.“Karena... Kangmas juga mencintai Putri”. ucap Bintang lagi, berbinar kedua mata indah sang Putri Samudra mendengar ucapan Bintang, Putri Samudra langsung memeluk erat tubuh Bintang dan merebahkan kepalanya didada Bintang yang bidang.“Apakah Putri benar-benar mencintai kangmas?”. ucap Bintang lagi membalas pelukan hangat sang Putri.“Sebenar
“Gharrrgghh...”. suara keras Naga Manggala menggelegar dikedalaman lautan, sosok sang naga raksasa terlihat terbang melesat dengan kecepatan tinggi keatas, dan ;“Byuurrrrr.....durrr...”. begitu sosok Naga Manggala keluar dari dalam lautan menimbulkan suara ledakan yang cukup keras dan kini sosok Naga Manggala sudah terbang tinggi melintasi awan. Tapi Naga Manggala tidak sendiri, diatas terlihat duduk seorang pemuda berbaju putih dan mengenakan jubah biru, dengan rambut dikuncir kuda dan sebilah pedang yang tersampir dipunggungnya, sosok pemuda ini tak lain adalah Bintang adanya.Diatas punggung sang naga, terlihat Bintang yang duduk dengan mata yang berbinar, baru kali ini Bintang naik seekor naga yang membawanya terbang melintasi langit, dari atas Bintang dapat melihat dengan jelas keadaan dibawahnya. Melihat pemandangan dibawahnya, Bintang benar-benar takjub. Walau ini bukan untuk yang pertama kalinya Bintang terbang melintas langit, karena d
Entah sudah berapa lama Bintang memejamkan kedua matanya dan tiba-tiba saja Bintang merasakan keadaan disekitarnya menjadi sepi senyap, sunyi, tidak ada satu suarapun yang terdengar.“Bukalah matamu anakku...”. dan Bintang lebih dikejutkan lagi saat tiba-tiba saja sebuah suara yang begitu agung terdengar, perlahan Bintang mulai membuka kedua matanya. Dan alangkah terkejutnya Bintang, beberapa tombak dihadapannya tampak duduk seorang kakek yang mengenakan pakaian seperti seorang pertapa, ditangannya tampak sebuah tasbih yang terbuat dari biji – biji sawi, matanya terlihat begitu lembut, wajahya yang begitu teduh dan agung seakan memancarkan Aura yang begitu menyejukkan bagi siapa saja yang menatapnya, tapi bukan itu yang membuat Bintang takjub, yang membuat Bintang takjub adalah dari sekujur tubuh sang kakek tampak memancar cahaya putih yang berpedar dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sang kakek tampak duduk diatas sebuah batu berwarna putih bersih.
Kita tinggalkan Bintang yang tengah berlatih ilmu kanuragan di Bukit Bintang. Sekarang mari kita menuju kembali ke Istana Dasar Laut, tempat kekuasaan Maharaja Naga Samudra.Maharaja Manggala terlihat tengah duduk ditaman belakang Istana Dasar Laut, tak ada seorangpun yang terlihat menemani sang maharaja.Sosok jelita Putri Samudra tampak tiba ditempat itu beserta ke-4 dayangnya. Melihat ayahandanya yang hanya seorang diri berada ditaman itu, Putri Samudra segera memerintahkan kepada ke-4 dayangnya untuk meninggalkannya. Setelah menjura hormat, ke-4 dayang itupun segera meninggalkan tempat itu.“Sembah hormat ananda kepada ayahanda”. ucap Putri Samudra setelah berada dihadapan Maharaja Manggala.“Bangunlah puteriku. Duduklah didekatku”. ucap Maharaja Manggala lagi mempersilahkan Putri Samudra untuk duduk didekatnya.“Bagaimana puteriku, apakah kau sudah memikirkannya matang-matang tentang keputusanmu untuk men
“Rupanya kanjeng Putri Samudra yang datang. Terimalah sembah hormat saya kanjeng Putri”. ucap wanita tua ini lagi saat mengenali sosok yang ada didepan gubuk tuanya.“Bangunlah Nyi Ipat Koco. Bagaimana kabarmu nyi?”. ucap sosok gadis berparas cantik nan jelita yang rupanya adalah Putri Samudra adanya.“Hamba baik-baik saja kanjeng Putri, mari..mari silahkan masuk kanjeng Putri”. ucap wanita tua itu lagi mempersilahkan Putri Samudra untuk masuk kedalam gubuknya, sebelum melangkah masuk, Putri Samudra terlihat memberikan tanda kepada ke-4 dayang setianya untuk menunggu diluar gubuk, sedangkan Putri Samudra sendiri masuk bersama wanita tua yang disebut Putri Samudra dengan panggilan Nyi Ipat Koco.Setelah berada didalam pondok, Nyi Ipat Koco segera mempersilahkan kanjeng Putri Samudra untuk duduk didekatnya.“Sudah lama sekali kanjeng Putri tidak berkunjung kemari” ucap Nyi Ipat Koco.“Iya ny
Hampir 3 bulan sudah lamanya Bintang berada di Bukit Bintang. Selama itu pula Bintang berada dibawah bimbingan Panembahan Agung. Dan Bintang benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menempa dirinya. Guna bekalnya mengembara dirimba persilatan. Hari ini Bintang sudah kembali menghadap Panembahan Agung.“Bintang. Kau sudah mempelajari beberapa jurusku dengan sangat sempurna. Sekarang kau sudah siap untuk menghadapi Pangeran Iblis”. ucap Panembahan Agung lagi.“Saya akan berusaha semampu saya eyang. Mohon doa dari eyang”. ucap Bintang lagi menjura.“Aku akan selalu mendoakanmu Bintang”Panembahan Agung terlihat mengangkat tangannya kearah langit, dan ; “Bleeezzhhh......weeesshhh”. tiba-tiba saja ditangan Panembahan Agung sudah muncul sebuah benda berbentuk Bintang yang mengeluarkan cahaya putih, Bintang tentu saja mengenali benda tersebut, karena saat pertama kali datang ke Bukit Binta