Malam berikutnya. “Bagaimana keadaan kanda?”. ucap Putri Samudra seraya mendekati sosok Bintang yang baru saja menyelesaikan tapa bratanya. “Dinda.”. ucap Bintang tersenyum melihat istri tercintanya Putri Samudra sudah berada didekatnya. Dengan lembut Putri Samudra terlihat memeluk Bintang, Bintang membalasnya dengan hangat. Putri Samudra kemudian merebahkan dirinya dipangkuan Bintang.
“Kanda sangat rindu sekali dengan dinda”. ucap Bintang lagi seraya membelai lembut wajah jelita Putri Samudra.
“Dinda juga kanda”. ucap Putri Samudra lagi tersenyum, dipeluknya dengan hangat leher Bintang dengan kedua tangannya dan ditariknya, Bintang mengikuti tarikan kedua tangan Putri Samudra yang menarik lehernya dan ; “Uffhhh”. kedua bibir itu bertemu dengan hangat dalam satu lumatan mesra penuh kerinduan. Tapi tiba-tiba Bintang melepas lumatannya dan menatap kearah sekitarnya.
“Putri Yuan dan Putri Liu-xue sud
Matahari sudah menapak diufuk timur saat seekor kuda dipacu dengan cepat melintasi gurun mengarah kesebuah pintu gerbang kota Da-Dou. Diatas kedua kuda tersebut terlihat sosok seorang gadis berparas cantik nan jelita yang tengah menungganginya. Bila melihat sosok penampilannya, sosok ini tak lain adalah Putri Liu-xue.Semakin mendekati gerbang kota Da-Dou, Putri Liu-xue dapat melihat disepanjang perjalanan bekas-bekas pertempuran yang tengah terjadi, darah masih berserakan dimana-mana, mayat-mayatpun masih tampak bergelimpangan disana sini, beberapa orang prajurit tampak tengah mengangkut mayat-mayat yang ada ditempat itu, tapi Putri Liu-xue terlihat mengenyitkan keningnya melihat sosok-sosok prajurit yang tidak dikenalinya itu, tanpa memperdulikan hal itu, Putri Liu-xue terus memacu kudanya memasuki pintu gerbang kota Da-Dou.“Berhenti!”. tapi belum lagi Putri Liu-xue memasuki pintu gerbang, tiba-tiba saja seorang prajurit menghe
Sementara itu Putri Yuan Ming Zhu yang tiba di istana Yingtian mendapati kabar tentang kemenangan mereka terhadap Kaisar Shun-ti (Toghon Temur), dengan ditemani beberapa prajurit Yingtian, Putri Yuan Ming Zhu segera berangkat menuju ke kota Da-Dou.Beberapa hari kemudian, rombongan Putri Yuan Ming Zhu tiba di kota Da-Dou, kedatangannya segera disambut langsung oleh Kaisar Zhu dan ayahnya jenderal Yuan. Tapi Putri Yuan Ming Zhu dibuat terkejut saat mendengar kalau Putri Liu-xue baru saja pergi meninggalkan istana Da-Dou untuk menuju ke Goryeo. Kaisar Zhu memerintahkan Laksamana Ho-Tian untuk mengantar langsung Putri Liu-xue ke Goryeo.Beberapa minggu kemudian, Kaisar Zhu Yuan-Zhangpun mengumumkan berakhirnya dinasti Yuan dan dimulainya Dinasti Ming yang artinya Terang, dan Kaisar Zhu Yuan-Zhangpun menjadi kaisar pertama dengan gelar Kaisar Hongwu yang artinya kepahlawan yang tidak berbatas. Penobatan Kaisar
Malam datang kembali menyelimuti alam, rembulan bersinar terang malam itu, ribuan bintangpun tampak menghiasi cakrawala langit, menemani sang rembulan. Kota Da-Dou tampak begitu tenang malam itu, dibeberapa tempat terlihat para prajurit tengah berjaga, sesekali terlihat beberapa orang prajurit tengah melakukan ronda. Sementara itu ditempat kediaman Jendral Yuan Chonghuan, jenderal ming yang sangat dihormati. Malam itu Jendral Yuan Chonghuan memanggil putri kesayangannya, Putri Yuan Ming Zhu. “Kau tahu kenapa ayah memanggilmu kemari Yuan?”. ucap Jendral Yuan Chonghuan lagi. “Tidak ayah, Yuan tidak tahu” “Yuan. Beberapa malam yang lalu tuan Bintang datang menghadap ke ayah dan kaisar. Tuan Bintang ingin berpamitan untuk pulang kembali kenegerinya.”. ucap Jendral Yuan Chonghuan lagi. Wajah Putri Yuan berubah mendengar hal itu. “Tapi tuan Bintang juga melamarmu untuk menjadi istrinya Yuan.”. sambung Jendral Yuan Chonghuan, belum lagi hilang rasa terkejut dari wajah Putri Yuan, mendeng
Satu minggu sudah Bintang berada di istana, menikmati indahnya bulan madu bersama Putri Yuan Ming Zhu, dan hari ini tiba saatnya untuk Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu berpamitan untuk kembali ke negerinya Tanah Jawa. Dengan upacara kebesaran, Kaisar Zhu melepas kepergian Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu. Dengan alasan ingin melihat keindahan dataran tengah negeri tiongkok Bintang menolak permintaan Kaisar Zhu yang menawarkan ingin mengantarkan Bintang dan putri angkatnya Putri Yuan Ming Zhu dengan armada kapalnya untuk kembali ke Tanah Jawa.Dengan menggunakan 2 ekor kuda yang gagah, Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu meninggalkan istana Da-Dou, ditempatnya Jendral Yuan Chonghuan terlihat menitiskan air matanya melepaskan kepergian putrinya bersama Bintang. Tapi rasa harunya juga bercampur bahagia, melihat putri kesayangannya telah menikah bersama orang yang dicintainya.5 hari perjalanan ditempuh oleh Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu hingga akhirnya mereka tiba di
Dari dataran tengah tiongkok, kita melompat kesebuah negeri yang sangat jauh, negeri itu bernama Goryeo. Sebuah negeri yang berada di semenanjung korea. Saat ini Goryeo diperintah oleh seorang raja yang bernama Raja Gongmin. Ia merupakan putra kedua Raja Chungsuk.Seorang gadis berkulit putih dan berparas cantik jelita, mengenakan pakaian putih berbalut rompi yang terbuat dari bulu hewan berwarna hijau, sebuah mahkota indah beruntai permata hijau tersampir dikeningnya yang indah, bibirnya tampak begitu merekah mempesona, begitu menggoda bagi siapa saja lelaki yang memandangnya terlihat memasuki pintu gerbang kota Goryeo, sosoknya yang cantik dan anggun, membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Disepanjang jalan kota Goryeo setiap mata menatap kearahnya, dari pakaian yang dikenakannya, orang-orang tahu kalau sosok gadis itu bukanlah orang biasa, melainkan orang dari dunia persilatan, inilah yang membuat orang-orang yang ada disekitarnya hany
Keesokan harinya, Penasehat Yi In-im menepati janjinya untuk mengantarkan Putri Liu-xue untuk bertemu dengan Raja Gongmin. Ternyata Raja Gongmin tidak tinggal di istana Goryeo. Ini terbukti saat Penasehat Yi In-im mengajak Putri Liu-xue untuk naik kesebuah kereta kuda. Ternyata Penasehat Yi In-im tidak sendiri, dia bersama seorang pemuda yang tak lain adalah putranya. “Ini adalah putra hamba Yi In Yeun”. Penasehat Yi In-im memperkenalkan putranya kepada Putri Liu-xue. Putri Liu-xue hanya terlihat menganggukkan wajahnya kearah Yi In Yeun yang saat itu masih menatapnya dengan kagum. “Selama ini tak ada wanita yang tak bisa aku taklukkan. Aku harus bisa mendapatkan Putri Liu-xue dan menjadikannya istriku.”. batin Yi In Yeun lagi. Di istana Goryeo putra pejabat Yi In-im, Yi In Yeun sudah sangat terkenal akan ketampanannya, karena itulah Yi In Yeun sudah sangat terkenal suka berganti – ganti pasangan. Wajah yang tampan dan berasal dari keluarga p
Dari Goryeo kini melompat lagi ke dataran tengah, ke Perguruan Bunga Teratai. Perguruan Bunga Teratai adalah sebuah perguruan yang memiliki belasan orang murid perempuan. Perguruan Bunga Teratai juga memiliki luas bangunan yang sangat besar untuk murid-muridnya berlatih. Siang itu Bintang dan Putri Yuan Ming Zhu pergi jalan-jalan keluar dari Perguruan Bunga Teratai, Putri Yuan Ming Zhu mengajak Bintang ketempat yang paling disukainya yang berada tak jauh dari Perguruan Bunga Teratai. Sebuah tempat yang berada diatas bukit, dimana ada sebuah air terjun dibukit itu. Saat berada di Perguruan Bunga Teratai, tempat inilah yang paling suka didatangi oleh Putri Yuan Ming Zhu. Selain tempatnya begitu tenang, berada ditempat ini sambil menatap air terjun, sungguh menyejukkan hati. Keindahan dan gemuruh suara terjun semakin menambah indahnya suasana ditempat itu Keadaan alam yang begitu indah inilah yang tampak begitu dinikmati sepasang muda-mudi yang tengah menikmati
Beberapa minggu berlalu sudah, sudah hampir 1 bulan lamanya Putri Liu-xue berada di Goryeo. Selama itu pula Yi In Yeun putra Penasehat Yi In-im berusaha untuk mendekatinya, tapi Putri Liu-xue selalu bersikap dingin dan menjauh. Sikap Putri Liu-xue yang acuh tak acuh justru membuat Yi In Yeun semakin ingin mendapatkannya, karena selama ini tak ada wanita yang tidak bisa didapatkannya. Pagi itu Putri Liu-xue terlihat terbaring di tempat peraduannya, tapi kedua matanya tidak terpejam, pikirannya melayang jauh. Memikirkan seraut wajah tampan yang selalu menghiasi pikirannya. “Kak Bintang, kapan kakak akan datang menjemput Liu-xue. Liu-xue ingin sekali segera pergi ke Tibet untuk bertemu dengan nenek dan saudari kembar Liu-xue”. batin Putri Liu-xue lagi. Kalau saja bukan karena janjinya untuk menunggu Bintang di Goryeo, mungkin sudah lama Putri Liu-xue meninggalkan Goryeo untuk pergi ke Tibet menemui nenek dan saudari kembarnya