Di tempatnya Bintang hanya menarik nafas lega melihat hal itu, lalu sosok Bintang berbalik dan ingin melangkah kembali kearah tempat istri-istrinya berada, tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba saja langkah Bintang berhenti, tubuh Bintang kembali berbalik.
Entah darimana datangnya tiba-tiba saja beberapa tombak dihadapan Bintang, muncul sepasang kakek nenek berpakaian serba merah, sama seperti sosok Sibayang Maut, kedua mata kakek nenek inipun tampak hanya berwarna hitam.
Dipunggung keduanya tampak sebilah tombak yang diujungnya tampak ditutupi oleh kain putih yang tampak sudah begitu usang.
“Hebat juga kau anak muda, bisa mengalahkan Sibayang Maut itu dengan mudahnya”. Terdengar suara cempreng sinenek dibalik rambutnya yang tebal memutih.
“Mohon maaf, dengan siapakah hamba saat ini berhadapan?”. ucap Bintang dengan lembut tersenyum.
“Kau sungguh sopan anak muda, dulu rimba persilatan mengenal kami dengan sebutan Sepas
“Duarrr”. sinar merah memanjang tersebut hanya menghantam permukaan tanah dimana tempat Bintang berdiri hingga menimbulkan ledakan keras yang langsung membuat permukaan tanah tersebut langsung menimbulkan lobang besar. Hal ini membuktikan betapa dahsyatnya serangan sinar merah yang dilancarkan oleh Sepasang Tombak Setan.“Wuutt..wuuttt..wuutttt!” Sepasang Tombak Setan terus menyerang Bintang dengan sinar merah yang keluar dari mata tombak mereka.“Duar..duarrr...duarrrr”. ledakan-ledakan keras terdengar ditempat itu, membuat dalam sekejap saja tempat itu sudah hancur berantakan.Bintang yang melihat hancurnya tempat itu, segera mengambil tindakan, agar tempat itu tidak benar-benar hancur oleh serangan Sepasang Tombak Setan.“Hyattt!”. Bintang melompat tinggi keudara dan langsung menghimpun kekuatan.“Zzgggghhh...zzzgghh.....!”. tiba-tiba saja dikedua tangan Bintang muncul kilatan-kilatan p
Malam berikutnya, Bintang dan para istri tiba disebuah desa yang cukup ramai penduduknya, Bintang memutuskan untuk mencari penginapan malam itu didesa tersebut, dan Bintang langsung memesan 3 kamar untuk dirinya dan istri-istrinya. Semakin malam semakin dingin, keadaan desa itupun mulai terlihat sepi, hanya sesekali terlihat beberapa orang pemuda yang tengah melakukan ronda malam. Seperti biasa, Bintang menemani ketiga istrinya dimasing-masing kamar. Malam semakin larut, keadaan alam sudah sepi, sang bulanpun tampak tertidur malu-malu ditutupi oleh segumpalan awan hitam yang mulai semakin banyak menggumpal dilangit.Disalah satu kamar, dimana sosok putri Yuan Ming Zhu tampak tengah tertidur pulas dipelukan Bintang. Selimut yang menutupi tubuh keduanya tak mampu menyembunyikan kedua sosok bugil dibalik selimut tersebut. Dikamar sebelah kondisinyapun tak jauh beda. Hanya saja saat ini Bintang dan Putri Ahisma masih memacu birahi, entah untuk yang keberapa kali. Nafsu Bintang ya
Pada suatu kesempatan, Bintang ingin menguji kekuatan tenaga dalam yang dimiliki lawannya, hingga pada saat Pendekar Suling Naga menyerangnya kembali dengan seruling naganya, Bintang memapakinya dengan telapak tangan kanannya, hingga ;“Degg....” telapak tangan Bintang beradu dengan seruling naga milik Pendekar Suling Naga. Tapi wajah Bintang langsung berubah saat merasakan telapak tangannya tak bisa ditarik alias lengket dikepala naga seruling milik Pendekar Suling Naga. Yang lebih mengejutkan lagi bagi Bintang adalah saat Bintang merasakan tenaga dalamnya mulai tersedot kedalam seruling naga.Tapi Bintang tetap tenang, pengalaman jutaan tahun dalam pertarungan yang Bintang dapat, membuat Bintang selalu tenang dalam setiap situasi, bahkan dalam situasi saat ini. Dengan gerakan yang sangat lembut, Bintang menggerakkan telapak tangannya yang menempel di seruling naga, hingga ;“Daggg.”. tiba-tiba saja sosok Pendekar Suling Naga terlempar h
“Wuuuuttt..”. bayangan naga cahaya putih berkelebat kedepan seiring dengan berubah tingginya alunan suara seruling naga milik Pendekar Suling Naga.Di tempatnya Kim si hyangpun tak ingin ketinggalan, nada suara alunan serulingnya berubah, yang seketika membuat 7 sinar pelangi yang ada dihadapannya bergerak melesat kedepan, menyongsong cahaya naga putih.“Duar...duar...duarr..duarrr...duarr...duarrr...duarr...”Ledakan-ledakan dahsyatpun terjadi akibat pertarungan suara alunan seruling dari keduanya, 7 sinar pelangi milik Kim si hyang menghadapi bayangan cahaya naga putih milik Pendekar Suling Naga. Hampir bersamaan, baik sosok Pendekar Suling Naga maupun Kim si hyang sama-sama langsung mengambil posisi duduk dengan tetap memainkan serulingnya. 7 sinar pelangi dan cahaya naga putih lenyap tak berbekas.Dari suling Pendekar Suling Naga, keluar cahaya biru yang kini juga membentuk naga berwarna biru. Naga biru tampak meliuk-liuk menge
Dalam beberapa waktu saja, naga emas tampak menguasai jalannya pertarungan, naga merah tampak terdesak dengan hebat oleh keperkasaan naga emas. Hingga ; “Bllaarrrr!”. ledakan dahsyat terjadi seiring hancurnya sosok bayangan naga merah. Naga emas terbang perkasa diudara.Melihat naga merahnya hancur, Pendekar Suling Naga tiba-tiba saja merubah arah serulingnya yang semula horizontal tiba-tiba berubah vertikal, dari ujung seruling, cahaya kilat putih keluar. Membentuk seekor naga cahaya berwarna putih.“Naga Langit, keluarlah!”. tiba-tiba saja Pendekar Suling Naga berteriak keras seraya melemparkan seruling naga ditangannya kedalam cahaya putih berbentuk naga tersebut.“Ghraagh...!!!" tiba-tiba saja sebuah suara binatang yang keras dan garang terdengar keluar dari cahaya berbentuk naga putih tersebut.“Kau takkan mampu menghadapi jurus terakhir dari seruling Naga Langitku”. Terdengar suara berat Pe
Hari berganti hari, malam berganti malam, dan hampir setiap malam Bintang harus menghadapi mayat-mayat hidup utusan Mak Jonggrang untuk membalaskan dendam. Terkadang Bintang harus menghadapi mereka disuatu tempat sepi, tapi terkadang pula para mayat hidup tersebut tidak pandang tempat, sepertinya halnya malam ini.Malam itu Bintang dan ketiga istrinya baru saja memasuki kota raja. Suasana ramai begitu kentara terlihat. Sepertinya para undangan yang diundang oleh Gusti Prabu Jagat Kencana sudah mulai berdatangan, tapi keramaian seperti ini tak mengherankan bagi Bintang dan ketiga istrinya.“Sebaiknya malam ini kita menginap dipenginapan yang ada dikotaraja ini, besok pagi baru kita menghadap gusti prabu”. Ucap Bintang pada ketiga istrinya yang tampak mengangguk.Bintang dan ketiga istrinyapun melangkah kearah sebuah penginapan yang sekaligus tempat makan yang cukup besar dan mewah, tempat makan tersebut tampak dipenuhi oleh pengunjung baik dari kalang
“Yang tidak berkepentingan segera tinggalkan tempat ini!”. ucap Datuk Bumi lagi tiba-tiba keras, kembali membahana dan menggetarkan hati setiap orang yang mendengarnya.“Maaf datuk, sebaiknya kita selesaikan urusan ini diluar biar tidak merusak tempat ini”. Ucap Bintang tiba-tiba.“Kau benar, ayo kita selesaikan diluar”. Ucap Datuk Es lagi, baru saja berucap begitu, sosok Datuk Es dan Datuk Bumi sudah lenyap dan sudah berdiri didepan warung tersebut berjarak lima tombak.Bintang menarik nafas lega melihat hal itu, bersama rombongan para pendekar yang sangat penasaran atas apa yang terjadi, mereka mengikuti langkah Bintang yang keluar dari warung tersebut.Kini sosok Bintang sudah berhadapan langsung dengan dua datuk yang telah menunggunya diluar. Para pendekar terlihat langsung memenuhi tempat itu, malam yang belum begitu malam membuat tempat itu dengan cepat dipenuhi oleh setiap orang yang ingin melihat apa yang terjad
“Baik, katakan dimana tempat yang kau inginkan Ksatria Pengembara?”“Di halaman istana Setyo Kencana”. Ucap Bintang singkat.“Baik, kami tunggu disana!”. ucap kedua datuk, dan secara tiba-tiba sosok kedua datuk sudah menghilang dari pandangan.Bersama mahapatih Suryo Barata, Bintang dan yang lainnya segera menuju ke istana Setyo Kencana, bukan saja dari kalangan pendekar, tapi dari masyarakat kota raja juga ikut-ikutan menuju ke istana Setyo Kencana, toko-toko langsung ditutup, rumah makan dan warung kecilpun ikut-ikutan tutup untuk menyaksikan secara langsung pertarungan yang terjadi antara Ksatria Pengembara dan dua datuk.Kehebohan terjadi hingga sampai dihalaman istana Setyo Kencana, rupanya dihalaman istana sudah dipersiapkan sebuah arena pertarungan yang sangat besar, dimana sebenarnya arena pertarungan tersebut telah dipersiapkan untuk gelar pertarungan untuk mendapatkan gelar